1.
PEMBELAJARAN
BAHASA
1.1.1
Menganalisis karakteristik perkembangan bahasa anak usia SD
Karakteristik
perkembangan bahasa anak usia SD (6 – 10 tahun), meliputi tahapan dimana siswa
sudah bisa menggunakan kalimat panjang, lengkap dan benar. Disamping itu siswa
pada usia itu sudah mampu menggunkan kata sifat, bahkan sudah memahami
kata-kata yang sebelumnya tidak jelas baginya.
1.1.2
Memilih materi ajar aspek membaca
di kelas rendah SD.
Materi ajar
membaca bagi siswa kelas redah (Kelas I – II) diawali dengan teknik membaca
nyaring, yang diistilahkan dengan pengajaran membaca permulaan. Fokus dari
membaca permulaan adalah siswa mampu memindai lambang-lambang bahasa tulis
dengan pelafalan memindai dan memaknai lambing-lambang bahasa tulis.
1.1.3 Memilih
materi ajar aspek menulis di
kelas tinggi SD.
Pada kelas
tinggi, materi ajar aspek menulis diarahkan untuk membentuk kemampuan komunikasi
tulis. Keterpaduan aspek pengetahuan (schemata) dengan aspek kebahasaan diolah
melalui mekanisme psikofisik dan strategi produktif untuk menghasilkan tulisan
yang sesuai dengan konteks. Strategi produktif dalam hal ini adalah kemampuan
mental untuk mengimplementasikan kebahasaan dengan pengetahuan tentang dunia
(schemata) dalam konteks penggunaan bahasa (tulis).
1.2.1
Memilih berbagai metode pembelajaran menulis permulaan yang
dapat mengembangkan kemampuan dan kegemaran menulis siswa.
Metode
pembelajaran membaca permulaan di kelas rendah SD difokuskan pada metode
pembelajaran membaca teknik. Membaca teknis adalah membaca nyaring. Teknik
pelaksanaan pengajarannya adalah vokalisasi atau menyuarakan bahan bacaan.
1.2.2
Merancang berbagai kegiatan
menulis di kelas tinggi yang dapat meningkatkan kemampuan menulis dan berpikir
siswa.
Beberapa
rancangan kegiatan menulis di kelas tinggi yang dapat meningkatkan kemampuan
menulis dan berfikir siswa, adalah :
1. Model
pembelajaran Citra 1 (Cari Ide Tulisan Tanpa Ragu)
Model
pembelajaran ditunjukan untuk meningkatkan keterampilan siswa menuliskan idea
atau kata-kata kunci dalam kegiatan
curah pendapat.
2. Model
pembelajaran Citra 2
Model
pembelajaran ditunjukan untuk meningkatkan keterampilan siswa menuliskan idea
atau kata-kata kunci atau frase yang
berkaitan dengan suatu tofik dalam table.
3. Model
pembelajaran Citra 3
4. Model pembelajaran ditunjukan untuk
meningkatkan keterampilan siswa menuliskan idea atau kata-kata kunci atau frase yang berkaitan dengan suatu
tofik dalam
5. Model
pembelajaran citra 4
Model ini
ditunjukan untuk meningkatkan keterampilan siswa menuliskan tanggapan (repons)
singkat dalam bentuk tulisan terhadap
suatu fenomena atau suatu hal
6. Model
pembelajaran citra 5
Ditujukan
untukmeningkatkan keterampilan siswa menulis sebuah tofik dalam paragraph.
7. Model pembelajaran menulis proses
Difokuskan untuk
pembelajaran menulis informal.
1.2.3
Memperjelas perencanaan dan pelaksanaan penilaian dan evaluasi dalam
pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.
Dalam
perencanaan dan pelaksanaan penilaian dan evaluasi dalam pembelajaran bahasa
Indonesia dan Sastra perlu memperhatikan, beberapa hal :
1. Ranah kognitif
1. Paktor
ingatan-
2. Paktor
pemahama
3. Paktor
penerapan-
4. Paktor
analisis
5. Paktor
sintesis-
6. Paktor
penilaian
2. Ranah afektif
Ada dua hal yang
perlu dinilai dalam ranah afektif yaitu
kompetensi afektif dan kompetensi sikaf serta minat siswa terhadap proses
pembelajaran dan mata pelajaran
3. Ranah psikomotor
Dalam ranah ini
aspek yang dinilai melipui gerakan awal dan gerakan rutin, yang meliputi :
a) Kemampuan siswa menggerakan anggota
badan
b) Kemampuan siswa menggerakan semi rutin,
yaitu kemampuan menirukan gerakan yang melibatkan seluruh anggota badan
c) Kemampuangerakan rutin, yaitu kemampuan menggerakan
seluruh anggota badan menyeluruh dengan sempurnah dan sampai pada tingkatan
otomatis.
1.3.1
Merumuskan hakikat (pengertian, tujuan, jenis, dan manfaat)
membaca, dan menulis
a.
Pengertian membeca
Membaca
merupakan keterampilan berbahasa yang berhubungan dengan keterampilan berbahasa
yang lain. Membaca merupakan suatu proses aktif yang bertujuan dan memerlukan
strategi.
b. Tujuan
membaca
Rivers dan
Temperly (1978) mengajukan tujuh tujuan utama dalam membaca
1.
. Memperoleh informasi untuk
suatu tujuan atau merasa penasaran tentang suatu topik.
2.
Memperoleh berbagai
petunjuk tentang cara melakukan suatu tugas bagi pekerjaan atau kehidupan
sehari-hari (misalnya, mengetahui cara kerja alatalat rumah tangga).
3.Berakting dalam sebuah drama, bermain
game, menyelesaikan teka-teki.
4.Berhubungan dengan teman-teman dengan
surat-menyurat atau untuk memahami surat-surat bisnis.
5.Mengetahui kapan dan di mana sesuatu
akan terjadi atau apa yang tersedia.
6. Mengetahui apa yang sedang terjadi atau
telah terjadi (sebagaimana dilaporkan dalam koran, majalah, laporan).
7. Memperoleh kesenangan atau hiburan.
8.Jenis-jenis membaca
Menurut Tarigan
(1985:11–13) jenis-jenis membaca ada dua macam, yaitu: 1) membaca nyaring, dan
2) membaca dalam hati. Membaca dalam hati terdiri atas: (a) membaca ekstensif,
yang dibagi lagi menjadi: membaca survey, membaca sekilas, dan membaca dangkal,
dan (b) membaca intensif, yang terdiri dari: membaca telaah isi dan membaca
telaah bahasa
d. Manfaat membaca adalah untuk mendapatkan
inormasi tentang hal-hal yang dibutuhkan dan dimnat
2. Menulis
1.
Pengetian menulis
Menurut Jago
Tarigan ( 1995: 117) menulis berarti mengekpreikan secara tertulis gagasan,
ide, pendapat, atau pikiran dan perasaan.
2. Tujuan
menulis
a. Menginformasikan segala sesuatu, baik itu
fakta, data maupun peristiwatermasuk pendapat dan pandangan terhadap fakta,
data dan peristiwa agakhalayak pembaca memperoleh pengetahuan dan pemahaman
bartentang berbagai hal yangdapat maupun yang terjadi di muka bumi ini.
b. Membujuk; melalui tulisan seorang penulis
mengharapkan pula pembadapat menentukan sikap, apakah menyetujui atau mendukung
yadikemukakan. Penulis harus mampu membujuk dan meyakinkan pembadengan menggunakan
gaya bahasa yang persuasif. Oleh karena itu, persuasi dari sebuah tulisan akan
dapat menghasilkan apabila penumampu menyajikan dengan gaya bahasa yang
menarik, akrab, bersahabat,dan mudah dicerna.
c. Mendidik adalah salah satu tujuan dari komunikasi
melalui tulisan. Melalumembaca hasil tulisan wawasan pengetahuan seseorang akan
terusbertambah, kecerdasan terus diasah, yang pada akhirnya akamenentukan
perilaku seseorang. Orang-orang yang
berpemisalnya, cenderung lebih terbuka dan penuh toleransi, lebih
menghargapendapat orang lain, dan tentu saja cenderung lebih rasional.
d. Menghibur;
fungsi dan tujuan menghibur dalam komunikasi, buka monopoli media massa, radio,
televisi, namun media cetak dapat pula berperan dalam menghibur khalayak pembacanya.
Tulisan-tulisan atau bacaan-bacaan “ringan” yang kaya dengan anekdot, cerita
dan pengalaman lucu bisa pula menjadi bacaan penglipur lara atau untuk
melepaskan ketegangan setelah seharian
sibuk beraktifitas.
3.
Jenis-jenis menulis
Keterampilan
menulis dapat kita klasifikasikan berdasarkan dua sudut pandang yang berbeda.
Sudut pandang tersebut adalah kegiatan atau aktivitas dalam melaksanakan
keterampilan menulis dan hasil dari produk menulis itu. Klasifikasi
keterampilan menulis berdasarkan sudut pandang kedua menghasilkan pembagian
produk menulis atau empat kategori, yaitu; karangan narasi, eksposisi,
deskripsi, dan argumentasi. Di berikut ini akan dijelaskan satu persatu.
4.
Manfaat menulis
Dapat
menyampaikan ide, gagasan, saran, motivasi, bujukan dan sebagainya kepada orang
lain secara luas dan langsung.
1.3.2
Menemukanberbentuk isi atau pesan
pokok wacana lisan monolog dan dialog dalam kehidupan sehari-hari, seperti
berita, pidato.
Biasanya soal
benbentuk, penggalan isi berita atau pidato, dan kita dihadapkan pada pilihan
isi atau pesan dari penggalan pidato tersebut.
1.3.3
Menemukan isi atau pesan pokok dalam wacana naratif seperti cerita
rakyat, puisi.
Bentuk soal,
menyajikan penggalan cerita rakyat, atau puisi kemudian kita dihadapkan pada
pilihan menentukan isi atau pesan dari penggelan cerita atau puisi tersebut.
1.3.4
Membandingkan berbagai jenis wacana bahasa Indonesia (deskripsi dan
narasi,).
Bentuk soal,
disajikan dua atau lebih penggalan wanaca berbentuk narasi atau deskrifsi, kita
diminta untuk membandingkan wacana-wacana tersebut, bisa dari isinya, cara
penulisannya, idea pokoknya, dsb.
1.3.7
Menyusun berbagai bentuk/jenis tulisan surat.
Ada dua bentuk
jenis surat, yaitu :
1. Surat pribadi (surat dari pribadi untuk
orang lain yang yang sifatnya pribadi)
2. Surat dinas (surat yang dikeluarkan oleh
lembaga, atau pimpinan lembaga untuk pihak lain, bisa lembaga lain, bawahan
atau intansi lain, yang berisi tentang informasi kedinasan.
1.3.5.
Membandaingkan berbagai wacana bahasa Indonesia ( deskripsi, narasi
Diskripsi: wacana yang
menjelaskan secara rinci benda atau peristiwa
Narasi : wacana
yang menceritakan kejadian
1,3.6
Membandingkan wacana BI
argumentasi dan eksposisi
Wacana
Eksposisi: Meperkenalkan suatu benda atau kejadian.
Wacana
argumentasi: wacana yang berisi pendapat tentang sesuatu
1.4.1
Menganalisis unsur intrinksik dan ekstrinsik, struktur, dan ciri-ciri
karya sastra
1. Unsur instrinsik pada karya sastra adalah
unsure yang terkandung didalam karya sastra itu sendiri, yang meliputi; tema,
amanat, alur, watak, latar dan sudut pandang.
2. Unsur ekstrinsik adalah unsure-unsur di
luar karya sastra pembentuk karya sastra, meliputi; latar belakang pengarang
dan keadaan social bidaya saat penulisan karya sastra tersebut.
3. Struktur karya sastra meliputi unsure
fiksi dan keindahan baik bahasa maupun isinya.
4. Ciri karya sastra; isinya berbentuk
khayalan, ditulis dengan bahasa yang indah, menarik dan dapat mempengaruhi
emosi pembacanya.
1.4.2
Menyusun langkah-langkah membuat parafrase puisi ke prosa.
Langkah-langkah
bagaimana cara mengubah sebuah puisi ke dalam bentuk prosa tanpa mengubah makna
dari puisi tersebut. Caranya sebagai berikut;
1. Bacalah puisi berkali-kali hingga paham akan isinya.
2. Tambahkan kata-kata atau tanda baca-tanda
baca yang sengaja dihilangkan penyairnya. Ingat, penambahan kata-kata atau
tanda baca harus sesuai dengan pemahamanmu terhadap isi puisi. Penambahan
kata-kata atau tanda baca ditulis dalam tanda kurung.
3. Ubahlah puisi (beserta kata-kata dan
tanda baca yang telah kamu tambahkan tadi) ke dalam bentuk prosa.
1.4.3
Menilai prosa
Ada tiga cara
penilaian karya prosa, yaitu :
a) Teknik penyekoran holistic ( Penilaian
berdasarkan kesan secara keseluruhan dari sebuah karya sastra.
b) Teknik penyekoran analitik ( Penyekoran
berdasarkan pada komponen-komponen pembentuk karya prosa dengan melakukan
penghitungan secara rici, meliputi; judul, gagasan, dll)
c) Teknik penyekoran terhadap unsur-unsur
yang diutamakan (Teknik penilaian keseluruhan karya prosa yang diutmakan pada
unsure-unsur utama pembentuk karangan, misalkan komponen struktur, kosa kata,
gaya, isi, atau organisasi.
1.4.4
Mengapresiasi drama.
Drama adalah salah
satu genre sastra yang berada pada dua dunia seni, yaitu
seni sastra dan
seni pertunjukan atau teater. Orang yang melihat drama sebagai seni sastra
menunjukkan perhatiannya pada seni tulis teks drama yang dinamakan juga dengan
seni lakon. Teknik penulisan teks drama berbeda dengan teknik penulisan puisi
atau prosa. Orang yang menganggap drama sebagai seni pertunjukan (teater) fokus
perhatiannya ditujukan pada pertunjukannya atau pementasannya, tidak semata
pada teksnya saja. Teks sastra menurut pandangan mereka hanyalah bagian dari
seni pertunjukan yang harus berpadu dengan unsur lainnya, yaitu: gerak, suara, bunyi, musik, dan rupa.
Rangkuman materi Bahasa Indonesia
1.1.2. Memilih materi ajar aspek membaca di kelas
rendah SD
Pembelajaran
membaca merupakan suatu keterampilan yang kompleks yang melibatkan serangkaian
keterampilan lebih kecil lainnya. Secara garis besar, terdapat dua
karakteristik yang penting dalam pembelajaran membaca.
Karakteristik
tersebut adalah sebagai berikut.
a.Keterampilan
yang bersifat mekanis dapat dianggap berada pada urutan yang lebih rendah.
Hal ini
mencakup: (a) pengenalan bentuk huruf; (b) pengenalan unsur-unsur linguistik
(fonem/grafem,
kata, frase, pola klausa, kalimat, dan lain-lain); (c) pengenalan
hubungan/korespondensi pola ejaan dan bunyi (kemampuan menyuarakan baha n
tertulis);
(d) kecepatan
membaca ke taraf lambat.
b.Keterampilan
bersifat pemahaman yang dapat dianggap berada pada urutan yang lebih
tinggi. Hal ini
mencakup: (a) memahami pengertian sederhana (leksikal, gramatikal,retorikal);
(b) memahami signifikansi atau makna (a.l. maksud dan tujuan pengarang,
relevansi/keadaan kebudayaan, dan reaksi pembaca); (c) evaluasi atau penilaian
(i si, bentuk); (d) kecepatan membaca yang fleksibel, mudah disesuaikan dengan
keadaan (Broghton (et al)
Memilih materi
ajar Membaca dan Menulis Permulaan(MMP) yang cocok guru perlu mempertimbangkan
tingkat kesesuian materi itu dengan tema, dan fokus pembicaraan.
Meskipun
tema-tema itu bukan merupakan bahan ( isi pelajaran ) yang harus diajarkan,
namun penyajian pembelajaran yang didasarkan atas tema-tema tertentu akan lebih
mengarahkan
kegiatan belajar
mengajar siswa dan guru. Tema merupakan alat untuk melakukan kegiatan
berbahasa, dan merupakan payung yang membungkus kemasan pembelajaran bahasa
Indonesia.
Beberapa
alternatif tema yang ditawarkan untuk setiap semester dan peringkat kelas sbb:
1.Diri sendiri
2.Keluarga
3.Pengalaman
4.Budi pekerti
5.Lingkungan
6.Kegemaran
Dari struktur
materi pembelajaran MMP untuk kelas I diarahkan pada pengenalan kalimat berita
interaktif (KB +
Kki) mis: Ayah tidur, Paman datang dst.
1.1.3.Memilih materi ajar aspek menulis di kelas
tinggi SD
Materi
pembelajaran Bahasa Indonesia SD Kelas IV memuat berbagai kompetensi dalam
aspek me-nulis seperti menulis tentang berbagai topik, pengumuman, pantun, dan
surat. Dalam
berbagai
kegiatan menulis tersebut, siswa diharapkan nantinya dapat menulis dengan
memperhatikan unsur-unsur kebahasaan dalam kaidah penulisan Bahasa Indonesia
yang baik dan benar, seperti penggunaan ejaan, huruf, dan tanda baca. Hal itu
termuat dalam Kompetensi Dasar pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV semester II
‖menyusun karangan tentang berbagai
topik sederhana
tentang berbagai topik sederhana dengan memperhatikan penggunaan ejaan,
penulisan tanda baca dan huruf besar ‖
1.2.Merencanakan, melaksanakan,
mengorganisasi, dan mengevaluasi pembelajaran bahasa Indonesia di SD.
1.2.1.Memilih berbagai metode pembelajaran menulis
permulaan yang dapat mengembangkan kemampuan dan kegemaran menulis siswa
Metode Membaca
dan Menulis Permulaan (MMP)
A.Metode EJA
Pada metode ini,
memulai pengajaran dengan mengenalkan huruf alphabet ( A, B, C dst).
huruf yang
berupa suku kata. Proses selanjutnya adalah pengenalan kalimat-kalimat
sederhana.
Pemilihan bahan
ajar untuk pembelajaran MMP hendaknya dimulai dari hal-hal yang konkret menuju
hal-hal yang abstrak,dari hal-hal yang mudah,akrab,familiar dengan kehidupan
anak menuju yang sulit dan mungkin merupakan suatu yang baru nagi anak.
B.Metode Bunyi
Proses pembelajaran MMP melalui metode ini
merupakan bagian dari metode eja. Prinsipn dasar dan proses pembelajarannya
tidak jauh berbeda dengan metode eja di atas.
Perbedaannya
terletak pada cara atau sistem pembacaan atau pelafalan abjad(huruf-hurufnya).
C.Metode Suku
Kata dan Metode Kata
Pada metode
ini,proses pembelajaran MMP diawali dengan pengenalan suku kata seperti
ba,bi,bu,be,bo,ca,ci,cu,ce,co,dan
seterusnya. Suku-suku kata tersebut kemudian dirangkaikan menjadi kata-kata
bermakna.
Langkah-langkah
pembelajaran MMP dengan metode suku kata adlah sebagai berikut :
1. Tahap
pertama,pengenalan suku-suku kata;
2. Tahap
kedua,perangkaian suku-suku kata menjadi kata;
3. Tahap
ketiga,perangkaian kata menjadi kalimat sederhana;
4. Tahap
keempat,pengintegrasian kegiatan perangkaian dan pengupasan;
Karena proses
pembelajaran MMP dengan metode ini melibatkan serangkaian proses pengupasan,dan perangkaian,maka metode ini
dikenal juga sebagai‖Metode Kupas Rangkai‖.
Sebagian orang
menyebutkan ―Metode Kata‖ atau ―Metode Kata Lembaga‖.
D.Metode Global (Metode Kalimat )
Proses
pembelajaran MMP yang diperlihatkan melalui proses ini diawali dengan penyajian
beberapa kalimat
secara global. Agar membantu pengenalan kalimat yang dimaksud,biasanya
menggunakan
gambar. Di bawah gambar dimaksud, dituliskan sebuah kalimat yang kira-kira merujuk
pada makna gambar tersebut.
Selanjutnya,
setelah anak diperknalkan dengan beberapa kalimat,barulah proses pembelajaran
MMP dimulai.
Melalui proses pengurai menjadi satuan-satuan yang lebih kecil,seperti kalimat
menjadi satuan-satuan
yang lebih kecil,seperti kata,suku kata,dan huruf,selanjutnya anak mengalami
proses belajar MMP.
Misalnya :
ini mimi
E.Metode SAS(
Struktural Analitik Sintetik )
SAS merupakan
salah satu jenis metode yang biasa digunakan untuk proses pembelajaran membaca
dan menulis permulaan bagi siswa pemula. Pembelajaran MMP dengan metode ini
mengawali
pelajarannya dengan menampilkan dan mengenalkan sebuah kalimat utuh. Mula- mula
anak disuguhi sebuah struktur yang memberi makna lengkap,yakni struktur kalimat.
Hal ini
dimaksudkan
untuk mambangun konsep-konsep kebermaknaan pada diri anak. Dan akan lebih baik
jika struktur kalimat yang disajikan sebagai bahan pembelajaran MMP dengan
metode ini
adalah struktur
kalimat yang digali dari pengalaman berbahasa si pembelajar itu sendiri.
Prosespenguraian
atau penganalisisan dalam pembelajaran MMP dengan metode
SAS,meliputi:
1. Kalimat
menjadi kata-kata
2. Kata-kata
menjadi suku –suku kata
3. Suku kata
menjadi huruf-huruf
1.2.2.Merancang berbagai kegiatan menulis di kelas
tinggi yang dapat meningkatkan kemampuanmenulis dan berpikir siswa
Teknik dan Model
Pembelajaran Menulis Cerita
Berdasarkan
butir-butir pembelajaran menulis di kelas tinggi (kelas 3-6) SD terdapat ragam
teknik
pembelajaran menulis. Teknik pembelajaran menulis dikelompokkan menjadi dua,
yakni:
1.Menulis cerita
Teknik ini
terdiri atas 6 macam, yaitu:
a)Teknik
menyusun kalimat.
Teknik menyusun
cerita dapat dilakukan dengan:
menjawab
pertanyaan, melengkapai kalimat, memperbaiki susunan kalimat,
memperluas
kaiimat, subtitusi, transfomtasi, dan membuat kaiimat.
b)Teknik
memperkenalkan cerita dapat dilakukan dengan:
baca dan tulis,
simak dan tulis; meniru model; menyusun paragaf; menceritakan kembali; membuat
2.Menulis untuk
keperluan sehari-hari, yang meliputi:
a)menulis surat,
b)menulis
pengumuman,
c)mengisi
formulir,
d)menulis surat
undangan,
e)membuat iklan,
dan
f)menyusun
daftar riwayat hidup.
Model
pembelajaran menulis cerita/cerpen di SD meliputi: menceritakan gambar,
melanjutkan ceria lain, menceitakan mimpi, menceriakan pengalaman, dan
menceritakan cita-cita.
1.Menceritakan
gambar.
Model ini dapat
dilakukan mulai kelas 4 SD. Guru memperlihatkan beberapa gambar,
selanjutnya,
siswa diminta mengamati gambar tersebut dengan teliti. Kemudian, mereka
diminta untuk
menuliskannya ke dalam centa lengkap.
2.Melanjutkan centa.
1.2.3.Memperjelas perencanaan dan pelaksanaan penilaian dan evaluasi
dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
Secara umum
tahapan evaluasi
pembelajaran terdiri atas 4 tahap, yaitu (1) tahap persiapan, (2)tahap
pelaksanaan, (3) tahap pengolahan hasil, dan (4) tahap tindak lanjut.
Berikut ini
penjelasan singkat tentang keempat tahap evaluasi
pembelajaran
tersebut.
(1) Tahap
Persiapan
Menurut
Damaianti (2007: 8) tahap ini disebut juga tahap perencanaan dan perumusan
kriterium. Langkahnya meliputi:
(a) perumusan
tujuan evaluasi;
(b) penetapan
aspek-aspek yang akan dievaluasi;
(c) menetapkan
metode dan bentuk evaluasi (tes/nontes);
(d) merencanakan
waktu evaluasi;
(e) melakukan
uji coba (untuk tes) agar dapat mengukur validitas dan reliabilitasnya.
Menurut
Damaianti (2007: 11) tes kesastraan sebaiknya diprioritaskan pada kemampuan
apresiasi sastra yang meliputi hal-hal berikut ini.
(1) Soal
kesastraan tingkat informasi
Soal bentuk ini
dimaksudkan untuk mengungkapkan kemampuan siswa
yang berkaitan
dengan data-data suatu karya sastra, selanjutnya data-data tersebut digunakan
untuk menafsirkan karya sastra.
(2) Soal
kesastraaan tingkat konsep
Soal bentuk ini
berkaitan dengan persepsi tentang bagaimana data-data atau unsur-unsur yang ada
pada karya sastra. Siswa dituntut untuk mampu mengungkapkan data yang ada pada
karya sastra yang bersangkutan.
(3) Soal
kesastraan tingkat perspektif
Soal bentuk ini
berkaitan dengan persepsi tentang bagaimana pandangan siswa sebagai pembaca
terhadap sebuah karya sastra. Dengan memberikan pandangan dan reaksi terhadap
karya sastra, siswa dituntut untuk memahami karya sastra yang bersangkutan.
Siswa dituntut juga untuk menghubungkan antara sesuatu yang ada di dalam karya
sastra dengan sesuatu yang ada di luar karya sastra.
(4) Soal
kesastraaan tingkat apresiasi
Soal bentuk ini
berkaitan dengan usaha mengenali dan memahami bahasa sastra melalui
ciri-cirinya lalu membandingkan keefektifannya dengan penuturan bahasa yang
digunakan sehari-hari. Untuk dapat menjawab soal bentuk ini siswa dituntut
untuk mengenali, menganalisis,menggeneralisasi, dan menilai bentuk-bentuk
kebahasaan yang digunakan dalam karya sastra yang dianalisisnya
1.3.Menampilkan keterampilam berbahasa
(mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis)
1.3.1.Merumuskan hakikat (pengertian, tujuan, jenis,
dan manfaat) membaca, dan menulis
a.Membaca
A.Definisi
Membaca
Membaca
merupakan proses berpikir atau bernalar (proses aktif dan bertujuan) yang
dilakukan melalui proses mem persepsi dan memahami informasi serta memberikan
makna terhadap bacaan yang dilakukan oleh pembaca.
Beberapa ahli
mencoba memberi definisi ―Membaca‖, antara lain :Farris (1993:304)
mendefinisikan membaca sebagai pemrosesan kata-kata, konsep,informasi, dan
gagasan-gagasan yang dikemukakan oleh pengarang yang berhubungan dengan
pengetahuan dan pengalaman awal pembaca. Dengan demikian,
pemehaman
diperoleh apabila pembaca mempunyai pengetahuan atau pengalaman yang telah
dimiliki sebelumnya dengan apa yang terdapat di dalam bacaan.
Syafi‘i (1999:7)
menyat akan bahwa membaca adalah suatu proses yang bersifat fisik atau yang
disebut proses mekanis, berupa kegiatan mengamati tulisan secara visual,sedangkan
proses psikologis berupa kegiatan berpikir dalam mengolah informasi.
Dalam KBBI (2000:62) membaca didefinisikan
sebagai melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis, yang dibaca secara
lisan atau dalam hati.
Berdasarkan
beberapa definisi di atas, dapat dirangkum bahwa membaca merupakan proses
pemahaman atau penikmatan terhadap teks bacaan dengan memanfaatkan kemampuan
melihat (mata) yang dimiliki oleh pembaca, sesuai dengan tujuannya yang
dilakukan secara
nyaring atau dalam hati.
B.Tujuan Membaca
Perlu disepakati
bahwa membaca harus mempunyai tujuan. Apabila membaca tidak bertujuan, maka
proses dan kegiatan membaca yang dilakukan tidak memiliki arti sama sekali.
Tujuan membaca
dapat ditetapkan secara eksplisit ataupun implisit.
Berdasarkan
pengalaman yang dialami, ada beberapa tujuan membaca yang dapat
dikemukakan, di
antaranya untuk:
1.
Memahami aspek
kebahasaan (kata, frasa, kalimat, paragraf, dan wacana) dalam teks
2.
Memahami pesan yang ada
dalam teks
3.
Mencari informasi
penting dari teks
4.
Mendapatkan petunjuk
melakukan sesuatu pekerjaan atau tugas
5.Menikmati bacaan, baik secara tekstual
maupun kontekstual
C.Metode
Pengajaran Membaca
Terdapat beberapa metode pengajaran membaca
yang dikemukakan oleh para ahli, antara lain :
1.Metode
Reseptif
Metode ini
mengarah ke proses penerimaan isi bacaan maupun simakan baik tersurat
maupun tersirat.
Metode tersebut sangat cocok diterapkan kepada siswa yang dianggap telah banyak
menguasai kosakata, frase, maupun kalimat. Yang dipentingkan bagi siswa dalam
suasana reseptif adalah bagaimana isi bacaan atau simakan diserap dengan bagus.
2.Metode
Komunikatif
Desain yang
bermuatan komunikatif harus mencakup semua keterampilan berbahasa.Setiap tujuan
diorganisasikan ke dalam pembelajaran. Setiap pembelajaran dispesifikkan ke
dalam tujuan konkret yang merupakan produk akhir. Sebuah produk di sini
dimaksudkan sebagai sebuah informasi yang dapat dipahami, ditulis, diutarakan,
atau disajikan ke dalam nonlinguistis
3.Metode
Integratif
Integratif
berarti menyatukan beberapa aspek ke dalam satu proses. Artinya beberapa aspek
dalam satu bidang studi diintegrasikan. Misalnya, mendengarkan diintegrasikan
dengan berbicara
dan menulis. Menulis diintegrasikan dengan berbicara dan membaca.
4.Metode
Partisipatori
Metode ini lebih
menekankan keterlibatan siswa secara penuh. Siswa dianggap sebagai penentu
keberhasilan belajar. Siswa didudukkan sebagai subjek belajar.
Dengan
berpartisipasi aktif, siswa dapat menemukan hasil belajar. Guru hanya bertindak
sebagai pemandu atau fasilitator. Guru berperan sebagai pemandu yang
penuh dengan
motivasi, pandai berperan sebagai moderator yang kreatif Proses tersebut
dilakukan dengan strategi tertentu melalui kegiatan visual
Ragam Membaca
1.membaca
intensif
Membaca intensif
adalah membaca dengan hati-hati dan teliti sekali dan biasanyapun cara
membacanya sangat lambat-lambat.tujuanya adalah untuk memahami bahan bacaan itu
sampai
kepada bagian
yang terkecil.
2.membaca
kritist
Kegiatan ini
merupakan jenis kegiatan membaca yang dilakukan secara bijaksana,bukan hanya
mencari kesalahan belaka.
3.membaca cepat
Membaca cepaat
mencakup dua jenis kegiatan yakni skimming dan scaning.skimming merupakan
teknik untuk mencari hal-hal yang penting atau untuk mencari
pokokbacaan.scanning merupakan teknik membaca untuk mendapatkan informasi tanpa
membaca
yang lain.
4.membaca untuk
keperluan praktis
Digunakan
sebagai sarana untuk memahami setiap bacaan yang perlu untuk dibaca dengan
praktis sesuai dengan kebutuhan masing-masing atau tujuan yang akan dicapai.
5.membaca untuk
keperluan studi
Membaca untuk
studi ialah membaca untuk memahami isi buku secara keseluruhan,baik pikiran
pokok maupun pikiran-pikiran penjelas pemahaman yang komperensif tentang isi
buku tercapai.
b.Menulis
1.Pengertian
menulis
Menulis adalah
menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu
bahasa yang di pahami seseorang sehingga orang lain dapat membaca
lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran
grafik itu.
2.Fungsi dan
tujuan menulis
Fungsi utama
dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung.Penulis yang
ulung adalah penulis yang dapat memanfaatkan situasi dengan tepat.Situasi yang harus
di perhatikan dan dimanfaatkan itu adalah :
a.maksud dan
tujuan penulis
b.pembaca atau
pemirsa
c.waktu dan
kesempatan.
Hugo Harting
merangkum tujuan penulisan sebagai berikut :
a.Assignment
purpose(tujuan penugasan)
Penulis menulis
sesuatu karena di tugaskan bukan atas kemauan sendiri.
b.Altruistic purpose (tujuan altruistic)
Penulis
bertujuan untuk menyenangkan para pembaca,menghindarkan kedudukan
para pembaca,
ingin menolong para pembaca memahami, menghargai perasaan dan
penalaranya ,
ingin membuat hidup para pembaca lebih mudah dan lebih menyenangkan dengan
karyanya itu.
c.Persuasive
purpose(tujuan persuasif)
Tulisan yang
bertujuan meyakinkan para pembaca akan kebenaran gagasan yang diutarakan.
d.Informational
purpose(tujuan informasional,tujuan penerangan)
Tulisan yang
bertujuan memberi informasi atau keterangan /penerangan kepada pembaca.
e.Selfexpressive
purpose(tujuan pernyataan diri)\
Tulisan yang
bertujuan memperkenalkan atau menyatakan diri sang pengarang kepada
para pembaca.
f.Creative
purpose(tujuan kreatif)
Tulisan yang
mencapai nilai nilai artistic,nilai-nilai kesenian.
g.Problem-Solving purpose
Sang penelis
memecahkan masalah yang dihadapi.
RAGAM / JENIS
TULISAN
1.NARASI
Adl jenis
karangan yang menceritakan rangkaian peristiwa berdasarkan urutan waktu.Narasi
terdiri dari narasi ekspositoris dan narasi artistik/literer.
2.DESKRIPSI
Adl jenis
karangan yang melukiskan atau menggambarkan suatu obyek sehingga pembaca ikut
merasakan apa yang dituliskan si pengarang.
3.EKSPOSISI
Adl jenis
karangan yang bertujuan menambah pengetahuan pembaca dengan cara memaparkan
informasi secara akurat.
4.ARGUMENTASI
Adl jenis
karangan yang bertujuan mempengaruhi pembaca dengan bukti yang jelas sehingga
pembaca dapat percaya.
1.3.2.Menemukan isi atau pesan pokok wacana
lisan monolog dan dialog dalam kehidupan sehari-hari
Menulis
Deskripsi
Deskripsi adalah pemaparan atau penggambaran
dengan kata-kata atas suatu benda, tempat,suasana atau keadaan. Seorang penulis
deskripsi melalui tulisannya mengharapkan pembaca dapat melihat, mendengar,
mencium bau, mencicipi dan merasakan hal yang sama dengan penulis. Deskripsi
pada dasarnya merupakan hasil dari pengamatan melalui panca indera yang
disampaikan dengan kata-kata.
Jauh di sana di
tepi sungai,tampak seorang perempuan yang masih muda berjalan hilir
mudik,kadang-kadang menengok ke laut, rupanya mencari atau menantikan apa-apa
yang boleh
timbul dari
dalam laut yang amat tenang laksana aiar di dalam dulang pada ketika itu, atau
darti
pihak manapun.
Pada air mukanya yang telah pucat dan dan tubuhnya yang sudah kurus
itu,dapatlah diketahui, bahwa perempuan itu memikul suatu percintaan yang amat
berat. Meskipun mukanya telah kurus, tetapi cahaya kecantikan perempuan itu
tiada juga hilang. (dikutip dari
―Bintang
Minahasa‖ karya Hersevien M.Taulu ,2
001:65)
Menulis Narasi
Narasi pada dasarnya adaah karangan atau
tulisan yang berbentuk cerita. Seperti kalau orang bercerita tentang ―mengisi
liburan sekolah‖, ―mendaftarkan diri ke sekolah‖, ―pengalaman
berkemah di
hutan‖, ―kecelakaan lalu lintas di jalan raya‖, atau ―pertandingan olahraga‖.
Ceritaitu tentunya didasarkan pada urut-urutan suatu kejadian atau peristiwa.
Di dalam peristiwa itu
ada tokoh,
mungkin tokoh itu adalah penulis sendiri, teman penulis, atau orang lain, dan
tokoh itu mengalami masalah atau konflik. Bisa saja dalam cerita itu
menghadirkan satu konflik atau
serangkaian
konflik yang dihadapi oleh tokoh dalam ceritamu itu. Jadi, dalam sebuah narasi
terdapat tiga
unsur pokok, yaitu : peristiwa, tokoh, dan konflik. Ketiga unsur itu diramu
menjadi satu
dalam sebuah jalinan yang disebut alur atau plot. Dengan demikian, narasi
adalah
cerita
berdasarkan alur. Sering juga narasi diartikan sebagai cerita yang didasarkan
pada kronologi waktu.
1.3.5.Menyusun
berbagai bentuk/jenis tulisan surat
Bentuk tulisan
surat yang lazim dipergunakan ada 5 yaitu:
1.Bentul lurus
penuh ( full block style)
2.Bentuk lurus (
block style)
3.Bentuk
setengah lurus (semi block style)
4.Bentuk lekuk
(indented style)
5.Bentuk
paragraf mengantung (hanging paragraph)
Jenis-jenis
surat
Surat pribadi
Surat Resmi,
Suarat yang
disampaikan oleh lembaga/instansi kepada seseorang ataupun instansi/lembaga
lain.
(Surat dinas
pemerintah, surat niaga & Surat sosial)
1.4.Mengkreasikan apresiasi sastra Indonesia yang
mendukung pembelajaran bahasa Indonesia
1.4.1.Menganalisis unsur intrinksik dan ekstrinsik,
struktur, dan ciri-ciri karya sastra prosa, puisi
Unsur-unsur
dalam Karya Sastra
Ada dua unsur
utama dalam karya sastra, yaitu unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur
instrinsik
berupa segala
sesuatu yang menginspirasi penulisan karya sastra dan mempengaruhi karya sastra
secara keseluruhan. Unsur ekstrinsik ini meliputi: latar belakang kehidupan
penulis,
keyakinan dan
pandangan hidup penulis, adat istiadat yang berlaku pada saat itu, situasi
politik (persoalan sejarah), ekonomi, dsb. Sementara unsur intrinsik terdiri
atas:
Tema Pokok
persoalan dalam cerita.
Karakter
Tokoh dalam cerita. Karakter dapat berupa manusia,
tumbuhan maupun benda Karekter dapat dibagi menjadi:
Karakter utama:
tokoh yang membawakan tema dan memegang banyak peranan dalam cerita
Karakter
pembantu: tokoh yang mendampingi karakter utama
Protagonis :
karakter/tokoh yang mengangkat tema
Antagonis :
karakter/tokoh yang memberi konflik pada tema dan biasanya berlawanan
dengan karakter
protagonis. (Ingat, tokoh antagonis belum tentu jahat)
Karakter statis
(Flat/static character) : karakter yang
tidak mengalami perubahan
kepribadian atau cara pandang dari awal sampai akhir cerita.
Karakter dinamis
(Round/ dynamic character): karakter yang
mengalami perubahan
kepribadian dan cara pandang. Karakter ini biasanya dibuat semirip mungkin
dengan manusia sesungguhnya, terdiri atas sifat dan kepribadian yang kompleks.
Catatan:
karakter pembantu
biasanya adalah
karakter statis karena tidak digambarkan secara
detail oleh
penulis sehingga perubahan kepribadian dan cara pandangnya tidak pernah
terlihat
secara jelas.
Karakterisasi
Cara penulis
menggambarkan karakter. Ada banyak cara untuk menggali penggambaran
karakter, secara
garis besar karakterisasi ditinjau melalui dua cara yaitu secara naratif dan
dramatik
. Teknik naratif
berarti karakterisasi dari tokoh dituliskan langsung oleh penulis atau narator.
Teknik dramatik dipakai ketika karakterisasi tokoh terlihat dari antara lain:
penampilan
fisik karakter,
cara berpakaian, kata-kata yang diucapkannya, dialognya dengan karakter lain,pendapat
karakter lain, dsb.
Konflik
Konflik adalah
pergumulan yang dialami oleh karakter dalam cerita dan . Konflik ini merupakan inti
dari sebuah karya sastra yang pada akhirnya membentuk plot. Ada empat macam
konflik,yang dibagi dalam dua garis besar:
–
perjuangan
individu dalam usahanya untuk mempertahankan diri dalam kebesaran alam.Individu-
Lingkungan/ masyarakat
: Konflik yang
dialami individu dengan masyarakat atau lingkungan hidupnya.
Seting ;Keterangan
tempat, waktu dan suasana cerita
Plot; Jalan
cerita dari awal sampai selesai
Eksposisi :
penjelasan awal mengenai karakter dan latar( bagian cerita yang mulai
memunculkan konflik/ permasalahan)
Klimaks : puncak
konflik/ ketegangan
Falling action:
penyelesaian
Simbol
Simbol digunakan
untuk mewakili sesuatu yang abstrak. Contoh: burung gagak (kematian)
Sudut pandang
Sudut pandang
yang dipilih penulis untuk menyampaikan ceritanya.
Orang pertama: penulis berlaku sebagai
karakter utama cerita, ini ditandai dengan
penggunaan kata ―aku‖. Penggunaan teknik ini
menyebabkan pembaca t idak mengetahui
segala hal yang
tidak diungkapkan oleh sang narator. Keuntungan dari teknik ini adalah pembaca
merasa menjadi bagian dari cerita.
Orang kedua: teknik yang banyak menggunakan
kata ‗kamu‘ atau ‗Anda.‘ Teknik ini jarang
dipakai karena
memaksa pembaca untuk mampu berperan serta dalam cerita.
Orang ketiga: cerita dikisahkan menggunakan
kata ganti orang ketiga, seperti: mereka dan dia.
Teknik
penggunaan bahasa
Dalam menuangkan
idenya, penulis biasa memilih kata-kata yang dipakainya sedemikian rupa
sehingga segala
pesannya sampai kepada pembaca. Selain itu, teknik penggunaan bahasa
yang baik juga
membuat tulisan menjadi indah dan mudah dikenang. Teknik berbahasa ini
misalnya
penggunaan majas, idiom dan peribahasa.
Ciri-ciri karya
sastra
KESUSASTRAAN;
berasal dari bahasa sansekerta yaitu susastra yang berarti indah.
Jenis karya
sastra dapat dibagi menjadi tiga; puisi, prosa dan drama.
PUISI : Salah
satu jenis karya sastra yang memiliki unsur sajak, bait, baris dan tipografi.
Ciri-ciri puisi
:
Terdiri dari
beberapa bait
1.Memiliki
pencitraan
2.Memiliki
sajak/rima
3.Memiliki
tipografi
4.Memakai
konotasi
5.Bahasa lebih
padat
PROSA : Salah
satu jenis karya sastra yang berupa karangan yang mencritakan tentang
kehidupan
manusia dan tidak terikat oleh unsur-unsur dalam puisi.
Ciri-ciri prosa
:
1.Berbentuk
bebas dalam susunan paragraf
2.Tidak terikat
pada bentuk puisi
3.Memiliki unsur
intrinsik
DRAMA : Salah
satu jenis karya sastra yang dimainkan sekelompok orang kemudian dipentaskan di
atas panggung.
Ciri-ciri drama
:
1.Terdapat
pemeran tokoh cerita
2.Dialog lebih
dominan dan ditampilkan dalam bentuk lisan
3.Dopentaskan
berupa gerak, mimik dan suara
4.Terdapat babak
dan adegan
5.Terdapat
gambaran panggung
6.Memiliki
properti
1.4.2.Menyusun
langkah-langkah membuat parafrase puisi ke prosa
Adalah mengubah
puisi dalam bentuk prosa/memprosakan puisi/mengartikan (menceritakan)
dalam prosa
Ada dua metode
parafrase puisi, yaitu
a.Parafrase
terikat
yaitu mengubah
puisi menjadi prosa dengan cara menambahkan sejumlah kata pada puisi sehingga
kalimat-kalimat puisi mudah dipahami. Seluruh kata dalam puisi masih tetap digunakan
dalam parafrase tersebut.
b.Parafrase
bebas
,yaitu mengubah
puisi menjadi prosa dengan kata-kata sendiri. Kata-kata yang terdap
1.4.4.
Mengapresiasi drama
Tingkat
apresiasi dalam pengertian ini dilihat dari daya tanggap, pemahaman,
pengkhayalan,dan ketrampilan. Dengan demikian menyangkut pula pengertian
tingkat kesiapan dalam
menanggapi,
memahami, menghayati, dan keterampilan dalam tingkat apresiasi sastra. Menurut
Mio (1991:19) tingkat-tingkat apresiasi sastra drama, khususnya pembacaan drama
dan prosa
dapat dibagi
atas empat, yaitu:
1.Pembaca yang
telah dapat merasakan karya sastra itu sesuatu yang hidup, dengan
pelaku-pelakunya yang mengagumkan. Mereka telah dapat terbawa dalam cerita atau
drama yang sedang dibacanya, yang sering diiringi oleh ketawa, menangis,
membenci
seorang pelaku,
dan sebagainya.
2.Pembaca yang
telah dapat melihat dalamnya perasaan atau jika mereka telah dapat
mengungkapkan rahasia kepribadian para pelaku satu drama berarti selangkah
lebih maju
dari pembaca di
atas, Pada tingkat ini pembaca drama tidak saja menikmati kejadian- kejadian
dalam drama secara badaniah, tetapi lebih banyak pada apa yang terjadi dalam
pikiran pelaku.
3.Pembaca drama
yang telah dapat membandingkan satu drama dengan yang lain dan dapat memberikan
pendapatnya mengenai satu karya, juga telah dapat membaca karya yang lebih
sukar dengan kenikmatan.
4.Pembaca yang
telah dapat melihat keindahan susunan dialog, setting simbolis, pemakaian
kata-kata yang berirana yang disajikan oleh sastrawan, telah mampu memberi
respons pada daya sastra yang merangsang mereka berpikir dan memberi respons
pada seni yang disajikan sastrawan.
Tingkatan
Apresiasi Sastra
Adapun tingkatan
apresiasi sastra, Wardani (1981) membagi tingkatan apresiasi sastra ke dalam
empat tingkatan sebagai berikut. (1) Tingkat menggemari, yang ditandai oleh
adanya
rasa tertarik
kepada buku- buku sastra serta keinginan membacanya dengan sungguh-sungguh,
anak melakukan kegiatan
kliping sastra
secara rapi, atau membuat koleksi pustaka mini tentang karya sastra dari berbagai
bentuk.
(2) Tingkat
menikmati, yaitu mulai dapat menikmati cipta sastra karena mulai tumbuh
pengertian, anak
dapat merasakan nilai estetis saat membaca puisi anak-anak, atau mendengarakan
deklamasi puisi/prosa anak-anak, atau menonton drama anak-anak.
(3) Tingkat
mereaksi yaitu mulai ada keinginan utuk menyatakan pendapat tentang cipta
sastra yang dinikmati misalnya menulis sebuah resensi, atau berdebat dalam
suatu diskusi sastra
secara
sederhana. Dalam tingkat ini juga termasuk keinginan untuk berpartisipasi dalam
berbagai kegiatan sastra.
(4)Tingkat
produktif, yaitu mulai ikut menghasilkan ciptasastra di berbagai media masa
seperti koran, majalah atau majalah dinding sekolah yang tersedia, baik dalam
bentuk puisi, prosa atau
drama.Hasyim
(1981) mengemukakan bahwa cerita yang diberikan kepada anak sebagai bahan
belajar di Sekolah Dasar hendaknya memiliki ciri sebagai berikut. (a) Bahasa
yang digunakan
haruslah sesuai
dengan tingkat perkembangan bahasa anak. (b) Isi ceritanya haruslah sesuai
dengan tingkat umur dan perhatian anak. Pada tahap pertama (kelas 1-3 SD) ,
bacaan untuk anak laki-laki dan wanita dapat disamakan. Untuk selanjutnya (
kelas 4-6 SD) secara berangsurangsur akan kelihatan bahwa anak laki-laki lebih
menyenangi
cerita petualangan, olahraga, dan teknik, sedangkan anak wanita lebih
menyenangi
cerita yang
bersifat kekeluargaan dan sosial. (c) Hendaknya jangan diberikan cerita yang
bersendikan politik tetapi mengutamakan pendidikan moral dan pembentukan watak.
Apa yang
dikemukakan oleh Hasyim sejalan dengan Pramuki (2000) bahwa hendaknya cerita
yang diberikan kepada anak adalah cerita yang sesua dengan tingkat perkembangan
usia anak-anak, yakni:
usia 6-9 tahun
lebih menyenangi cerita yang bertema kehidupan sehari-hari sampai termasuk
dongeng hewan dan cerita lucu, usia 9-12 tahun menyukai cerita yang
bertema tentang
kehidupan keluarga yang dilukiskan secara realistis, cerita fantastis, dan cerita
petualangan.
2.Memiliki kompetensi pedagogik pembelajaran PKn
2.1.Penilaian proses belajar PKn.
PENILAIAN PEMBELAJARAN PKn SD
audara mahasiswa, pertemuan kali ini akan dibahas
tentang penilaian
pembelajaran PKn SD. Penilaian memiliki tujuan untuk
mengukur keberhasilan
pembelajaran, sehingga bermanfaat bagi siswa
yaitu untuk mengukur sejauh mana
siswa mampu menyerap materi yang telah disampaikan.
Sedangkan bagi guru untuk
umpan balik dari hasil pembelajaran yang telah
disampaikan, dan untuk laporan pada
orang tua siswa dan guru setiap akhir semester yang
dikemas dalam buku raport.
Buku unit tiga ini terdiri dari dua subunit yaitu:
Subunit 1. Pengeritian,
tujuan, fungsi serta prinsip penilaian PKn S. Subunit
2. Pengembangan model
penilaian kognitif, afektif dan psikomotor dalam
pembelajaran PKn SD
Pada akhir pembelajaran Unit empat ini diharapkan
bermanfaat bagi Anda
sehingga Anda dapat mempunyai kemampuan sebagai
berikut: (1) menjelaskan
pengertian, tujuan, fungsi, dan prinsip penilaian
dalam pembelajaran PKn SD, (2)
membedakan antara penilaian dengan tes dan nontes,
baik dalam penilain proses
maupun hasil dalam pembelajaran PKn SD, (3)
mengembangkan model alat
penilaian kognitif dari taksonomi Bloom dalam
pembelajaran PKn SD, (4)
mengembangkan model alat penilaian afektif dari
taksonomi Bloom dalam
pembelajaran PKn SD, (5) mengembangkan model alat
penilaian psikomotor dari
taksonomi Bloom dalam pembelajaran PKn SD.
Subunit 1.Pengertian, Tujuan, Fungsi, Dan Prinsip
Penilai Pkn Sd
A. Pengertian Penilaian
Penilaian adalah
suatu kegiatan untuk membuat keputusan tentang hasil
pembelajaran dari masing-masing siswa, serta
keberhasilan siswa dalam kelas secara
keseluruhan. Penilaian juga merupakan indikator
keberhasilan guru dalam proses
pembelajaran (Supratiningsih dan Suharja, 2006). Pengukuran
dalam kegiatan
pembelajaran adalah
suatu proses membandingkan tingkat keberhasilan dengan
ukuran keberhasilan dalam pembelajaran yang telah
ditentukan. Sedangkan penilaian
dalam pembelajaran adalah proses pembuatan keputusan nilai keberhasilan dalam
pembelajaran melalui kegiatan pengukuran atau
pembandingan dengan kriteriakriteria
yang berlaku. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat
disimpulkan bahwa
S
2 Inisiasi Pendidikan Kewarganegaraan
penilaian dapat diartikan sebagai proses sistematis
untuk menentukan nilai sesuatu
(tujuan, kegiatan, keputusan, unjuk-kerja, proses,
orang, objek, dan yang lain).
Alat penilaian yang baik adalah yang mampu mengukur
keberhasilan proses
pendidikan secara tepat dan akurat. Berikut ini
dipaparkan syarat-syarat alat
penilaian yang baik.
1. Kesahihan (validity)
Kesahihan (validity) adalah ketepatan alat
penilaian dalam mengukur
tingkat keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran.
Kesahihan suatu alat
penilaian dapat ditinjau dari empat sisi, yaitu (a)
kesahihan isi (content
validation),
(b) kesahihan konstruksi (construction validity), (c) kesahihan yang
ada sekarang (concurrent validity), dan (d)
kesahihan prediksi (prediction
validity)
(Arikunto, 1990). Penentuan kesahihan suatu alat penilaian juga
dipengaruhi oleh faktor penskoran, faktor respon
siswa, dan faktor
pengadministrasiannya.
2. Keterandalan (reliability)
Keterandalan (reliability) biasanya disebut
juga dengan keajegan atau
konsistensi. Keterandalan suatu alat penilaian penting
untuk diperhatikan. Faktor
yang mempengaruhi tingkat reliabilitas suatu alat
penilaian: (1) jika alat
penilaian yang diberikan kepada siswa terlalu mudah,
terlalu sukar, atau tidak
jelas, maka akan berpeluang memberikan skor yang tidak
handal, (2) jika siswa
peserta penilaian tersebut memiliki karakteristik yang
terlalu beragam, maka hal
ini juga berpeluang memberikan skor yang tidak handal,
(3) jika standar
penilaian yang digunakan guru pada masing-masing
pelaksanaan kegiatan
penilaian tidak seragam, maka skor yang dihasilkan pun
tidak handal, (4) jika
jumlah soal yang digunakan untuk mengukur kemampuan
siswa terlalu sedikit,
maka hal ini berpeluang memberikan skor yang tidak
handal. Alasannya, jumlah
soal yang tersedia tidak mampu menjaring secara
lengkap pengetahuan siswa.
3. Kepraktisan
Kepraktisan dalam menyusun suatu alat penilaian
penting untuk
diperhatikan. Alat penilaian yang praktis dapat
membantu guru dalam
menyiapkan, menggunakan, dan menginterpretasikan hasil
penilaian. Kepraktisan
ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor, yaitu penskoran,
kemudahan dalam
mengadministrasikan, waktu, dan bentuk alat penilaian.
Inisiasi Pendidikan Kewarganegaraan 3
B. Tujuan Penilaian
1. Mengetahui kedudukan siswa dalam kelompok di
kelasnya
2. Sebagai balikan bagi guru untuk mengetahui
ketepatan pemilihan metode dan
program yang digunakan
• Mendiagnosa kendala yang dihadapi siswa dalam proses
pembelajaran
• Mendapatkan informasi yang dapat dijadikan bahan
pertimbangan untuk
menempatkan dan menentukan langkah berikutnya terhadap
siswa
C. Fungsi Penilaian
1. Sebagai bahan diagnostik dan pengembangan
2. Sebagai bahan seleksi
3. Sebagai bahan pertimbangan kenaikan kelas
4. Sebagai bahan pertimbangan untuk penempatan
D. Prinsip-Prinsip Penilaian
Penilaian merupakan langkah terakhir untuk menentukan
sejauh mana tujuan
pembelajaran bisa tercapai. Melalui penilaian,
keberhasilan anak dan guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran dapat diukur.
1. Penilaian hendaknya memiliki prinsip objektif,
artinya dalam melakukan suatu
penilaian, hendaknya guru bertindak adil dan tidak
pandang buluPenilaian
hendaknya memiliki prinsip kejelasan, artinya
dalam melakukan penilaian
hendaknya guru memahami semuanya dengan jelas.
2. Penilaian hendaknya dikerjakan dengan seksama,
artinya semua komponen untuk
menilai siswa sudah disiapkan oleh guru secara cermat
dan seksama.
3. Penilaian hendaknya menggunakan prinsip representatif,
artinya dalam menilai
hendaknya guru mampu melakukannya secara menyeluruh.
Semua materi yang
telah disampaikan dalam kegiatan pembelajaran di kelas
harus dapat dinilai
secara representatif.
Penilaian hendaknya dilaksanakan dengan menggunakan
prinsip terbuka,
artinya apa pun bentuk soal yang dibagikan kepada
siswa, hendaknya model
penilaiannya diinformasikan secara terbuka kepada siswa.
Model penilaian yang
dimaksud antara lain meliputi bobot skor masing-masing
soal, kejelasan maksud
soal, serta hal-hal lain yang perlu mendapat perhatian
dari siswa ketika menjelang
pelaksanaan penilaian.
4 Inisiasi Pendidikan Kewarganegaraan
Penugasan
1. Penilaian tidak selalu dilakukan melalui proses
pengukuran. Jelaskan maksud
dari pernyataan tersebut!
2. Pengukuran dalam pembelajaran berbeda dengan
penilaian dalam
pembelajaran.
Jelaskan perbedaan keduanya!
3. Transformasi merupakan salah satu unsur dari proses
pendidikan. Jelaskan
maksud dan tujuan dari transformasi tersebut!
4. Alat penilaian yang baik harus memperhatikan syarat
kesahihan. Alat penilaian
yang bagaimanakah yang dapat dikategorikan memenuhi
syarat sahih?
5. Adakah hubungan antara kesahihan dan keterhandalan?
Jelaskan jawaban Anda!
Tindak Lanjut
Untuk memudahkan anda dalam mempelajari bahasan ini
lakukanlah langkah
berikut.
1. Baca dan pahamilah uraian materi yang ada dalam
topik bacaanbacaan
yang dianjurkan
2. Buatlah rangkuman materi bahasan dari sejumlah
topik bacaan yang
dianjurkan, catatlah konsep-konsep utama dan kata-kata
kunci yang
ada dalam bacaan tersebut.
3. Kerjakan soal-soal latihan yang disediakan.
Perhatikan bahwa
petunjuk jawaban latihan hanya digunakan sebagai
rambu-rambu
dalam menjawab soal, selanjutnya jabarkan jawaban anda
sesuai
dengan uraian materi yang ada dalam topik yang
dianjurkan.
4. Bila anda telah menjawab seluruh soal latihan
sesuai dengan soal
latihan sesai dengan bacaan tersebut silahkan
lanjutkan ke unit
berikutnya.
Subunit 2. Pengembangan Model Penilaian Pkn Sd
Saudara mahasiswa yang kami cintaoi, setelah saudara
mempelajari
pengertian, tujuan, fungsi, dan prinsip-prinsip
penilaian, marilah kita lanjutkan
pembelajaran kita dengan pengembangan model penilaian
PKn SD. Dalam bagian
ini, Anda diajak belajar mengembangkan model-model
penilaian matapelajaran PKn
SD dengan memperhatikan tiga domain dari taksonomi
Bloom. Masih ingatkah
Anda, apa tiga domain tersebut? Ya, seperti yang telah
saya jelaskan di muka, tiga
domain dari taksonomi Bloom itu adalah (1) pengetahuan
(kognitif), (2) sikap
(afektif), dan (3) ketrampilan (psikomotor). Di
samping tiga taksonomi Bloom,
Inisiasi Pendidikan Kewarganegaraan 5
penilaian PKn untuk anak usia sekolah dasar perlu
memperhatikan aspek psikologis,
sosiokultural, spiritual. Bahkan, menurut Lickona,
1996 evaluasi pembelajaran nilai
moral, hendaknya mencakup dimensi-dimensi moral
knowing, moral feeling, dan
moral action.(
Akbar, dkk,2002)
Agar lebih jelas hal yang akan kita bahas lebih
lanjut, perhatikan bagan yang
menggambarkan garis besar pengembangan model alat
penilaian PKn SD di bawah
ini!
Bagan 3.2 Pengembangan Alat Penilaian PKn SD
A. Pengembangan Alat Penilaian dalam Bentuk Tes dan
Non-Tes
Matapelajara PKn, dapat dilakukan melalui dua cara,
yaitu dengan teknik tes
dan teknik non-tes. Pembahasan mengenai pengembangan
alat penilaian pada kedua
teknik tersebut dapat Anda baca pada berikut.
1. Pengembangan Alat Penilaian dengan Teknik Tes
Teknik tes merupakan salah satu alat, cara, dan
langkah-langkah yang
sistematik untuk digunakan dalam mengukur sejumlah
perilaku tertentu siswa.
Berdasarkan cara pelaksanaannya, teknik tes
dikelompokkan sebagai berikut.
Tes tertulis,
yaitu alat penilaian yang bentuk dan pelaksanaanya dilakukan
secara tertulis. Tes lisan, yaitu alat
penilaian yang bentuk dan pelaksanaanya
dilakukan secara lisan. Tes perbuatan, yaitu
alat penilaian yang baik
pertanyaan maupun jawabannya dilakukan secara tertulis
maupun lisan, seperti
praktek di laboratorium, praktik kesenian, simulasi,
dan deklamasi.
PENGEMBANGAN ALAT
PENILAIAN
Pengembangan alat penilaian
dengan teknik tes
Pengembangan alat penilaian
dengan teknik non-tes
Pengembangan alat penilaian
kognitif dan non-kognitif
􀂃 Pengembangan alat penilaian
kognitif
􀂃 Pengembangan alat penilaian
afektif
􀂃 Pengembangan alat penilaian
psikomotor
6 Inisiasi Pendidikan Kewarganegaraan
2. Pengembangan Alat Penilaian dengan Teknik Non-Tes
Teknik non-tes adalah alat penilaian yang prosedurnya
tidak sistematis
sebagaimana teknik tes. Akan tetapi, teknik non tes
ini dapat dilakukan untuk
memperoleh gambaran mengenai karakteristik minat,
sikap, atau kepribadian
siswa. Berdasarkan cara pelaksanaannya, teknik non-tes
dikelompokkan sebagai
berikut.
a. Skala sikap, yaitu alat penilaian yang
digunakan untuk mengungkapkan
sikap siswa melalui tugas tertulis. Sikap artinya
pendirin seseorang terhadap
suatu peristiwa atas obyek. Skala sikap alat penialain
yang mengukur
pendirian seseorang seperti sangat setuju, ragu-ragu,
setuju dan sangat tidak
setuju
b. Check list, yaitu alat penilaian yang
pengisiannya dilakukan oleh guru atas
dasar pengamatan terhadap perilaku siswa. Dalam tes
pengamatan, siswa
tidak perlu selalu diberitahu sebelumnya bahwa perilaku
mereka sedang
diamati. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kealamiahan
perilaku siswa
c. Quesioner, yaitu alat penilaian yang
penyajian maupun pengerjaannya
dilakukan dengan cara tertulis. Penyusunan angket
diarahkan untuk
menyaring infomasi mengenai berbagai faktor yang
berpengaruh terhadap
prestasi belajar.
d. Catatan harian, yaitu suatu catatan mengenai
perilaku siswa yang dipandang
mempunyai kaitan dengan perkembangan kepribadiannya.
Misalnya, catatan
mengenai siswa yang memperlihatkan perilaku khusus
seperti, suka
terlambat, mengambil milik teman, suka mengganggu,
atau membuat gaduh
e. Portofolio, yaitu penilaian berdasarkan
koleksi atau kumpulan bahan pilihan
yang dikembangkan oleh siswa/guru, berfungsi untuk
menelaah proses,
usaha, perbaikan, dan pencapaian kinerja siswa secara
objektif. Ada beberapa
prinsip yang perlu Anda perhatikan dalam penggunaan
portofolio, yaitu (1)
saling percaya antara guru dan siswa (mutual trust),
(2) milik bersama antara
guru dan siswa (joint ownership), (3)
keberhasilan bersama antara guru dan
siswa (confidentiality), (4) kepuasan (satisfaction),
serta (5) kesesuaian
(relevance).
B. Pengembangan Alat Penilaian Kognitif dan
Non-Kognitif
Saudara, anda selaku guru SD, apakah Anda sudah
melaksanakan dua
kegiatan penilaian, kognitif dan non-kognitif,? Dalam
taksonomi Bloom, penilaian
non-kognitif meliputi penilaian afektif dan penilaian
psikomotor.
Inisiasi Pendidikan Kewarganegaraan 7
1.Pengembangan Alat Penilaian Kognitif
Tes kognitif terdiri
dari tes objektif dan tes esai. Baik tes objektif maupun
tes esai yang berbentuk tertulis dan bermanfaat untuk
mengukur semua tujuan
pembelajaran. Kedua bentuk tes tersebut dapat
mendorong siswa untuk
mempelajari konsep dasar dan untuk mencari solusi
permasalahan. Di samping
itu, bentuk tes tersebut dapat menghasilkan skor yang
nilainya tergantung pada
objektivitas dan keterhandalan (reliability)
tes tersebut (Gronlund, 1996).
Menurut Bloom, penilaian ranah kognitif ada enam
gradasi. Keenam
gradasi tersebut dijelaskan pada bagian berikut.
a. Pengetahuan, mencakup kemampuan ingatan dari
apa yang telah dipelajari,
berkaitan dengan fakta, peristiwa, pengertian
b. Pemahaman, mencakup kemampuan menerima arti
dan makna dari apa yang
telah diterima.
c. Penerapan, mencakup kemampuan menerapkan pada
masalah yang nyata.
d. Analisis, mencakup kemampuan menganalisa apa
yang dapat dimengerti
menjadi lebih paham lagi.
e. Sintesis, mencakup kemampuan membentuk pola
baru yang dianggap lebih
tepat.
f. Evaluasi, mencakup kemampuan untuk menilai
hasil ujian atu hal lain sesuai
dengan standart yang telah ada.
Adapun kata kerja yang digunakan dalam domain kognitif
dideskripsikan pada
tabel berikut.
No. Jenis Hasil Belajar Indikator-indikator Cara
Pengungkapan
1 Pengetahuan Dapat menyebutkan/
menunjukkan lagi.
Pertanyaan/tugas/tes
2 Pemahaman Dapat menjelaskan/
mendefinisikan.
Pertanyaan/soal/tugas
3 Penerapan Dapat memberi contoh/
memecahkan masalah.
Tugas/persoalan/tes
4 Analisis Dapat menguraikan/
mengklasifikasikan
Tugas/menganalisis
masalah
5 Sintesis Dapat menyimpulkan
kembali,
menggeneralisasikan
Tugas/persoalan
6
Evaluasi Dapat menginterpretasikan/
memberikan pertimbangan/
penilaian
Tugas/permasalahan.
8 Inisiasi Pendidikan Kewarganegaraan
Keenam jenis perilaku ini bersifat runtut. Sebagai
contoh, pengetahuan
termasuk perilaku yang paling rendah, sedangkan evaluasi
tergolong perilaku
tertinggi. Perlu Anda ketahui bahwa perilaku yang
gradasinya paling tinggi
menurut Bloom selalu diawali dari yang terendah lebih
dahulu baru ke yang lebih
tinggi.
Selanjutnya, setelah menentukan kisi-kisi soal PKn SD,
dilakukan
penyusunan model tes. Bentuk soal tes esei dan tes
objektif aspek kognitif pada
matapelajaran PKn di SD dideskripsikan pada bagian
berikut.
Mata pelajaran : PKn
Standar Kompetensi : Demokrasi
Kelas/Semester : 2/2………..
Model Soal : Esai
SOAL
Jawab pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan
benar!
Dengarkan dengan baik apabila guru kalian membacakan
pertanyaan di bawah
ini!
1) Kemarin bu guru bercerita tentang demokrasi, masih
ingatkah anak-anak
apa demokrasi ?
2) Pemilihan ketua kelas di kelas dua yang terpilih
siapa?
3) Anak-anak memilih Krisna jadi ketua kelas, karena
dipaksa atau tidak?
4) Memilih ketua kelas tidak dipaksa, berarti Krisna
terpilih secara ................
KUNCI JAWABAN
1) Demokrasi adalah bebas memilih ketua kelas tanpa
dipaksa siapa pun.
2) Ketua kelas yang terpilih adalah Krisna.
3) Anak-anak memilih Krisna menjadi ketua kelas tanpa
dipaksa.
4) Krisna dipilih secara demokratis.
Inisiasi Pendidikan Kewarganegaraan 9
Model alat penilaian diatas sekedar contoh, sehingga
Anda silakan
mengembangkan sendiri dengan menyesuaikan dengan
kondisi sekolah Anda
masing-masing.
3. Pengembangan Alat Penilaian Afektif
Alat penilaian afektif, atau disebut juga dengan tes
afektif, merupakan
salah satu bagian dari tes non-kognitif. Domain
afektif ini mencakup nilai, sikap,
minat, dan perasaan. Penilaian untuk domain ini
relatif sulit. Perlu Anda ketahui
bahwa Bloom menggradasikan ranah afektif menjadi lima
tingkatan sebagai
berikut.
a. Penerimaaan, berhubungan dengan
kesensitifan. Sebagai contoh,
kemampuan mengakui adanya perbedaan-perbedaan.
b. Partisipasi, berhubungan dengan kesediaan
memperhatikan. Misalnya, ikut
berpartisipasi dalam suatu kegiatan.
c. Penilaian dan penentuan sikap, mencakup
penerimaan yang mengakui
penilaian atu pendapat orang lain.
d. Organisasi, mencakup sistem nilai sebagai
pedoman dan pegangan hidup.
Misalnya, menganggap nilai dalam suatu skala penilaian
yang digunakan
sebagai pedoman untuk bertindak.
e. Pembentukan pola hidup, mencakup kehidupan
pribadi. Sebagai contoh,
mempertimbangkan sesuatu dengan detil.
Mata pelajaran : PKn
Standar Kompetensi : Sumpah Pemuda
Kelas/Semester : 3/1
Model Soal : Pilihan Ganda/Objektif Tes
SOAL
Pilih salah satu jawaban yang dianggap paling benar!
1. Hari sumpah pemuda diperingati setiap tanggal….
a) 28 September
b) 28 Oktober
c) 28 Nopember
d) 28 Desember
2. Para pemuda yang mengikuti ikrar sumpah pemuda
adalah….
a) Yong dari Jawa dan Sumatra
b) Yong dari Sulawesi dan Kalimantan
c) Yong dari Nusa tenggara dan Irian
d) Yong dari seluruh pelosok tanah air
10 Inisiasi Pendidikan Kewarganegaraan
Dari kelima gradasi di atas juga dilaksanakan secara
hierarkis, artinya gradasi
kelima bisa dilakukan dengan baik apabila yang
sebelumnya sudah.
Kata kerja yang digunakan dalam domain afektif dapat
Anda lihat pada tabel
berikut.
No
Jenis Hasil Belajar Indikator-indikator Cara
Pengungkapan
1
Penerimaan Bersikap menerima menyetujui
atau sebaliknya
Pernyataan/tes/
skala sikap
2 Partisipasi Bersedia terlibat/partisipasi
memanfaatkan atau sebaliknya
Tugas/observasi/tes
3 Penilaian sikap Memandang penting/bernilai
berfaedah/ indah/harmonis/
kagum atau sebaliknya
Skala sikap/
Pernyataan
4 Organisasi Mengakui/mempercayai/
meyakinkan atau sebaliknya
Skala sikap/
tugas/ekspresif
5 Pembentukan pola Melembagakan/membiasakan/
menjelmakan dalam pribadi dan
perilaku sehari-hari
Skala sikap/
tugas/ekspresif
Tabel 3.3 Kata Kerja dalam Domain Afektif dari
Taksonomi Bloom
Inisiasi Pendidikan Kewarganegaraan 11
Kelima jenis perilaku dalam domain afektif ini
bersifat runtut.
Berikut contoh model tes afektif dengan bentuk skala
sikap/bertingkat
(rating scale) pada mata pelajaran PKn di SD.
Mata pelajaran : PKn
Standar Kompetensi : Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI)
Kelas/Semester : 5/1
Model Soal : Skala sikap/bertingkat (Rating Scale)
SOAL
Baca soal ini dengan teliti, kemudian pilih salah satu
jawaban yang paling tepat!
1) NKRI cocok untuk Negara kepulauan seperti
Indonesia, maka perlu
dipertahankan.
2) NKRI tidak perlu karena bertentangan dengan OTODA.
3) NKRI tidak perlu karena tidak mendidik bangsa tidak
mandiri.
4) NKRI perlu karena sesuai dengan Sila tiga
Pancasila.
5) NKRI perlu bangsa Indonesia krisis jati diri.
KUNCI JAWABAN
No. Sangat
Tidak Suka
Tidak
Suka
Biasa Suka Sangat
Suka
1 V
2 V
3 V
4 V
5 V
Tabel 3.2 model penilaian skala sikap PKn SD
12 Inisiasi Pendidikan Kewarganegaraan
Tabel 3.3 model penilaian skala bertingkat (rating
scale)
4. Pengembangan Alat Penilaian Psikomotor
Ranah psikomotor terdiri dari tujuh jenis perilaku. Ketujuh
jenis perilaku
tersebut dapat Anda cermati pada ulasan berikut ini.
a. Persepsi, mencakup kemampuan memilah-milah
hal-hal secara khas setelah
menyadari adanya perbedaan. Misalnya, pemilahan anak
yang rajin dengan
yang tidak rajin, yang nilai rapornya baik dengan yang
kurang.
b. Kesiapan, mencakup kemampuan penempatan diri
dalam gerakan jasmani
dengan rohani. Dalam PKn misalnya mengamati perilaku
seseorang.
c. Gerakan terbimbing, mencakup kemampuan
melakukan gerakan sesuai
dengan contoh dari guru. Dalam pembelajaran PKn
misalnya guru memberi
contoh/ suri tauladan cara mengucap salam yang baik
jika ketemu saudara
yang lebih tua, teman, bertamu ke rumah orang.
Mata pelajaran : PKn
Standar Kompetensi : Menghargai Keputusan Bersama
Kelas/Semester : 5/2
Model Soal : Skala sikap/bertingkat (Rating Scale)
SOAL
Pilih salah satu jawaban yang cocok dengan pilihanmu,
dan beri tanda cek (V).
Perilaku Aminah dalam mematuhi keputusan bersama
menjalankan peraturan
sekolah.
No. Perilaku Sedang Baik Baik
sekali
1 Datang ke sekolah sebelum bel berbunyi
2 Membuat surat jika tidak masuk sekolah
3 Tidak menyontek waktu tes berlangsung
4 Mengucap salam setiap ketemu guru
5 Bermain di halaman sekolah
KUNCI JAWABAN
No. Perilaku Sedang Baik Baik
sekali
1 Datang ke sekolah sebelum bel berbunyi V
2 Membuat surat jika tidak masuk sekolah V
3 Tidak menyontek waktu tes berlangsung V
4 Mengucap salam setiap ketemu guru V
5 Bermain di halaman sekolah V
Inisiasi Pendidikan Kewarganegaraan 13
d. Gerakan yang terbiasa, mencakup kemampuan memberi
salam pada guru
sebelum masuk kelas, ini sudah tidak usah dibimbing
sudah biasa dilakukan .
e. Gerakan kompleks, mencakup kemampuan
melakukan sikap moral cara
membantu teman yang membutuhkan bantuan dengan sikap
yang
menyenangkan, trampil dan cekatan.
f. Penyesuaian pola gerakan, mencakup kemampuan
mengadakan
penyesuaian dengan lingkungan, menyesuaikan diri
dengan hal-hal yang
baru.
g. Kreativitas, mencakup kemampuan berperilaku
yang disesuaikan dengan
sikap dasar yang dimilikinya sendiri. Misal cara
bergaul dengan teman yang
menyenangkan, cara menolong teman yang sakit, teman
jatuh dengan sikap
yang penuh keiklasan dan menyenangkan.
Kata kerja yang digunakan dalam domain afektif dapat
Anda lihat pada tabel
berikut.
No
Jenis Hasil
Belajar
Indikator-indikator Cara Pengungkapan
1 Persepsi Dapat menyiapkan diri
Tugas/observasi/tindakan
2 Kesiapan Dapat menirukan
Tugas/observasi/tes/tindakan
3 Gerakan terbimbingDapat berpegang pada pola
Tugas/observasi
4 Gerakan terbiasa Menjadi lincah dan lancar Tugas/tes/tindakan
5 Gerakan kompleks Dapat mengatur kembali
Tugas/tindakan
6 Penyesuaian Dapat menciptakan pola Tugas/observasi
7 Kreativitas Menjadi kreatif dan cekatan
Tugas/observasi
Tabel 3.4 Kata Kerja dalam Domain Psikomotor dari
Taksonomi Bloom
Dalam pembelajaran PKn SD tabel tersebut disesuaikan
dengan karakteristik
dan tujuan dari PKn sendiri, yaitu menanamkan nilai,
norma dan moral untuk
membentuk karakter warga negara yang baik yaitu warga
negara yang tahu mau dan
sadar akan hak dan kewajibannya.
Ketujuh jenis perilaku tersebut mengandung urutan
taraf keterampilan yang
berangkaian dan bersifat runtut. Perilaku persepsi bergradasi
paling rendah,
sedangkan perilaku kreativitas paling tinggi.
Perlu Anda ketahui bahwa perilaku
yang gradasinya paling tinggi, menurut Bloom, akan
tercapai setelah siswa
melalui perilaku-perilaku rendah di bawahnya terlebih
dulu. Siswa akan mampu
berkreativitas kalau ia telah mampu melalui gradasi
pertama (perilaku persepsi)
sampai gradasi keenam (penyesuaian pola gerakan)
dengan baik.
14 Inisiasi Pendidikan Kewarganegaraan
Berikut contoh model tes psikomotor dengan bentuk tes
unjuk kerja
(performance) pada matapelajaran PKn di SD.
Latihan Soal
Untuk memantapkan pemahaman Anda terhadap materi
pengembangan model
penilaian PKn SD coba kerjakan latihan di bawah ini!
1. Nilai rapor di SD/MI pada umumnya lebih menekankan
pada hasil tes kognitif
Jelaskan mengapa nilai kognitif dan psikomotor tidak
dijadikan bahan
pertimbangan?
2. Ada beberapa prisip penilaian dalam menyusun tugas
portofolio, Sebut dan
jelaskan bagaimana prinsip-prinsip penilaian
portofolio dalam pembelajaran PKn
SD!
3. Mengukur sikap murid SD ternyata cukup sulit.
Susunlah satu contoh model tes
afektif yang dapat untuk mengukur perubahan
sikap/tingkah laku anak!
4. Setiap guru kelas selalu dihadapkan pada penyusunan
soal di kelasnya. Sebut dan
jelaskan bagaimana cara menyusun tes kelas yang baik
menurut pendapat
Gronlund!
Rambu-Rambu Jawaban
1. Menurut hasil penelitian sebagian besar guru-guru
kurang paham dengan cara
mengaplikasikan model penilaian afektif dan
psikomotor, sehingga nilai rapor
hanya diambilkan dari aspek kognitif saja. Oleh karena
itu model- model
penilaian dari tiga domain tersebut perlu segera
dikembangkan dan di aplikasikan
dalam pembelajaran PKn di SD, agar tidak over
kognitif.
2. Ada lima prinsip yang perlu diperhatikan dalam
penggunaan portofolio, yaitu (a)
saling mempercayai antara guru dengan siswa (mutual
trust), (b) keberhasilan
bersama dalam mengumpulkan bahan dan hasil penilaian (confidentiality),
(c)
milik bersama antara guru dan siswa (joint
ownership), (d) kepuasan terhadap
bukti prestasi (satisfaction), dan (e)sesuai
dengan bahan yang dihimpun
(relevance)
3. Contoh soal: Jika ada seorang anak tertabrak mobil,
padahal saat itu Anda harus
segera masuk ke kelas untuk melaksanakan UAS, apa yang
akan Anda lakukan?
A. Lari cepat karena takut terlambat UAS.
B. Lari cepat karena mencari kendaraan untuk
dipasrahkan pada orang agar
dibawa ke dokter.
C. Lari cepat untuk mengantarkan ke rumah sakit.
D. Lari cepat untuk menghubungi polisi
Inisiasi Pendidikan Kewarganegaraan 15
4. Cara menyusun tes yang baik menurut Gronlund
adalah.....
A. Menyusun kisi-kisi soal
B. Menentukan langkah-langkah dasar seperti di
jelaskan dalam buku ajar
C. Berorientasi pada tujuan yang diinginkan
D. Bahasanya bahasa baku.
Rangkuman
• Penilaian PKn tidak hanya ditekankan pada domain
kognitif saja, melainkan lebih
ditekankan pada domain afektif tanpa meninggalkan
domain kognitif dan
psikomotor. Penyusunan model penilaian PKn ini kiranya
perlu disosialisasikan
kepada guru-guru SD dan guru-guru MIS, karena pada
umumnya guru-guru
tersebut masih melaporkan nilai PKn dalam buku rapot
dengan sekedar
menekankan pada nilai rata-rata tes formatif,
sub-sumatif, dan sumatif dengan titik
tekan pada domain kognitif saja.
• Penilaian PKn di sekolah dasar hendaknya ditekankan
pada nilai rata-rata afektif,
kognitif, dan psikomotor secara menyeluruh sehingga
sesuai dengan tujuan PKn
itu sendiri. Dengan model penilaian seperti tersebut,
diharapkan warga negara
Indonesia menjadi warga negara yang baik, yaitu warga
negara yang tahu, mau,
dan sadar akan hak dan kewajibannya. Di samping itu,
diharapkan kelak menjadi
warga negara yang cerdas, terampil, dan berbudi
pekerti luhur.
16 Inisiasi Pendidikan Kewarganegaraan
Penugasan
1. Ambil tes buatan guru mata pelajaran PKn, coba
analisis soal tersebut dan
kelompokkan soal-aoal yang mengukur kemampuan
kognitif, afektif dan
psikomotor.
2. Coba rancang alat penilaian matapelajaran PKn SD
untuk kelas I sampai 6 yang
berisi tentang penilaian Kognitif, afektif dan
psikomotor
Tindak Lanjut
Untuk memudahkan anda dalam mempelajari bahasan ini
lakukanlah langkah
berikut.
1. Baca dan pahamilah uraian materi yang ada dalam
topik bacaan-bacaan yang
dianjurkan
2. Buatlah rangkuman materi bahasan dari sejumlah
topik bacaan yang dianjurkan,
catatlah konsep-konsep utama dan kata-kata kunci yang
ada dalam bacaan
tersebut.
3. Kerjakan soal-soal latihan yang disediakan.
Perhatikan bahwa petunjuk jawaban
latihan hanya digunakan sebagai rambu-rambu dalam
menjawab soal, selanjutnya
jabarkan jawaban anda sesuai dengan uraian materi yang
ada dalam topik yang
dianjurkan.
4. Bila anda telah menjawab seluruh soal latihan
sesuai dengan soal latihan sesai
dengan bacaan tersebut silahkan lanjutkan ke unit berikutnya
2.1.1.Merumuskan proses belajar PKn tentang konsep
kejujuran
MATERI PEMBELAJARAN PKn
2.1.1 Merumuskan proses belajar PKn
tentang konsep kejujuran
Konsep pembelajaran tentang kejujuran adalah masuk dalam ranah sikaf.
Sikaf dapat tercermin dalam sebuah tingkah laku atau prilaku siswa itu sendiri.
Atas dasar tersebut, maka rumusan proses pembelajaran konsep kejujuran harus
dirancang dalam bentuk proses prilaku baik secara perorangan maupun kelompok
diskusi. Misalnya diskusi kelombok, depat, musyawarah dan lain-lain.
2.1.2 Membuat tes proses
pembelajaran tentang sikap nasionalisme
Tes tentang pembelajaran sikaf nasionalisme dapat dirumuskan dalam tes
sekala sikaf dengan menggunakan media angket tentang sikaf siswa secara pribadi
terhadap rasa nasionalisme terhadap Bangsa dan Negara.
Test sekala sikaf merupakan test subjektif bersisikan sikaf-sikaf yang
diharapkan dimilki siswa yang dituangkan dalam pertanyaan-pertanyaan dengan
alternative jawaban (setuju, kurang setuju, sangat setuju) atau alternative
lain yang disesuaikan dengan pertanyaanya.
2.2.1 Membuat contoh sangsi pelanggaran norma yang berlaku di sekolah
Sanksi-sanksi yang diberlakukan di sekolah merupakan hasil rumusan
kesepakatan antara, pihak sekolah, komite dan orang tua siswa yang dituangkan
dalam tata tertib sekolah. Semua bentuk sanksi yang nantinya diberlakukan harus
bersifat mendidik dan menanamkan sikaf taat hokum. Misalnya jika siswa tidak
membuang sampah pada tempatnya, maka hukumannya harus membuat dia mau membuang sampah.
Siswa yang bolos sekolah, hukumannya harus mengacu kepada sikaf agar dia tidak
mengulangi prilaku bolosnya itu.
2.3.1 Menelaah prinsip-prinsip demokrasi.
Demokrasi adalah sebuah sistem pemerintahan di mana kedaulatan ada di tangan rakyat. Artinya,
dalam negara demokrasi rakyatlah pemegang kekuasaan tertinggi. Namun, bukan
berarti rakyatlah yang menjalankan roda pemerintahan. Rakyat diberikan
kesempatan untuk ikut serta menentukan jalannya pemerintahan. Kekuasaan ini
terwujud dalam suatu sistem pemilihan wakil rakyat. Rakyat menyerahkan
kekuasaannya kepada para wakil yang duduk di pemerintahan. Dengan demikian,
pemerintah sesungguhnya memegang amanat rakyat.
2.3.2 Mengkategorikan Peraturan
perundang- undangan di tingkat pusat dan daerah.
Dilihat dari wilayah pemberlakuannya, peraturan perundang-undangan
dibagi menjadi dua jenis. Pertama,
peraturan perundang-undangan tingkat pusat. Kedua, peraturan perundang-undangan tingkat daerah.
Peraturan perundang-undangan tingkat
pusat dibuat oleh pemerintah tingkat pusat. Paraturan perundang-undangan
tingkat pusat diberlakukan bagi seluruh rakyat Indonesia. (Contohnya UUD 45,
PP, Permen)
Perundanga-undangan tingkat daerah
dibuat oleh pemerintahan daerah dan hanya berlaku bagi daerah
tersebut.(contohnya Perda)
2.4.1 Mengemukakan sejarah
terbentuknya Pancasila sebagai pandangan hidup dan sejarah Pancasila sebagai dasar
negara.
Pancasila sebagai dasar negara
berfungsi penting dalam kehidupan bernegara. Pancasila menjadi penentu arah dan
cita-cita luhur bangsa Indonesia.
Pancasila sebagai pandangan hidup
artinya bahwa pancasila harus dijadikan tuntunan untuk menjalankan kehidupan
bernegara. Segenap warga Indonesia harus menjunjung tinggi nilai-nilai
Pancasila. Bila semua dapat melakukannya maka cita-cita luhur bangsa Indonesia
akan terwujud. Cita-cita luhur yang dimaksud yaitu masyarakat adil dan makmur.
Sejarah perumusanPancasila sangatlah
panjang, namun berkat kebersamaan para tokoh bangsa yang diantaranya beberapa
rumusan yang diajukan oleh :
Mohammad Yamin.
1. Peri Kebangsaan 2. Peri Kemanusiaan 3.
Peri Ketuhanan 4. Peri Kerakyatan 5. Kesejahteraan Rakyat
Soepomo.
1. Persatuan 2. Kekeluargaan 3.
Keseimbangan Lahir dan Batin 4. Musyawarah 5. Keadilan Rakyat
Soekarno.
1. Kebangsaan Indonesia atau Nasionalisme
2. Peri Kemanusiaan atau Internasionalisme 3. Mufakat atau Demokrasi 4.
Kesejahteraan Sosial 5. Ketuhanan Yang Maha Esa
2.4.2 Menyimpulkan nilai-nilai
Pancasila,sebagai idiologi negara.
Pancasila yang merupakan rakuman tatanan nilai-nilai luhur segenap
Bangsa dan Negara Indonesia menjadi idiologi dalam menjalankan kehidupan
berbangsa dan bernegara. Semua lapisan masyarakat Indonesia tanpa terkecuali,
wajib metaati semua nilai yang terkandung di dalamnya.
2.5.1 Menganalisis pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI).
Menurut Pasal 1 UUD tahun 1945 (ayat1) Negara Indonesia ialah
Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik.
Menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah
menjadi harga mati, artinya baik pemerintah pusat, daerah dan segenap rakyat
Indonesia berkewajiban untuk menjaga keutuhan NIKRI, dengan meciptkan kehidupan
yang damai, tolerasi, utuh, demokratis, saling menghargai dan menghormati
keragaman suku, budaya, bahasa, dan agama sebagai kesatuan saling melengkapi.
2.5.2 Menelaah bentuk-bentuk
manifestasi nasionalisme dalam kehidupan sehari-hari.
Benruk-bentuk mansifestasi nasionalisme dalam kehidupan sehari-hari,
diantaranya:
1.
Prilaku Cinta tanah air dan bangsa
2.
Menghormati keragam suku bangsa sebagai keutuhan
bangsa
3.
Perduli terhadap sesama
4.
Menjaga dan memelihara pasilitas-pasilitas umum
5.
Menjaga dan mengembangkan kelestarian budaya bangsa
2.6.1 Menelaah setiap
lembaga-lembaga pemerintahan di tingkat desa, kabupaten/kota, provinsi, dan
pusat.
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, disebut
bahwa desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah
yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat,
berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati
dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.(Yang termasuk
lembaga-lembaga di Desa adalah; Kepala Desa, BPD,Perangkat Desa,)
Kabupaten adalah pembagian wilayah
administratif di Indonesia di bawah provinsi. Pemerintahan kabupaten terdiri
atas pemerintah kabupaten dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten.
Pemerintah kabupaten terdiri atas bupati dan perangkatnya.
Hak dan kewajiban pemerintah kabupaten/kota
diatur dalam pasal 21 dan 22 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah. Hak pemerintah kabupaten/kota sendiri antara lain:
a. Mengatur dan mengurus sendiri
urusan pemerintahannya.
b. Memilih pimpinan daerah.
c. Mengelola aparatur daerah.
d. Mengelola kekayaan daerah.
e. Memungut pajak daerah dan
retribusi daerah.
f. Mendapatkan bagi hasil dari
pengelolaan sumber daya alam dan
sumber daya lainnya yang berada di daerah.
g. Mendapatkan sumber-sumber
pendapatan lain yang sah.
h. Mendapatkan hak lainnya yang
diatur dalam peraturan perundang-
undangan.
Lembaga-lembaga daerah di tingkat
Kabupaten Kota yaitu; Bupati/Wali Kota, DPRD,Polres, Kodim, Pengadilan negeri,
Kejaksaan negeri)
Provinsi adalah nama sebuah
pembagian wilayah administratif dibawah wilayah nasional. Kata ini merupakan
kata pungutan dari bahasa Belanda provincie
yang berasal dari bahasa Latin dan pertama kalinya digunakan di kekaisaran
Romawi. Mereka membagi wilayah kekuasaan mereka atas provincie.Dalam pembagian
administratif, Indonesia terdiri atas 33 provinsi yang masing-masing provinsi
dikepalai oleh seorang gubernur.(Lembaga-lembaga tingkat Provinsi: Gubernur,
DPRD, Sekda, Sekertariat DPRD, Pamongpraja,
Pemerintahan Pusat adalah Presiden.
Sedangkan Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik.
Kedaulatan ada di tangan rakyat: MPR, DPR, DPD, Presiden, MA (lembaga
kehakiman), MK (Kekuasaan kehakiman), Komisi Yudisial, BPK,
2.6.2.
Menelaah system Pemilu dan Pilkada yang ada di Indonesia
Pemilu dan Pilkada di Indonesia
dilaksanakan dengan sitem langsung oleh rakyat dengan prinsip LUBER (Langsung
Umum Bebas dan Rahasia)
2.7.1 Menelaah prinsip politik luar
negeri dan dalam negeri ASEAN.
Prinsip politik Indonesia adalah
bebas aktif,
Prinsif politik luar negeri Indonesia adalah menerapkan system politik
bebas aktif. Rumusan yang ada pada alinea I dan alinea IV Pembukaan UUD 1945
merupakan dasar hukum yang sangat kuat bagi politik luar negeri RI. Namun dari
rumusan tersebut, kita belum mendapatkan gambaran mengenai makna politik luar
negeri yang bebas aktif.
Menurut Mochtar Kusumaatmaja rumusan bebas aktif sebagai berikut :
Bebas, dalam pengertian bahwa Indonesia tidak memihak pada kekuatan-kekuatan
yang pada dasarnya tidak sesuai dengan kepribadian bangsa sebagaimana
dicerminkan dalam Pancasila. Aktif, berarti bahwa di dalam menjalankan
kebijaksanaan luar negerinya, Indonesia tidak bersifat pasif-reaktif atas
kejadiankejadian internasionalnya, melainkan bersifat aktif.
2.1.2.Membuat tes proses pembelajaran tentang sikap
nasionalisme
Membuat tes
proses pembelajaran tentang sikap nasionalisme
Tes tentang pembelajaran sikaf nasionalisme dapat dirumuskan dalam tes
sekala sikaf dengan menggunakan media angket tentang sikaf siswa secara pribadi
terhadap rasa nasionalisme terhadap Bangsa dan Negara.
Test sekala sikaf merupakan test subjektif bersisikan sikaf-sikaf yang
diharapkan dimilki siswa yang dituangkan dalam pertanyaan-pertanyaan dengan
alternative jawaban (setuju, kurang setuju, sangat setuju) atau alternative
lain yang disesuaikan dengan pertanyaanya.
2.2.Menilai berbagai norma dalam kehidupan
Nilai Dan Norma Dalam Kehidupan
Masyarakat
Nilai
adalah sesuatu yang berguna dan baik yang dicita-citakan dan dianggap penting
oleh masyarakat oleh masyarakat.sesuatu dikatakan mempunyai nilai,apabila
mempunyai /kegunaan,kebenaran,kebaikan,keindahan dan religiositas.sedangkan
Norma merupakan ketentuan yang berisi perintah-perintah atau larangan-larangan
yang harus dipatuhi warga masyarakat demi terwujudnya nilai-nilai.
Nilai dan
norma merupakan dua hal yang saling berhubungan dan sangat penting bagi
terwujudnya suatu keteraturan masyarakat.nilai dalam hal ini adalah
ukuran,patokan,anggapan dan keyakinan yang dianut orang banyak dalam suatu
masyarakat.keteraturan ini bisa terwujud apabila anggota masyarakat bersikap
dan berperilaku sesuai dan selaras dengan nilai-nilai dan norma-norma yang
berlaku.seseorang yang ingin memenuhi kebutuhan sosial seperti,kegiatan
bersama harus memerhatikan dan melaksanakan nilai-nilai dan norma-norma yang
berlaku di masyarakat.apabila dalam memenuhi kebutuhan tersebut mengabaikan
nilai dan norma sosial yang berlaku,tentunya ketertiban dan keteraturan sosial
tidak akan terwujud.
Beberapa
pandangan tentang nilai:
a.
Nilai bersifat Objektif
Pandangan ini menganggap bahwa nilai suatu objek itu melekat pada objeknya dan
tidak tergantung pada subjek yang menilai.maksudnya,setiap objek itu memiliki
nilai sendiri,meskipun tidak diberi nilai oleh seseorang/subjek.
b.
Nilai bersifat Subjektif.
Pandangan
ini beranggapan bahwa nilai dari sesuatu itu tergantung pada orang/subjek yang
menilainya.suatu objek yang sama dapat mempunyai nilai yang berbeda bahkan
bertentangan bagi orang yang satu dengan orang lain.suatu objek yang sama dapat
dinilai baik atau buruk,benar atau salah,serta berguna atau tidak berguna
tergantung pada subjek yang menilainya.
Nilai
dibagi menjadi empat antara lain:
1.Nilai Etika merupakan nilai untuk manusia sebagai pribadi yang utuh,misalnya
kejujuran.nilai tersebut saling berhubungan dengan akhlak,nilai ini juga
berkaitan dengan benar atau salah yang dianut oleh golongan atau
masyarakat.nilai etik atau etis sering disebut sebagai nilai moral,akhlak,atau
budi pekerti.selain kejujuran,perilaku suka
menolong,adil,pengasih,penyayang,ramah dan sopan termasuk juga ke dalam nilai
ini.sanksinya berupa teguran,caci maki,pengucilan,atau pengusiran dari
masyarakat.
2.Nilai Estetika atau nilai keindahan sering dikaitkan dengan benda,orang,dan
peristiwa yang dapat menyenangkan hati(perasaan).nilai estetika juga dikaitkan
dengan karya seni.meskipun sebenarnya semua ciptaan tuhan juga memiliki
keindahan alami yang tak tertandingi.
3.Nilai Agama berhubungan antara manusia dengan tuhan,kaitannya dengan
pelaksanaan perintah dan larangannya.Nilai agama diwujudkan dalam bentuk amal
perbuatan yang bermanfaat baik didunia maupun di akhirat,seperti rajin
beribadah,berbakti kepada orangtua,menjaga kebersihan,tidak berjudi dan tidak
meminum-minuman keras,dan sebagainnya.bila seseorang melanggar norma/kaidah
agama,ia akan mendapatkan sanksi dari Tuhan sesuai dengan keyakinan
agamanya masing-masing.oleh karena itu,tujuan norma agama adalah menciptakan
insan-insan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,dalam
pengertian mampu melaksanakan apa yang menjadi perintah dan meninggalkan
apa yang dilarangannya.adapun kegunaan norma agama,yaitu untuk mengendalikan
sikap dan perilaku setiap manusia dalam kehidupannya agar selamat di dunia dan
di akhirat.
4.Nilai sosial berkaitan dengan perhatian dan perlakuan kita terhadap sesama
manusia di lingkungan kita.nilai ini tercipta karena manusia sebagai mahkluk
sosial.manusia harus menjaga hubungan diantara sesamannya,hubungan ini akan
menciptakan sebuah keharmonisan dan sikap saling membantu.kepedulian terhadap
persoalan lingkungan,seperti kegiatan gotong-royong dan menjaga keserasian
hidup bertetangga,merupakan contoh nilai sosial.
berdasarkan
proses terbentuknya,nilai dapat diklasifikasikan menjadi enam macam:
a.Nilai teori
Kegiatan untuk mengetahui identitas benda serta kejadian yang ada disekitarnya
akan melahirkan nilai teori.teori ini muncul dengan diawali fenomena yang
terjadi,kemudian dilakukan sebuah pengamatan.untuk mengetahui identitas mahkluk
hidup maka hasilnya adalah pengetahuan tentang mahkluk hidup,seperti kehidupan
flora dan fauna.
b.Nilai
Ekonomi
Kegiatan untuk menilai kegunaan benda-benda untuk memenuhi kebutuhan akan
melahirkan nilai ekonomi.nilai ekonomi berkaitan dengan ketersediaan,kecukupan
sarana pemenuhan kebutuhan hidup.
c.Nilai Religi
Kepercayaan yang manusia anut atau agama
d.Nilai Estetis
Nilai estetis terbentuk bila manusia memahami yang indah melalui intuisi dan
imajinasinya.
e.Nilai Sosial
Nilai sosial terbentuk bila orientasi(arah)penilaian tertuju pada hubungan
antarmanusia,yang menekankan pada segi-segi kemanusiaan yang luhur.
f.Nilai Politik
apabila tujuan penilaian berpusat pada kekuasaan dan pengaruh yang terdapat
dalam kehidupan masyarakat,akan terbentuk nilai politik.
Norma merupakan suatu aturan-aturan yang berisi perintah,larangan,dan
sanksi-sanksi bagi yang melanggarnya.pada dasarnya norma merupakan nilai,tetapi
disertai dengan sanksi yang tegas terhadap pelanggarnya.norma merupakan
aturan-aturan dengan sanksi-sanksi yang dimaksudkan untuk mendorong bahkan
menekan perorangan,kelompok,atau masyarakat secara keseluruhan untuk mencapai
nilai-nilai sosial.
Norma sosial adalah aturan,standar(patokan) yang dipergunakan oleh anggota
masyarakat sebagai petunjuk,perintah,anjuran,dan larangan.Dalam
perkembangannya,suatu norma sosial akan menjadi bagian tertentu dari lembaga
kemasyarakatan.Norma-norma sosial tersebut oleh masyarakat
dikenal,diakui,dihargai,dan ditaati dalam kehidupan sehari-hari.Tujuan dari
diberlakukannnya suatu norma pada dasarnya adalah untuk menjamin
terciptannya ketertiban dalam masyarakat.
Secara
umum kita dapat membedakan norma menjadi dua norma yaitu:
a.Norma
khusus adalah aturan yang berlaku dalam kegiatan atau kehidupan khusus
,misalnya aturan olahraga,aturan pendidikan,atau aturan sekolah,dan
sebagainnya.
b.Norma
umum,adalah norma yang bersifat umum atau universal.
Didalam
kehidupan masyarakat terdapat norma-norma (aturan-aturan)yang mengatur perilaku
anggota masyarakat,yaitu sebagai berikut.
a.Norma
Agama
Norma agama merupakan atuaran-aturan yang mutlak kebenarannya karena
aturan-aturan tersebut berasal dari Tuhan Yang Mahakuasa.Kebenaran norma adalah
mutlak.hal ini disebabkan oleh aturan dan sanksinya diciptakan oleh Tuhan
Yang Mahakuasa.Norma agama berisi petunjuk Tuhan yang berupa perintah(kewajiban
dan anjuran),larangan dan sanksinya bagi yang melanngar adalah di akhirat.
b.Norma
Kesusilaan
Norma kesusilaan merupakan aturan-aturan yang bersumber dari suara hati nurani
manusia berupa perintah dan larangan hati nurani manusaia.contohnya kita harus
jujur,mencintai sesama manusia,tidak boleh berbohong,dan tidak boleh menyakiti
hati orang lain.Seorang yang melanggar norma ini akan menerima sanksi berupa
perasaan tidak tentram,resah,gelisah dan sebagainya.
c.Norma
Kesopanan
Norma kesopanan adalah peraturan hidup yang mengatur sikap dan tingkah laku
manusia dalam masyarakat.norma ini berisi perintah masyarakat yang harus
dilaksanakan dan larangan masyarakat tidak boleh dilakukan.contohnya antara
lain:
1).Jangan
meludah sembarangan tempat.
2).Berbicara
dengan orangtua berbahasa halus dan sopan.
3).Mengucapkan
salam bila bertemu orang lain.
Pelanggarannya
terhadap norma kesopanan akan menimbulkan sanksi dari masyarakat yang terwujud
dalam bentuk teguran,caci maki,cemooh,diasingkan dari pergaulan,dan
sebagainnya.
d.Norma
Hukum
Norma hukum adalah seperangkat peraturan yang dibuat oleh negara atau badan
yang berwenang.norma hukum berisi perintah negara yang dilaksanakan dan
larangan-larangan yang tidak boleh dilakukan oleh warga negara.sifat dari norma
ini adalah tegas dan memaksa.
Sifat”memaksa”dengan
sanksinya yang tegas inilah yang merupakan kelebihan dari norma hukum,jika
dibandingkan dengan norma-norma yang lainnya.demi tegaknya hukum,negara
mempunyai lembaga beserta aparat-apratnya di bidang penegakan hukum seperti
polisi,jaksa,dan hakim.bila seseorang melanggar hukum,ia akan menerima
sanksinya berupa hukuman misalnya hukuman mati,penjara,kurungan,dan denda.
Adapun
unsur-unsur atau ciri-ciri norma hukum adalah:
1).peraturan
mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan masyarakat.
2).peraturan
itu diadakan oleh badan-badan resmi yang berwajib
3).peraturan
yang bersifat memaksa
4).sanksi
terhadap pelanggaran peraturan tersebut adalah tegas
5).berisi
perintah dan larangan
6).peraturan
itu harus dipatuhi dan ditaati oleh setiap orang.
Timbulnya
norma hukum dalam masyarakat suatu negara,karena norma adat,norma agama,dan
norma kesusilaan,dan dirasakan belum cukup untuk menjamin adanya suatu
ketertiban dalam hidup bermasyarakat.selain itu,dalam norma tersebut tidak
adanya suatu paksaan dari alat-alat negara.akibatnya seringkali orang mengabaikan
norma agama,kesusilaan,dan kesopanan.Jadi,norma diadakan agar ditaati oleh
masyarakat.
Berdasarkan
kekuataan daya pengikatnya,norma-norma sosial dibagi menjadi tata
cara(usage),kebiasaan(folkways),tata kelakuan(mores),adat-istiadat(customs),dan
hukum(laws).
a.Tata
Cara(usage)
proses interaksi yang terus-menerus akan melahirkan pola-pola tertentu yang
dinamakan tata cara(usage).tata cara merupakan norma yang menunjukan pada
suatu bentuk perbuatan dengan sanksinya ringan terhadap pelanggarnya dibandingkan
norma lainnya.misalnya,pada waktu makan bersendawa atau mendecak,tidak mencuci
tangan sebelum makan,dan sebagainya.pelanggaran terhadap norma ini tidak akan
mengakibatkan sanksi berat,melainkan hanya sekedar celaan atau dinyatakan tidak
sopan oleh orang lain.
b.Kebiasaan(folkways)
kebiasaan
adalah perbuatan yang diulang-ulang dalam bentuk yang sama.kebiasaan memiliki
kekutan yang lebih besar daripada tata cara,misalnya memberikan salam
pada waktu bertemu,membungkukan badan sebagai tanda penghormatan kepada orang
yang lebih tua,membuang sampah pada tempatnya ,berterima kasih atas pemberian
orang lain,dan sebagainya.sanksinya yang akan diterima bagi
pelanggarannya dapat berupa teguran,sindiran,digunjingkan,dan dicemooh.
c.Tata
Kelakuan(mores)
tata kelakuan merupakan norma yang bersumber pada ajaran agama,filsafat,nilai
kebudayaan atau ideologi yang dianut oleh masyarakat.tata kelakuan adalah
aturan yang berlandaskan pada apa yang baik dan seharusnya dilakukan
manusia.apabila orang melanggar kebiasaan akan dianggap aneh,tetapi kalau
melanggar tata kelakuan akan disebut jahat.contohnya adalah larangan
berzinah,berjudi,minum-minuman keras ,penggunaan narkoba,dan
mencuri.pelanggaran terhadap tata kelakuan ini mengakibatkan sanksi yang
berat,misalnya diusir dari kampungnya sehingga mores juga disebut norma berat.
Fungsi tata kelakuan
yaitu:
1.memberikan
batas-batas pada kelakuan individu berupa perintah dan larangan
2.mengidentifikasikan
individu dan kelompoknya memaksa individu untuk menyesuaikan perilakunya
dengan norma yang berlaku.
3.menjaga
solidaritas antaranggota masyarakat
d.Adat-Istiadat(customs)
adat istiadat merupakan norma yang tidak tertulis namun sangat kuat mengikatnya
sehingga anggota-anggota masyarakat yang melanggar adat-istiadat akan menderita
yang kadang-kadang secara tidak langsung dikenakan.contohnya adat istiadat yang
berlaku di masyarakat lampung,seorang suami tidak boleh menceraikan istrinya
apabila terjadi perceraian maka tidak hanya bersangkutan yang tercemar
namanya,tetapi seluruh keluarganya bahkan sukunya.sanksinya berupa
pengucilan,dikeluarkan dari masyarakat/sukunya atau harus memenuhi
persyaratan tertentu,seperti upacara adat.menurut adat istiadat mereka
suatu perkawinan dinilai sebagai kehidupan bersama yang sifatnya abadi yang
terputus apabila salah satu meninggal dunia.untuk menghilangkan pencemaran nama
baik diperlukan upacara adat.
e.Hukum(laws)
hukum
merupakan norma yang bersifat formal,berupa aturan tertulis yang dibuat oleh
lembaga yang berwenang dan memiliki sanksi yang tegas dan memaksa.
Sumber-sumber
hukum antara lain:
a.Undang-Undang
Undang-undang mempunyai dua pengertian,yaitu dalam arti formal dan
material.undang-undang dalam arti formal,atau kebiasaan disebut juga
undang-undang dalam arti sempit ialah setiap peraturan dan ketetapan yang
dibentuk oleh alat kelengkapan negara yang diberi kekuasaan membentuk
undang-undang.
Undang-undang
dalam arti material atau disebut juga undang-undang dalam arti luas,yaitu
setiap peraturan atau ketetapan yang isinya berlaku mengikat umum(setiap orang
tanpa membedakan).biasanya undang-undang yang bersifat formal atau
material,baik karena bentuknya maupun karena isinya mengikat umum.akan
tetapi,tidak setiap undang-undang mempunyai dua arti mungkin hanya mempunyai
arti formal atau hanya mempunyai arti material saja,misalnya undang-undang
tentang naturalisasi hanya merupakan undang-undang dalam arti formal saja,sebab
meskipun bentuknya dibuat oleh pemerintah dengan persetujuan DPR namun isinya
hanya mengikat kepada orang yang bersangkutan,yaitu orang yang di
naturalisasikan.Sebaliknya,peraturan pemerintah yang merupakan undang-undang
dalam arti material,namun tidak mempunyai arti formal karena tidak dibuat oleh
pemerintah dengan persetujuan DPR.agar suatu undang-undang mempunyai kekuatan
berlaku mengikat,syaratnya harus diundangkan dalam Lembaran Negara oleh Menteri
Sekretaris Negara.setiap undang-undang yang telah diundangkan dalam Lembaran
Negara,berlakulah “fictie hukum”,yaitu setiap orang dianggap telah
mengetahui adanya suatu undang-undang.
Berakhirnya
suatu undang-undang jika:
1).jangka
waktu yang telah ditentukan oleh undang-undang telah lampau
2).keadaan
atau hal dimana undang-undang itu diadakan sudah tidak ada lagi
3).
Undang-undang itu dengan tegas dicabut oleh instansi yang membuat atau instansi
yang lebih tinggi.
4).telah
diadakan undang-undang yang baru isinya bertentangan dengan undang-undang yang
dulu berlaku.
b.Kebiasaan
Hukum kebiasaan adalah himpunan kaidah yang meskipun tidak ditentukan oleh
badan-badan perundangan tetap ditaati juga.suatu hukum kebiasaan agar dapat
ditaati,harus memenuhi syarat-syarat,yaitu:
1).adanya
perbuatan yang tetap dilakukan orang
2).adanya
keyakinan bahwa perbuatan itu harus dilakukan karena merupakan kewajiban.
c.Keputusan
Hakim(Yurisprudensi)
Yurisprudensi adalah keputusan hakim yang terdahulu yang sering diikuti dan
dijadikan dasar keputusan oleh hakim mengenai masalah yang sama. Ada 3 alasan
mengapa seorang hakim mengikuti keputusan hakim lain yaitu:
1).keputusan
hakim yang mempunyai kekuasaan,terutama bila keputusan itu dibuat oleh Mahkamah
Agung atau Pengadilan Tinggi,karena secara psikologis,seorang hakim akan
menuruti keputusan hakim lain yang kedudukannya lebih tinggi.
2).alasan
praktis
3).hakim
mengikuti keputusan hakim lain karena ia menyetujui keputusan hakim lain
itu,yaitu karena adanya persamaan pendapat.
d.Traktat
Traktat atau treaty adalah perjanjian yang diadakan antara dua atau lebih
negara.bila traktat diadakan hanya dua negara saja,perjanjian itu adalah
perjanjian bilateral,sedangkan apabila perjanijian itu diikuti oleh banyak
negara,perjanjian itu disebut perjanjian multilateral.kita mengenal dua
perjanjian yaitu traktat dan agreement.traktat dibuat oleh presiden dengan
persetujuan DPR,sedangkan agreement dibuat dengan keputusan Presiden dan
biasanya hanya menyangkut masalah politik saja.
Suatu
traktat berlaku dan mengikat dan mengikat keras karena didasarkan pada asas”Pacta
Sunt Servanda”,traktat itu mengikat dan berlaku sebagai peraturan hukum
terhadap warga negara dari masing-masing negara yang mengadakan traktat
tersebut.
e.Pendapat
Para Sarjana(Doktrin)
pendapat para sarjana yang ternama juga mempunyai kekuasaan dan berpengaruh
dalam pengambilan keputusan oleh hakim.dalam yurisprudensi dapat kita ketahui
bahwa seorang hakim sering berpegang pada pendapat seseorang atau beberapa
sarjana hukum yang terkenal.Jadi pendapat para sarjana ini dapat menjadi sumber
hukum melalui Yurisprudensi.
2.2.1.Membuat contoh sangsi pelanggaran norma yang
berlaku di sekolah
Membuat
contoh sangsi pelanggaran norma yang
berlaku di sekolah
Sanksi-sanksi yang diberlakukan di sekolah merupakan hasil rumusan
kesepakatan antara, pihak sekolah, komite dan orang tua siswa yang dituangkan
dalam tata tertib sekolah. Semua bentuk sanksi yang nantinya diberlakukan harus
bersifat mendidik dan menanamkan sikaf taat hokum. Misalnya jika siswa tidak
membuang sampah pada tempatnya, maka hukumannya harus membuat dia mau membuang
sampah. Siswa yang bolos sekolah, hukumannya harus mengacu kepada sikaf agar
dia tidak mengulangi prilaku bolosnya itu.
2.3.Merumuskan prinsip-prinsip demokrasi dan praktik
demokrasi di Indonesia.
2.3.1 Menelaah prinsip-prinsip demokrasi
Inu Kencana
Syafiie merinci prinsip-prinsip demokrasi sebagai berikut, yaitu ; adanya
pembagian kekuasaan, pemilihan umum yang bebas, manajemen yang terbuka, kebebasan
individu, peradilan yang bebas, pengakuan hak minoritas, pemerintahan yang
berdasarkan hukum, pers yang bebas, beberapa partai politik, konsensus,
persetujuan, pemerintahan yang konstitusional, ketentuan tentang
pendemokrasian, pengawasan terhadap administrasi negara,perlindungan hak asasi,
pemerintah yang mayoritas, persaingan keahlian, adanya mekanisme
politik,
kebebasan kebijaksanaan negara, dan adanya pemerintah yang mengutamakan
musyawarah.
Prinsip-prinsip
negara demokrasi yang telah disebutkan di atas kemudian dituangkan ke dalam
konsep yang lebih praktis sehingga dapat diukur dan dicirikan. Ciri-ciri ini
yang kemudian
dijadikan
parameter untuk mengukur tingkat pelaksanaan demokrasi yang berjalan di suatu
negara. Parameter tersebut meliputi empat aspek, yaitu:
Pertama, masalah
pembentukan negara. Proses pembentukan kekuasaan akan sangat
menentukan
bagaimana kualitas, watak, dan pola hubungan yang akan terbangun.
Pemilihan umum
dipercaya sebagai salah satu instrumen penting yang dapat mendukung proses
pembentukan pemerintahan yang baik.
Kedua, dasar
kekuasaan negara. Masalah ini menyangkut konsep legitimasi kekuasaan serta
pertanggungjawabannya langsung kepada rakyat.
Ketiga, susunan
kekuasaan negara. Kekuasaan negara hendaknya dijalankan secara distributif.
Hal ini
dilakukan untuk menghindari pemusatan kekuasaan dalam satu tangan.
Keempat, masalah
kontrol rakyat. Kontrol masyarakat dilakukan agar kebijakan yang diambil
oleh pemerintah
atau negara sesuai dengan keinginan rakyat.
Beberapa
karakteristik yang harus ditampilkan dari warga negara yang berkarakter dan
berjiwa
demokratis,
yaitu ;Memilki sikap rasa hormat dan tanggung jawab, bersikap kritis,
membuka diskusi
dan dialog, bersikap terbuka, bersikap rasional, adil, dan selalu
bersikap jujur. Warga
negara yang otonom harus melakukan tiga hal untuk mewujudkan
demokrasi
konstitusional, yaitu menciptakan kultur taat hukum yang sehat dan aktif
(culture of
law), ikut mendorong proses pembuatan hukum yang aspiratif (process of law
making), mendukung
pembuatan materi-materi hukum yang responsif (content of law),
ikut menciptakan
aparat penegak hukum yang jujur dan bertanggung jawab (structure of law).
PRINSIP-PRINSIP
DEMOKRASI PANCASILA
1.Prinsip-prinsip
Demokrasi Pancasila
Ahmad Sanusi
mengutarakan 10 pilar demokrasi konstitusional Indonesia menurut
Pancasila dan
Undang-indang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, yang sebagai berikut:
a.Demokrasi yang
Berketuhanan Yang maha Esa
b.Demokrasi
dengan kecerdasan
c.Demokrasi yang
berkedaulatan rakyat
d.Demokrasi
dengan rule of law
e.Demokrasi
dengan pemisahan kekuasaan Negara
f.Demokrasi
dengan hak asasi manusia
g.Demokrasi
dengan pengadilan yang merdeka
h.Demokrasi
dengan otonomi daerah
i.Demokrasi
dengan kemakmuran
j.Demokrasi yang berkeadilan social
Demokrasi
Pancasila mendasarkan diri pada faham kekeluargaan dan Kegotong-royongan yang
ditujukan untuk:
a.Kesejahteraan
rakyat
b.Mendukung
unsur-unsur kesadaran hak ber-ketuhanan Yang Maha Esa Menolak atheisme
d.Menegakkan
kebenaran yang berdasarkan kepada budi pekerti yang luhur
e.Mengembangkan
kepribadian Indonesia
f.Menciptakan
keseimbangan perikehidupan individu dan masyarakat, kasmani dan rohani, lahir
dan bathin, hubungan manusia dengan sesamanya dan hubungan manusia dengan Tuhannya.
2.Pelaksanaan
demokrasi di Indonesia
Demokrasi
merupakan pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat,dan untuk rakyat.
Dalam perjalanan
sejarah ketatanegaraan Negara kita, semua konstitusi yang pernah berlaku
menganut prinsip demokrasi. Hal ini dapat dilihat misalnya:
a.Dalam UUD 1945
(sebelum diamandemen) pasal 1 ayat (2) berbunyi: ―Kedaulatan adalah di tangan
rakyat, dan dilakukan oleh Majelis
Permusyawaratan Rakyat‖.
b.Dalam UUD 1945 (setelah diamandemen) pasal 1
ayat (2) berbunyi: ―Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut
undang- undang dasar‖.
2.3.2.Mengkategorikan Peraturan perundang- undangan
di tingkat pusat dan daerah
Pancasila adalah
sumber hukum nasional. Penyusunan peraturan perundang-undangan harus bersumber
pada sumber hukum. Dalam penyusunan peraturan perundang-undangan ada tata
urutannya, yaitu
mulai pusat sampai daerah.
1. Undang-Undang
Dasar 1945 (UUD 1945)
Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 adalah bentuk peraturan- perundangan
yang tertinggi. Dengan demikian, semua peraturan perundangan di bawahnya
tidak boleh
bertentangan dengan UUD 1945.
UUD 1945
ditetapkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 18 Agustus
1945. UUD 1945 ini merupakan Konstitusi pertama yang terdiri atas pembukaan,
batang tubuh,
dan penjelasan resmi. Undang-Undang Dasar 1945 telah mengalami empat kali perubahan
atau amandemen yang dilakukan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Pertama pada
tanggal 19 Agustus 1999. Kedua, pada tanggal 18 Agustus 2000. Ketiga, 10 November
2001. Keempat, tanggal 10 Agustus 2002.
2. Undang-Undang
(UU)/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu)
Rencana
penyusunan Undang-Undang dilakukan dalam suatu Program Legislasi Nasional
antara Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) bersama dengan pemerintah. Undang-Undang
ini sebagai pelaksanaan dari UUD 1945. Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang
(Perppu) dibuat
oleh pemerintah dalam hal ini presiden jika ada kegentingan yang memaksa.
Untuk
mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang, presiden harus
mendapat
persetujuan dari DPR. Jika tidak mendapat persetujuan dari DPR, maka peraturan
itu harus dicabut.
3. Peraturan
Pemerintah (PP)
Peraturan Pemerintah (PP) adalah peraturan
yang dibuat oleh pemerintah, dalam hal ini presiden. Peraturan Pemerintah (PP)
memuat aturan-aturan umum dalam melaksanakan undang-undang.
4. Peraturan
Presiden (Perpres)
Peraturan Presiden dibuat oleh presiden untuk
mengatur masalah-masalah tertentu.
Peraturan
Presiden (Perpres) berisi materi yang bersifat khusus untuk melaksanakan
ketentuan undang-undang atau untuk melaksanakan Peraturan Pemerintah.
5. Peraturan
Daerah (Perda)
Peraturan Daerah merupakan peraturan yang
disusun dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah. Peraturan daerah
ditetapkan oleh kepala daerah setelah mendapat persetujuan
bersama DPRD.
Peraturan Daerah merupakan penjabaran lebih lanjut dari peraturan perundang-undangan
yang lebih tinggi dengan
memperhatikan
ciri khas masing-masing daerah.
Peraturan Daerah
meliputi:
a. Peraturan
Daerah provinsi dibuat oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah provinsi bersama dengan
gubernur;
b. Peraturan
Daerah kabupaten/kota dibuat oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kabupaten/kota
bersama bupati/walikota
c. Peraturan Desa/peraturan
yang setingkat, dibuat oleh badan perwakilan desa atau nama lainnya bersama
dengan kepala desa atau nama lainnya.
2.4.Mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara.
2.4.1.Mengemukakan sejarah terbentuknya Pancasila
sebagai pandangan hidup dan sejarah
Pancasila
sebagai dasar negara
Penjajahan
Belanda berakhir pada tahun 1942, tepatnya tanggal 8 Maret. Sejak saat itu
Indonesia diduduki oleh bala tentara Jepang. Namun Jepang tidak terlalu lama
menduduki Indonesia. Mulai tahun 1944, tentara Jepang mulai kalah dalam melawan
tentara
Sekutu. Untuk
menarik simpati bangsa Indonesia agar bersedia membantu Jepang dalam melawan
tentara Sekutu, Jepang memberikan janji kemerdekaan di kelak kemudian hari.
Janji
ini diucapkan
oleh Perdana Menteri Kaiso pada tanggal 7 September 1944. Oleh karena terus
menerus terdesak, maka pada tanggal 29 April 1945 Jepang memberikan janji
kemerdekaan
yang kedua
kepada bangsa Indonesia, yaitu janji kemerdekaan tanpa syarat yang dituangkan
dalam Maklumat Gunseikan (Pembesar Tertinggi Sipil dari Pemerintah Militer
Jepang di Jawa
dan Madura)
Dalam maklumat
itu sekaligus dimuat dasar pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Tugas badan ini adalah menyelidiki dan
mengumpulkan usul-usul untuk selanjutnya dikemukakan kepada pemerintah Jepang
untuk dapat dipertimbangkan bagi kemerdekaan Indonesia.
Keanggotaan
badan ini dilantik pada tanggal 28 Mei 1945, dan mengadakan sidang pertama pada
tanggal 29 Mei 1945
1 Juni 1945.
Dalam sidang pertama ini yang dibicarakan khusus
mengenai calon
dasar negara untuk Indonesia merdeka nanti. Pada sidang pertama itu,banyak
anggota yang berbicara, dua di antaranya adalah Muhammad Yamin dan Bung Karno,
yang
masing-masing mengusulkan calon dasar negara untuk Indonesia merdeka. Muhammad
Yamin mengajukan
usul mengenai dasar negara secara lisan yang terdiri atas lima hal, yaitu:
1.Peri
Kebangsaan
2.Peri
Kemanusiaan
3.Peri Ketuhanan
4.Peri
Kerakyatan
5.Kesejahteraan
Rakyat
Selain itu
Muhammad Yamin juga mengajukan usul secara tertulis yang juga terdiri atas
limahal, yaitu:
1.Ketuhanan Yang
Maha Esa
2.Persatuan
Indonesia
3.Rasa
Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
4.Kerakyatan
yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ Perwakilan
5.Keadilan
Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Usulan ini
diajukan pada tanggal 29 Mei 1945, kemudian pada tanggal 1 Juni 1945, Bung
Karno mengajukan usul mengenai calon dasar negara yang terdiri atas lima hal,
yaitu:
1.Nasionalisme
(Kebangsaan Indonesia)
2.Internasionalisme
(Perikemanusiaan)
3.Mufakat atau
Demokrasi
4.Kesejahteraan
Sosial
5.Ketuhanan yang
Berkebudayaan
Kelima hal ini
oleh Bung Karno diberi nama Pancasila. Lebih lanjut Bung Karno mengemukakan bahwa
kelima sila tersebut dapat diperas menjadi Trisila, yaitu:
1.Sosio
nasionalisme
2.Sosio
demokrasi
3.Ketuhanan
Berikutnya tiga
hal ini menurutnya juga dapat diperas menjadi Ekasila yaitu Gotong Royong.
Selesai sidang
pertama, pada tanggal 1 Juni 1945 para anggota BPUPKI sepakat untuk membentuk
sebuah panitia kecil yang tugasnya adalah menampung usul-usul yang masuk dan
memeriksanya
serta melaporkan kepada sidang pleno BPUPKI. Tiap-tiap anggota diberi
kesempatan mengajukan usul secara tertulis paling lambat sampai dengan tanggal
20 Juni
1945. Adapun
anggota panitia kecil ini terdiri atas delapan orang, yaitu:
1.Ir. Soekarno
2.Ki Bagus
Hadikusumo
3.K.H. Wachid
Hasjim
4.Mr. Muh. Yamin
5.M. Sutardjo
Kartohadikusumo
6.Mr. A.A.
Maramis
7.R. Otto
Iskandar Dinata
8.Drs. Muh.
Hatta
Pada tanggal 22 Juni
1945 diadakan rapat gabungan antara Panitia Kecil, dengan para anggota BPUPKI
yang berdomisili di Jakarta. Hasil yang dicapai antara lain disetujuinya dibentuknya
sebuah Panitia Kecil Penyelidik Usul-Usul/Perumus Dasar Negara, yang terdiri
atas
sembilan orang,
yaitu:
1.Ir. Soekarno
2.Drs. Muh.
Hatta
3.Mr. A.A.
Maramis
4.K.H. Wachid
Hasyim
5.Abdul Kahar
Muzakkir
6.Abikusno
Tjokrosujoso
7.H. Agus Salim
8.Mr. Ahmad
Subardjo
9.Mr. Muh. Yamin
Panitia Kecil
yang beranggotakan sembilan orang ini pada tanggal itu juga melanjutkan sidang
dan berhasil merumuskan calon Mukadimah Hukum Dasar, yang kemudian lebih
dikenal
dengan sebutan
―Piagam Jakarta‖.
Dalam sidang
BPUPKI kedua, tanggal 10-16 juli 1945, hasil yang dicapai adalah merumuskan
rancangan Hukum
Dasar. Sejarah berjalan terus. Pada tanggal 9 Agustus dibentuk Panitia
Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Pada tanggal 15 Agustus 1945 Jepang menyerah
tanpa syarat kepada Sekutu, dan sejak saat itu Indonesia kosong dari kekuasaan.
Keadaan tersebut dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh para pemimpin bangsa
Indonesia, yaitu
dengan
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, pada tanggal 17 Agustus 1945. Sehari
setelah proklamasi kemerdekaan PPKI mengadakan sidang, dengan acara utama
(1) mengesahkan rancangan
Hukum Dasar dengan preambulnya (Pembukaannya) dan (2)memilih Presiden dan Wakil
Presiden.
Untuk pengesahan
Preambul, terjadi proses yang cukup panjang. Sebelum mengesahkan Preambul, Bung
Hatta terlebih dahulu mengemukakan bahwa pada tanggal 17 Agustus 1945
sore hari,
sesaat setelah Proklamasi Kemerdekaan, ada utusan dari Indonesia bagian Timur
yang menemuinya.
Intinya, rakyat
Indonesia bagian Timur mengusulkan agar pada alinea keempat preambul, di
belakang kata ―ketuhanan‖ yang berbunyi ―dengan kewajiban menjalankan syariat
Islam bagi
pemeluk- pemeluknya‖ dihapus. Jika tidak maka rakyat
Indonesia bagian Timur lebih baik memisahkan diri dari negara RI yang baru saja
diproklamasikan. Usul ini oleh Muh. Hatta disampaikan kepada sidang pleno PPKI,
khususnya kepada para anggota tokoh-tokoh Islam,antara lain kepada Ki Bagus
Hadikusumo, KH. Wakhid Hasyim dan Teuku Muh. Hasan. Muh.Hatta berusaha
meyakinkan tokoh-tokoh Islam, demi persatuan dan kesatuan bangsa.Oleh karena
pendekatan yang terus-menerus dan demi persatuan dan kesatuan,
mengingat
Indonesia baru saja merdeka, akhirnya tokoh-tokoh Islam itu merelakan dicoretnya
dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk- pemeluknya‖ di belakang kata
Ketuhanan dan
diganti dengan ―Yang Maha Esa‖.
2.4.2.Menyimpulkan nilai-nilai
Pancasila,sebagai idiologi negara
Makna Sila-Sila Pancasila
3.Arti dan
Makna Sila Ketuhanan Yang Maha Esa Manusia sebagai makhluk yang ada di dunia
ini seperti halnya makhluk lain diciptakan oleh penciptanya. Pencipta itu
adalah kausa prima yang mempunyai hubungan dengan yang diciptakannya.
Manusiasebagai
makhluk yang dicipta wajib melaksanakan perintah
Tuhan dan menjauhi larangan-Nya.
4.Arti dan Makna Sila Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab Manusia ditempatkan sesuai dengan harkatnya. Hal ini berarti bahwa
manusia mempunyai derajat yang sama dihadapan hukum. Sejalan dengan sifat
universal bahwa kemanusiaan itu dimiliki oleh semua
bangsa, maka hal itupun juga kita terapkan dalam
kehidupan bangsa Indonesia. Sesuai dengan hal itu, hak kebebasan dan
kemerdekaan dijunjung tinggi.
5.Arti dan Makna Sila Persatuan Indonesia Makna
persatuan hakekatnya adalah satu, yang artinya bulat, tidak terpecah. Jika
persatuan Indonesia dikaitkan dengan pengertian modern
sekarang ini, maka disebut nasionalisme. Oleh karena
rasa satu yang sedemikian kuatnya,maka timbulah rasa cinta bangsa dan tanah
air.
6.Arti dan Makna Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh
Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan Perbedaan secara umum
demokrasi di barat dan di Indonesia yaitu terletak pada permusyawarata.
Permusyawaratan diusahakan agar dapat
menghasilkan keputusan-keputusan yang diambil secara
bulat. Kebijaksaan ini merupakan suatu prinsip bahwa yang diputuskan itu memang
bermanfaat bagi kepentingan rakyat banyak.
7.Arti dan Makna Sila Keadila Sosial Bagi Seluruh
Rakyat Indonesia Keadilan berarti adanya
persamaan dan saling menghargai karya orang lain.
Jadi seseorang bertindak adil apabila
dia memberikan sesuatu kepada orang lain sesuai
dengan haknya. Kemakmuran yang
merata bagi seluruh rakyat dalam arti dinamis dan
meningkat.
8.Pentingnya Paradigma dalam Pembangunan Pembangunan
yang sedang digalakkan memerlukan paradigma, suatu kerangka berpikir atau suatu
model mengenai bagaimana hal-hal yang sangat esensial dilakukan. Pembangunan
dalam perspektif Pancasila adalah pembangunan yang sarat muatan nilai yang
berfungsi menajdi dasar pengembangan visi dan menjadi referensi kritik terhadap
pelaksanaan pembangunan.
9.Pancasila sebagai Orientasi dan Kerangka Acuan
a.Pancasila sebagai Orientasi Pembangunan Pada saat
ini Pancasila lebih banyak dihadapkan pada tantangan berbagai varian kapitalisme
daripada komunisme atau sosialisme. Ini disebabkan perkembangan kapitalisme
yang bersifat global. Fungsi
Pancasila ialah memberi orientasi untuk terbentuknya
struktur kehidupan social-politik dan ekonomi yang manusiawi, demokratis dan adil
bagi seluruh rakyat.
b.Pancasila sebagai Kerangka Acuan Pembangunan
Pancasila diharapkan dapat menjadi matriks atau
kerangka referensi untuk membangun suatu model masyarakat atau untuk
memperbaharui tatanan social budaya.
2.5.Merumuskan nilai-nilai nasionalisme.
2.5.1.Menganalisis pentingnya keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
2.5.2.Menelaah bentuk-bentuk manifestasi
nasionalisme dalam kehidupan sehari-hari
2.6.Membagankan sistem pemerintahan kabupaten, kota,
provinsi, dan pusat.
2.6.1.Menelaah setiap lembaga-lembaga pemerintahan
di tingkat desa, kabupaten/kota, provinsi, dan pusat
Lembaga
Legislatif
Lembaga
legislatif adalah lembaga negara yang memegang kekuasaan membentuk
undang-undang. Lembaga ini terdiri atas DPR, MPR, dan DPD.
a.DPR
DPR singkatan
dari Dewan Perwakilan Rakyat. Anggota DPR
dipilih dari
partai politik yang berkompetisi dalam pemilihan umum legislatif. Lembaga ini
setidaknya mempunyai 3 (tiga) fungsi:
1) Mengadakan
dan mengesahkan undang-undang negara (fungsi legislasi).
2) Mengesahkan
anggaran belanja dan pendapatan negara (fungsi anggaran).
3) Mengawasi
jalannya roda pemerintahan (fungsi pengawasan).
b.DPD
DPD singkatan
dari Dewan Perwakilan Daerah. Anggota DPD dipilih dari setiap provinsi melalui
pemilihan umum. Di mana 4 calon anggota DPD yang memperoleh suara terbanyak
ditetapkan menjadi anggota DPD.
Adapun tugas DPD
antara lain: 1) Mengajukan RUU (Rancangan Undang-Undang) kepada DPR.
2) Ikut membahas RUU. 3) Melakukan pengawasan
pelaksanaan RUU.
Adapun RUU yang
dimaksud hanya berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat daerah,
pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya
alam dan sumber daya ekonomi lainnya serta perimbangan keuangan pusat dan
daerah.
c.MPR
MPR singkatan
dari Majelis Permusyawaratan Rakyat. Anggota
MPR terdiri dari
anggota DPR dan DPD. Tugas dan wewenang MPR antara lain:
1) Mengubah dan
menetapkan UUD. 2) Melantik presiden dan wakil presiden.
3)
Memberhentikan presiden dan wakil presiden dalam masa jabatannya menurut UUD.
2.6.2.Menelaah
sistem pemilu dan pilkada yang ada di Indonesia
Pemilihan Umum
dan Pemilihan Kepala Daerah
Salah satu wujud
pelaksanaan pemerintahan oleh rakyat adalah dilaksanakannya pemilihan umum.
Dalam negara demokrasi, setiap warga negara memiliki hak asasi dan kewajiban
dasar
yang sama, yaitu
memiliki hak untuk berpartisipasi dalam penyelenggaraan negara, salah satunya
melalui pemilu dan pilkada. Setiap orang tidak dibedakan berdasarkan suku
bangsa,
ras, agama, dan
jenis kelamin.Dalam pemilihan umum tentu ada pihak yang kalah dan yang menang.
Pihak yang menang
tidak boleh
sombong dengan kemenangannya itu, dan yang kalah juga harus dapat menerima
kekalahan. Pemilihan umum merupakan sarana untuk mewujudkan kedaulatan rakyat
dalam
pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila, sebagaimana
diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945. Pemilihan umum dilaksanakan
berdasarkan
asas langsung,
umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
1.Langsung
berarti setiap pemilih memberikan suaranya langsung tanpa perantara.
2.Umum berarti
semua warga negara yang memenuhi syarat berhak ikut pemilihan itu.
3.Bebas berarti
tidak ada paksaan dari pihak mana pun dalam menggunakan haknya.
4.Rahasia
berarti setiap pemilih tidak akan diketahui tentang siapa yang dipilihnya.
5.Jujur berarti
semua pihak yang terlibat dalam proses pemilu itu harus bertindak jujur sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
6.Adil berarti
semua pihak yang terlibat dalam proses pemilu akan mendapat perilaku yang sama
dan terbebas dari tindakan curang pihak mana pun.
1.Proses
Pemilihan Umum (Pemilu) di Indonesia
Pemilihan umum
(pemilu) di Indonesia pada awalnya ditujukan untuk memilih anggota lembaga
perwakilan, yaitu DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota. Berdasarkan
Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2004 tentang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden,pemilihan
presiden dan wakil presiden (pilpres) yang semula dilakukan oleh MPR,
disepakati untuk
dilakukan langsung oleh rakyat. Pilpres sebagai bagian dari pemilu diadakan
pertama kali pada pemilu 2004.
Pada tahun 2007,
pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah (pilkada) juga dimasukkan
sebagai bagian dari pemilu. Di tengah masyarakat, istilah pemilu lebih sering merujuk
kepada pemilu legislatif serta pemilu presiden dan wakil presiden yang diadakan
setiap 5 tahun
sekali.
Pemilu
diselenggarakan oleh KPU (Komisi Pemilihan Umum) yang bersifat nasional, tetap,dan
mandiri. KPU bertanggung jawab atas penyelenggaraan pemilu. Dalam melaksanakan
tugasnya, KPU
menyampaikan laporan dalam tahap penyelenggaraan pemilu kepada presiden dan
DPR. Keanggotaan KPU terdiri atas seorang ketua merangkap anggota,
dibantu seorang
wakil ketua merangkap anggota, dan para anggota. Ketua dan wakil ketua KPU
dipilih dari dan oleh anggota. Setiap anggota KPU mempunyai hak suara yang
sama.
Dalam
melaksanakan pemilu harus melalui tahap-tahap, antara lain:
a.Pendaftaran
Peserta Pemilu
Peserta pemilu
adalah partai politik dan perseorangan calon anggota DPD.
b.Penetapan
Jumlah Kursi
1) Jumlah kursi
DPR ditetapkan sebanyak 550 orang. Jumlah kursi anggota DPR
untuk setiap
provinsi ditetapkan berdasarkan jumlah penduduk dengan memerhatikan perimbangan
yang wajar.
2)Jumlah kursi
anggota DPRD provinsi ditetapkan sekurang-kurangnya 35 kursi dan sebanyak-banyaknya
100 kursi.
3)Jumlah kursi
anggota DPRD kabupaten/kota ditetapkan sekurang- kurangnya 20 kursi dan
sebanyak-banyaknya 45 kursi.
4)Jumlah anggota
DPD untuk setiap provinsi ditetapkan 4 orang.
c.Pencalonan
Anggota DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota
Calon anggota
DPR, DPD, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota harus memenuhi syarat:
1)Warga negara
Republik Indonesia yang berumur 21 (dua puluh satu) tahun atau lebih.
2)Bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
3)Berdomisili di
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4)Cakap
berbicara, membaca, dan menulis dalam bahasa Indonesia.
5)Berpendidikan
serendah-rendahnya SLTA atau sederajat
6)Setia kepada
Pancasila sebagai dasar negara, Undang-Undang Dasar 1945, dan cita-cita
Proklamasi 17 Agustus 1945.
7)Bukan bekas
anggota organisasi terlarang Partai Komunis Indonesia termasuk organisasi
massanya, atau bukan orang yang terlibat langsung ataupun tidak langsung dalam
G 30 S/PKI, atau organisasi terlarang lainnya.
8)Tidak sedang
dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap.
9)Tidak sedang
menjalani pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana
penjara 5 (lima) tahun atau lebih.
10)Sehat jasmani
dan rohani berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan dari dokter
yang
berkompeten.
11)Terdaftar
sebagai pemilih.Seorang calon anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, dan DPRD
kabupaten/kota hanya dapat
dicalonkan dalam
satu lembaga perwakilan pada satu daerah pemilihan. Calon anggota DPR,DPRD
provinsi, dan DPRD kabupaten/kota selain harus memenuhi syarat tersebut di atas
juga
harus terdaftar
sebagai anggota partai politik peserta pemilu yang dibuktikan dengan kartu tanda
anggota.
Calon anggota
DPD selain harus memenuhi syarat calon anggota DPR dan DPRD, juga harus
memenuhi syarat antara lain:
1)Berdomisili di
provinsi yang bersangkutan sekurang-kurangnya 3 tahun secara berturut-
turut yang
dihitung sampai dengan tanggal pengajuan calon atau pernah berdomisili
selama 10 tahun
sejak berusia 17 tahun di provinsi yang bersangkutan.
2)Tidak menjadi
pengurus partai politik sekurang-kurangnya 4 tahun yang dihitung sampai dengan
tanggal pengajuan calon.
Calon anggota
DPD dari pegawai negeri sipil, anggota Tentara Nasional Indonesia, atau anggota
kepolisian negara Republik Indonesia selain harus memenuhi syarat tersebut di
atas,
juga harus mengundurkan diri sebagai pegawai
negeri sipil, anggota Tentara Nasional Indonesia, atau anggota kepolisian
negara Republik Indonesia.
Berikut tata
cara pencalonan anggota DPR, DPD, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota.
1.Setiap partai
politik peserta pemilu dapat mengajukan calon anggota DPR, DPRD provinsi,
dan DPRD
kabupaten/kota untuk setiap daerah pemilihan dengan memerhatikan
keterwakilan
perempuan sekurang-kurangnya 30%.
2.Setiap partai
politik peserta pemilu dapat mengajukan calon sebanyak-banyaknya 120%
jumlah kursi yang ditetapkan pada setiap
daerahpemilihan.
3.Pengajuan
calon anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota sebagaimana
dimaksud pada
ayat (1) dan ayat (2) dilakukan dengan ketentuan:
a)Calon anggota
DPR disampaikan kepada KPU.
b)Calon anggota
DPRD provinsi disampaikan kepada KPU provinsi yang bersangkutan.
c)Calon anggota
DPRD kabupaten/kota disampaikan kepada KPU kabupaten/kota yang
bersangkutan.
d)Kampanye
Kampanye pemilu
adalah kegiatan peserta pemilu dan/atau calon anggota DPR,DPRD provinsi, dan
DPRD kabupaten/kota untuk meyakinkan para pemilih dengan menawarkan
program-programnya. Dalam kampanye pemilu, rakyat mempunyai
kebebasan untuk
menghadiri kampanye. Kegiatan kampanye dilakukan oleh peserta pemilu selama 3
minggu dan berakhir 3 hari sebelum hari pemungutan suara.
Materi kampanye
pemilu berisi program peserta pemilu. Penyampaian materi kampanye pemilu
dilakukan dengan cara yang sopan, tertib, dan bersifat mendidik.
Pedoman dan
jadwal pelaksanaan kampanye ditetapkan oleh KPU dengan memerhatikan usul dari
peserta pemilu. Kampanye pemilu dilakukan melalui:
1)Pertemuan
terbatas.
2)Tatap muka.
3)Penyebaran
melalui media cetak dan media elektronik.
4)Penyiaran
melalui radio dan/atau televisi.
5)Penyebaran
bahan kampanye kepada umum.
6)Pemasangan
alat peraga di tempat umum.
7)Rapat umum.
Kegiatan lain
yang tidak melanggar peraturan perundang-undangan. Media elektronik dan media
cetak memberikan kesempatan yang sama kepada peserta pemilu untuk menyampaikan
tema dan materi kampanye pemilu. Media elektronik dan media cetak wajib
memberikan kesempatan yang sama kepada peserta pemilu untuk memasang iklan
pemilu
2.7.Merumuskan
prinsip dan praktik politik luar negeri Indonesia.
2.7.1.Menelaah
prinsip politik luar negeri dan dalam negeri ASEAN
Perhimpunan
Bangsa-bangsa Asia Tenggara ( Perbara )
[3][4] atau
lebih populer dengan
sebutan
Association of Southeast Asian Nations
( ASEAN ) merupakan sebuah organisasi geo -politik
dan ekonomi dari
negara-negara di kawasan Asia Tenggara,
yang didirikan
di Bangkok,8 Agustus 1967 melalui Deklarasi Bangkok
oleh
Indonesia,Malaysia,Filipina,Singapura,dan Thailand.
Organisasi ini
bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi,
kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan
negara-negara anggotanya, serta memajukan perdamaian di tingkat regionalnya.
Negara-negara anggota ASEAN mengadakan rapat umum pada setiap bulan
November.Prinsip Utama ASEAN
Prinsip-prinsip
utama ASEAN adalah sebagai berikut:
Menghormati
kemerdekaan, kedaulatan, kesamaan, integritas wilayah nasional, dan identitas
nasional setiap negara
Hak untuk setiap
negara untuk memimpin kehadiran nasional bebas daripada campur tangan,
subversif atau koersi pihak luar
Tidak mencampuri
urusan dalam negeri sesama negara anggota
Penyelesaian
perbedaan atau perdebatan dengan damai
Menolak
penggunaan kekuatan yang mematikan kerjasama efektif antara anggota ASEAN
didirikan oleh lima negara pemrakarsa, yaitu
Indonesia,Malaysia,Filipina,Singapura dan Thailand di Bangkok melalui Deklarasi
Bangkok. Menteri luar negeri penanda tangan
Deklarasi
Bangkok kala itu ialah
Adam Malik
(Indonesia),
Narsisco Ramos
(Filipina),
Tun Abdul Razak
(Malaysia),
S. Rajaratnam
(Singapura), dan
Thanat Khoman
(Thailand).
Isi Deklarasi
Bangkok adalah sebagai berikut:
·
Mempercepat pertumbuhan
ekonomi, kemajuan sosial dan perkembangan kebudayaan dikawasan Asia Tenggara
·
Meningkatkan perdamaian
dan stabilitas regional
·
Meningkatkan kerjasama
dan saling membantu untuk kepentingan bersama dalam bidang
ekonomi, sosial, teknik,ilmu
pengetahuan, dan administrasi
·
Memelihara kerjasama
yang erat di tengah - tengah organisasi regional dan internasional yang ada
·
Meningkatkan kerjasama
untuk memajukan pendidikan, latihan, dan penelitian di kawasan asia tenggara
5.1.2 Merumuskan tujuan pembelajaran (proses,
produk, dan sikap) sifat benda padat, cair dan gas sesuai dengan karakteristik
peserta didik dan materi ajar.
Beberapa rumusan
tujuan pembelajaran (prose, produk, dan sikaf) sifat benda padat, cair dan gas,
diantaranya :
1. Melalui
pengamatan siswa dapat menjelaskan sifat-sifat benda padat, cair dan gas.
2. Dengan
percobaan, siswa dapat mengelompokkan benda-benda padat, cair dan gas.
3. Melalui
pengamatan siswa dapat member contoh pemanfaat benda padat, cair dan gas dalam
kehidupan sehari-hari.
5.1.3 Merancang kegiatan pembelajaran IPA melalui
penyelidikan ilmiah agar siswa dapat mengkonstruksi pengetahuan IPA
Guru menyiapkan
pembelajaran IPA dengan model pembelajaran inkuri, dimana siswa melakukan
penyelidikan dan pengamatan melalui observasi untuk menemukan jawaban-jawaban
dari rasa ingin tahu yang dimiliki oleh siswa.
Dalam kegiatan
ini guru menyiapkan lembar pengematan bagi siswa agar siswa mencatat semua
proses pengamatannya sehingga mendapatkan kesimpulan akhir berkenaan dengan
pembelajaran IPA.
5.1.4 Mengkombinasikan beragam pendekatan/ strategi/
metode/ teknik pembelajaran IPA untuk mencapai tujuan pembelajaran (produk,
proses, dan sikap ilmiah)
Pembelajaran IPA
berawal dari rasa ingin tahu, kemudian melakukan proses penyerapan pengetahuan
dari pengetahuan berkembang menjadi ilmu pengetahuan. Perolehan di dapat
melalui percobaan, didukung oleh fakta, menggunakan metode perpikir yang
sitematik sehingga dapat diterima secara universal. Ilmu pengathuan yang
diperoleh ini untuk selanjutnya dnamakan produk. Sedangkan langkah-langkah yang
dilakukan merupakan suatu proses. Dimulai dengan adanya masalah, kemudian
berupaya untuk mengumpulkan informasi yang relevan, mencari beberapa alternatif
jawaban, memilih jawaban yang paling mungkin benar, melakukan percobaan, dan
memperoleh kesimpulan. Tahapan akhirnya, dimana proses pembuktian ilmiah telah
terselesaikan, maka timbullah sikaf ilmiah .
5.1.5 Menggabungkan beragam asessmen dalam
mengevaluasi tujuan pembelajaran IPA (produk, proses, dan sikap ilmiah)
Dalam
mengevaluasi pembelajaran IPA perlu adanya upaya pengabungan asessmen. Asessmen
adalah gabungan dari semua metode yang dikemas dan digunakan untuk menilai
kinerja siswa, baik secara perseorangan maupun secara kelompok. Asessmen sistem
penilaian yang merujuk pada penilaian menyeluruh meliputi beberapa asfek yang
dimiliki siswa, meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikaf.
Asesmen adalah
suatu kegiatan mengevaluasi pendidikan dengan cara mengumpulkan data dan
informasi mengenai siswa untuk menentukan strategi pengajaran yang tepat.
6.2.1 Menganalisis proses-proses fotosintesis pada
tumbuhan
Fotosintesis
memerlukan cahaya matahari, klorofil, air, dan karbon dioksida. Air diserap
oleh akar dari dalam tanah. Air dari akar menuju daun. Karbon dioksida diserap
dari udara oleh daun melalui mulut daun atau stomata. Melalui fotosintesis, air
dan karbon dioksida kemudian diubah menjadi karbohidrat dan oksigen dengan
bantuan energi cahaya matahari. Apabila energi cahaya matahari
6.2.2 Menyimpulkan macam-macam pengangkutan pada
tumbuhan
Macam-macam
pengangkutan pada tumbuhan, yaitu :
1. Jaringan
Xilem
Jaringan Xilem
terdapat pada bagian kayu tanaman . fungsinya menyalurkan air dari akar menuju
bagian atas tanaman. Xilem terdiri atas unsur-unsur sebagai berikut,
- Unsur trakeal
terdiri dari trakea yang sel-selnya berbentuk tabung dan
trakeid yang
sel-selnya lancip panjang, dinding selnya berlubang-lubang
- Serabut Xilem
yang terdiri dari sel-sel panjang dan ujungnya meruncing
- Parenkim kayu
yang berisi berbagai zat seperti cadangan makanan,
tannin dan
Kristal
2. Jaringan
Floem
Jaringan Floem
terdapat bagian kulit kayu berfungsi menyalurkan zat makanan hasil fotosintesis
ke seluruh bagian tumbuhan. Floem terdiri atas unsur-unsur sebagai berikut,
- Buluh tapis
berbentuk tabung dengan bagian ujung berlubang-lubang
- Sel pengiring
berbentuk silinder-silinder dan lebih besar daripada sel-sel tapis serta
plasmanya pekat
- Serabut floem,
bentuknya panjang dengan ujung-ujung berhimpit dan dindingnya tebal
- Parenkim
floem, selnya hidup memiliki diding primer dengan lubang kecil yang disebut
noktah halaman. Parenkim floem berisi tepung, dammar, atau Kristal.
6.2.3 Menggambarkan hubungan manusia, lingkungan dan
pemeliharaannya
Manusia dan
lingkungannya merupakan sebuah proses saling ketergantungan satu sama lain.
Manusia dan lingkungan membentuk suatu ekosistem. Dalam ekositem yang utuh
tersebut terdapat habitat-habitat yang kelestariannya harus senantiasa terjaga.
Keberlangsungan hidup habitat-habitat mahluk hidup menjadi suber keseimbangan
ekosistem.Untuk menjaga keseimbangan ekosistem maka ditempuh beberapa cara.
Beberapa cara untuk pemeliharaan lingkungan yaitu :
1. Ek stitu
(konservasi ek situ adalah upaya konservasi suatu species di luar habitat
aslinya.)
2. In situ
(Konservasi in situ adalah upaya konservasi suatu species di habitat aslinya)
6.3.1
Menganalisis gangguan-gangguan pencernaan makanan pada manusia.
Berbagai
penyakit dan gangguan (kelainan) dapat menyerang alat pencernaan. Penyakit dan
gangguan itu dapat disebabkan oleh kebiasaan mengonsumsi makanan yang tidak
sehat. Selain itu, juga karena masuknya kuman penyakit ke dalam tubuh seperti
bakteri dan virus. Di bawah ini beberapa penyakit yang dapat menyerang alatalat
pencernaan.
1. Mag (Radang
Lambung) Penyakit ini ditandai dengan gejala lambung terasa perih dan mual. Penyakitmag
disebabkan kebiasaan makan yang tidak teratur. Jika kita tidak segera makan
pada saat lapar, lambung menjadi kosong. Akibatnya, asam lambung (asam klorida)
yang dihasilkan untuk mencerna makanan melukai lambung.
2. Apendisitis
(Radang Umbai Cacing) Radang pada umbai cacing ditandai dengan sakit pada perut
sebelah kananbawah dan biasanya disertai demam. Umbai cacing (apendiks) adalah
tonjolan kecil pada usus buntu (sekum). Penyakit ini disebabkan adanya makanan
yang masuk di apendiks dan membusuk. Pembusukan makanan di apendiks tersebut
dapat mengakibatkan radang.
3. Disentri
Penyakit disentri disebabkan oleh bakteri. Alat pencernaan yang diserang yaitu usus.
Penyakit ini ditandai dengan muntah-muntah dan buang air besar terusmenerus.
Disentri dapat dicegah dengan cara menjaga kebersihan makanan dan perlengkapan
makan.
4. Sembelit
Gejala penyakit sembelit yaitu susah buang air besar. Penyakit ini
disebabkanmakanan yang kita makan kurang berserat. Makanan kurang serat dapat
mengganggu proses pencernaan. Serat makanan membantu penyerapan air di usus
besar. Jika kadar serat makanan berkurang, sisa makanan kurang menyerap air.
Akibatnya, sisa makanan menjadi padat sehingga sulit dikeluarkan. Contoh
makanan berserat yaitu sayur-sayuran dan buah-buahan.
6.3.2 Menganalisis kelainan dan gangguan pada sistem
pernapasan manusia
Proses
pernapasan dapat terganggu jika ada salah satu alat pernapasan mengalami
gangguan. Gangguan tersebut dapat disebabkan oleh kuman maupun polusi udara.
Beberapa gangguan maupun penyakit pada alat pernapasan sebagai berikut.
a. Influenza
(flu) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus. Orang yang terserang flu
akan mengalami demam, menggigil, batuk, sakit kepala, bersin-bersin, serta
nyeri punggung. Lendir yang keluar dari hidung menutup lubang hidung sehingga
udara terhalang masuk dan mengganggu pernapasan.
b. Sesak napas
merupakan gangguan pernapasan karena udara yang tercemar oleh asap. Asap dapat
berasal dari pembakaran sampah, kendaraan bermotor, dan rokok. Selain asap, debu
juga dapat mengakibatkan sesak napas.
c. Asma yaitu
gangguan pernapasan karena penyempitan saluran pernapasan. Menyempitnya saluran
pernapasan dapat terjadi karena beberapa hal berikut. 1) Udara yang tercemar
oleh asap dan debu. 2) Udara yang terlalu dingin. 3) Keadaan jiwa penderita,
misalnya stres dan tekanan emosi.
d. Radang
paru-paru karena bakteri Tuberkulosis. Radang yang disebabkan oleh bakteri ini
biasa disebut TBC paru-paru.
e. Bronkitis
yaitu adanya peradangan pada batang tenggorok (bronkus).
f. Polip
merupakan penyempitan saluran pernapasan akibat terjadinya pembengkakan
kelenjar limfe.
6.3.3 Mengabstraksi ciri hewan invertebrata
Vertebrata
adalah subfilum dari Chordata, mencakup semua hewan yang memiliki tulang
belakang yang tersusun dari vertebra. Vertebrata adalah subfilum terbesar dari
Chordata. Ke dalam vertebrata dapat dimasukkan semua jenis ikan (kecuali
remang, belut jeung, “lintah laut”, atau hagfish), amfibia, reptil, burung,
serta hewan menyusui. Kecuali jenis-jenis ikan, vertebrata diketahui memiliki
dua pasang tungkai.Vertebrata memiliki sistem otot yang banyak terdiri dari
pasangan massa, dan juga sistem saraf pusat yang biasanya terletak di dalam
tulang belakang. Sistem respirasi menggunakan insang atau paru-paru
6.4.1 Memilih alat ukur yang sesuai dengan besaran
yang diukur
Beberapa alat
ukur, yaitu :
1. Meteran/mitar
(mengukur panjang)
2. Termoter
(mengukur suhu)
3. Neraca
(Mengukur berat)
4. Makro meter
scrup.
6.5.1 Mengkategorikan penyebab perubahan sifat benda.
setiap benda mempunyai
sifat tertentu yang membedakannya dengan benda lain. Sifat benda meliputi
bentuk, warna, kelenturan, kekerasan, dan bau.
Sifat-sifat
benda tersebut dapat berubah jika mengalami proses :
1. Pemanasan
2. Pembakaran
3. Pencampuran
dengan air
4. Pembusukan
6.6.1 Menganalisis sifat-sifat cahaya
Sifat-sifat
cahaya adalah :
1. Cahaya
merambat lurus
2. Cahaya dapat
dipantulkan (Pemantulan cahaya ada dua jenis yaitu pemantulan baur (pemantulan
difus) dan pemantulan teratur)
3. Cahaya dapat
dibiaskan (Peristiwa pembelokan arah rambatan cahaya setelah melewati medium
rambatan yang berbeda disebut pembiasan)
4. Cahaya dapat
diuraikan (Pelangi terjadi karena peristiwa penguraian cahaya (dispersi).
Dispersi merupakan penguraian cahaya putih menjadi berbagai cahaya berwarna.)
6.6.2 Menyelidiki konsep kelistrikan dan kemagnetan
Konsep
kelistrikan dan kemagnetan memiliki kesamaan, listrik dan magnet sama-sama
berbentuk arus yang memiliki dua kutub, yaitu kutub negative dan kutub positif.
6.6.3 Menganalisis jenis-jenis gaya dalam kehidupan
sehari-hari
beberapa macam
gaya berdasarkan sumbernya, antara lain gaya gravitasi, gaya magnet, dan gaya
gesek.
6.6.4 Memprediksi peristiwa pemuaian dalam kehidupan
sehari-hari
Beberapa hal
dalam kehidupan sehar-hari yang berkaitan dengan proses pemuaian benda, yaitu
1. Rel kereta
pada bagian sambungannya dipasang renggang agar saat siang hari Diana sinar
matahari memanasi bumi, maka rel kerata tersebut tidak melengkung/bengkok.
2. Pemasangan
kaca jendela yang sengaja dibuat agak kendor, agar saat terkena panas tidak
pecah.
6.6.5 Menganalisis peran kalor dalam mengubah suhu
benda.
Kalor dapat
mengubah suhu benda melalui proses perambatan. Perambatan kalor tersebut
terjadi dengan tiga cara, yaitu :
1. Konveksi
(perambatan panas diikuti dengan perpindahan zat)
2. Konduksi
(Perambatan panas dengan tidak diikuti perpindahan zat)
3. Radiasi
(Perambatan panas tanpa pelantara).
6.7.1 Mengelompokkan planet-planet dalam tata surya
Berdasarkan
letak planet terhadap bumi, planet dikelompokkan menjadi planet dalam dan
planet luar. Planet dalam terdiri terdiri dari Merkurius dan Venus karena kedua
planet ini berada di dalam orbit bumi. Sedangkan Mars, Jupiter, Saturnus,
Uranus, dan Neptunus disebut planet luar karena berada di luar orbit bumi.
6.7.2 Menganalisis proses terjadinya tata surya
Perkembangan
teori pembentukan Tata Surya sampai dengan tahun 1960 terbagi dalam dua
kelompok pemikiran yakni teori monistik yang menyatakan bahwa matahari dan
planet berasal dari materi yang sama. Dan yang kedua teori dualistik menyatakan
matahari dan bumi berasal dari sumber materi yang berbeda dan terbetuk pada
waktu yang berbeda.
6.7.3 Mengidentifikasi lapisan-lapisan bumi.
Bumi tersusun
atas tiga lapisan. Lapisan Bumi mulai dari lapisan terluar sampai terdalam
yaitu kerak, selubung, dan inti. Inti terdiri atas inti luar dan inti dalam.
Keadaan ketiga lapisan Bumi tersebut dijelaskan dalam uraian berikut.
1. Kerak
Kerak adalah
lapisan terluar permukaan bumi yang berupa batuan keras dan
dingin setebal
15–60 km. Pada lapisan kerak bagian atas, batuan telah mengalami pelapukan
membentuk tanah. Di permukaan lapisan kerak inilah makhluk hidup tinggal dan
menjalani hidupnya. Daratan terbentuk dari kerak benua. Sebagian besar kerak
benua terbentuk dari batuan yang disebut granit. Dasar samudra terbentuk dari
kerak samudra. Kerak samudra sebagian terbentuk dari batuan yang disebut basal.
2. Selubung atau
Mantel
Selubung atau
mantel merupakan lapisan di bawah kerak yang tebalnyamencapai 2.900 kilometer.
Lapisan mantel merupakan lapisan yang paling tebal. Mantel terletak di antara
lapisan inti luar dengan kerak. Lapisan ini terdiri atas magma kental yang
bersuhu 1.400°C–2.500°C.
3. Inti
Inti terdiri
atas dua bagian, yaitu inti luar dan inti dalam. Lapisan inti luar merupakan
satu-satunya lapisan cair. Inti luar terdiri atas besi, nikel, dan oksigen.
Lapisan ini mempunyai tebal ±2.255 kilometer. Adapun lapisan inti dalam setebal
±1.200 kilometer. Inti dalam merupakan bola logam yang padat dan mampat,
bersuhu sangat panas sekitar 4.500°C. Lapisan ini terbentuk dari besi dan nikel
padat. Lapisan inti dalam merupakan pusat bumi.
Menguasai struktur, konsep, dan metode keilmuan IPA
SD / MI
6.1.Menafsirkan struktur, fungsi dan sistem
pengangkutan pada tumbuhan
6.1.1.Menganalisis proses-proses fotosintesis pada
tumbuhan
Fotosintesis atau fotosintesa merupakan proses
pembuatan
makanan yang terjadi pada tumbuhan hijau dengan
bantuan sinar matahari dan enzim-enzim.Fotosintesis adalah suatu proses
biokimia yang dilakukan tumbuhan,alga, dan beberapa jenis
bakteri untuk memproduksi energi terpakai (nutrisi)
dengan memanfaatkan energi cahaya.
Fotosintesis adalah fungsi utama dari daun.
Proses fotosintesis sangat penting bagi kehidupan di
bumi karena hampir semua makhluk hidup tergantung pada proses ini.
Proses Fotosintesis juga berjasa menghasilkan
sebagian besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi .Organisme yang
menghasilkan energi melalui fotosintesis (photos berarti cahaya)
disebut sebagai fototrof. Fotosintesis merupakan
salah satu cara
asimilasikarbon karena dalam fotosintesis karbon
bebas dari CO2 diikat (difiksasi)menjadi gula sebagai molekul penyimpan
energi.Cara lain yang ditempuh organismeuntuk
mengasimilasi
karbon adalah
melalui kemosintesis, yang dilakukan oleh sejumlah bakteri belerang.
Fotosintesis pada tumbuhan
Tumbuhan hijau daun bersifat autotrof. Autotrof
artinya dapat memasak atau mensintesis makanan langsung dari senyawa
anorganik.Tumbuhan menyerap karbondioksida dan air untuk menghasilkan gula dan
oksigen yang diperlukan sebagai makanannya.
Energi
untuk menjalankan proses ini berasal dari
fotosintesis.Perhatikan persamaan reaksi yang menghasilkan glukosa berikut ini:
6H 2 O + 6CO 2 + cahaya → C 6 H 12 O 6 (glukosa) +
6O 2
Glukosa dapat digunakan untuk membentuk senyawa
organik lain seperti selulosa dan dapat pula digunakan sebagai bahan bakar.
Proses ini berlangsung melalui respirasi seluler
yang terjadi baik pada hewan maupun tumbuhan.Secara umum reaksi yang terjadi
pada respirasis eluler adalah kebalikan dengan persamaan di atas. Pada respirasi,gula
(glukosa) dan senyawa lain akan bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan
karbondioksida,air, dan energik imia.Tumbuhan menyerap cahaya karena mempunyai
pigmen yang disebut klorofil.Pigmen inilah yang memberi warna hijau pada tumbuhan.Klorofil
terdapat dalam organel yang
disebut kloroplast. klorofil menyerap cahaya yang
akan digunakan dalam fotosintesis.Sebagian besar energi fotosintesis dihasilkan
di
daun tetapi juga dapat terjadi pada organ tumbuhan
yangberwarna hijau. Di dalam daun terdapat lapisan sel yang disebut mesofil
yang mengandung setengah juta kloroplas setiap milimeter perseginya. Cahaya
akan melewati lapisan epidermis tanpa warna dan yang
transparan, menuju mesofil, tempat terjadinya
sebagian besar proses fotosintesis.Permukaan daun biasanya dilapisi oleh
kutikula dari lilin yang bersifat anti air untuk mencegah terjadinya penyerapan
sinar matahari ataupun penguapan air yang
berlebihan.
Beberapa faktor yang menentukan kecepatan
fotosintesis:
1.Cahaya
Komponen-komponen cahaya yang mempengaruhi kecepatan
laju fotosintesis adalah intensitas, kualitas danlama penyinaran. Intensitas
adalah banyaknya cahaya matahari
yang diterima sedangkan kualitas adalah panjang
gelombang cahaya yang efektif untuk terjadinya fotosintesis.
2.Konsentrasi karbondioksida Semakin banyak karbondioksida
di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapat digunakan
tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis.
3.Suhu
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis
hanya dapat bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat
seiring dengan meningkatnya suhu
hingga batas toleransi enzim.
4.Kadar air
Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata
menutup, menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju
fotosintesis.
5.Kadar fotosintat (hasil fotosintesis)
Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang,
laju fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai
jenuh, laju fotosintesis akan berkurang.
6.Tahap pertumbuhan
Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh
lebih tinggi pada tumbuhan yang sedang berkecambahketimbang
tumbuhan dewasa. Hal ini mungkin dikarenakan tumbuhan
berkecambah memerlukan lebih banyak energi dan
makanan untuk tumbuh.
6.1.2.Menyimpulkan macam-macam pengangkutan padatumbuhan
Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut bertugas mengangkut zat-zat yang
dibutuhkan oleh tumbuhan. Ada 2 macam jaringan; yakni xilem atau pembuluh kayu
dan floem atau pembuluh lapis/pembuluh kulit kayu.
Xilem bertugas mengangkut air dan garam-garam
mineral terlarut dari akar ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Xilem ada 2 macam:
trakea dan trakeid.
Floem bertugas mengangkut hasil fotosintesis dari
daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan
6.1.3.Menggambarkan hubungan manusia, lingkungan dan
pemeliharaannya
6.2.Menafsirkan organ, fungsi, dan sistem pada
sistem tubuh hewan dan manusia
6.2.1.Menganalisis gangguan-gangguan pencernaan
makanan pada manusia
Gangguan Sistem Pencernaan
• Apendikitis
Radang usus buntu.
• Diare
Feses yang sangat cair akibat peristaltik yang
terlalu cepat.
• Kontipasi (Sembelit)
Kesukaran dalam proses Defekasi (buang air besar)
• Maldigesti
Terlalu banyak makan atau makan suatu zat yang
merangsang lambung.
• Parotitis
Infeksi pada kelenjar parotis disebut juga Gondong
• Tukak Lambung/Maag
"Radang" pada dinding lambung, umumnya
diakibatkan
infeksi Helicobacter pylori
•Xerostomia Produksi air liur yang sangat sedikit
Gangguan pada sistem pencernaan makanan dapat
disebabkan oleh pola makan yang salah,infeksi bakteri, dan kelainan alat
pencernaan. Di antara gangguan-gangguan ini adalah diare,
sembelit, tukak lambung, peritonitis, kolik, sampai
pada infeksi usus buntu (apendisitis).
Diare
Apabila kim
dari perut mengalir ke usus terlalu cepat maka defekasi menjadi lebih sering
dengan feses yang mengandung banyak air. Keadaan seperti ini disebut diare.
Penyebab diare
antara lain ansietas (stres), makanan tertentu, atau
organisme perusak yang melukai dinding usus. Diare dalam waktu lama menyebabkan
hilangnya air dan garam-garam mineral, sehingga
terjadi dehidrasi.
Konstipasi (Sembelit)
Sembelit
terjadi jika kim masuk ke usus dengan sangat lambat. Akibatnya, air terlalu
banyak diserap usus, maka feses menjadi keras dan kering. Sembelit ini
disebabkan karena kurang
mengkonsumsi makanan yang berupa tumbuhan berserat
dan banyak mengkonsumsi daging.
Tukak Lambung (Ulkus)
Dinding lambung diselubungi mukus yang di dalamnya
juga terkandung enzim. Jika pertahanan mukus rusak, enzim pencernaan akan
memakan bagian-bagian kecil dari lapisan permukaan lambung. Hasil dari kegiatan
ini adalah terjadinya tukak lambung. Tukak lambung menyebabkan berlubangnya
dinding lambung sehingga isi lambung jatuh di rongga perut. Sebagian besartukak
lambung ini disebabkan oleh infeksi bakteri jenis tertentu.
Beberapa gangguan lain pada sistem pencernaan antara
lain sebagai berikut:
Peritonitis; merupakan peradangan pada selaput perut
(peritonium).
Gangguan lain adalah salah cerna akibat makan
makanan yang merangsang lambung,seperti alkohol dan cabe yang mengakibatkan
rasa nyeri yang disebut kolik. Sedangkan produksi HCl yang berlebihan dapat
menyebabkan terjadinya gesekan pada dinding lambung dan usus halus, sehingga
timbul rasa nyeri yang
disebut tukak lambung. Gesekan akan lebih parah
kalau lambung dalam keadaan kosong akibat makan tidak teratur yang pada
akhirnya akan mengakibatkan pendarahan pada lambung.
Gangguan lain pada lambung adalah gastritis atau
peradangan pada lambung.
Dapat pula apendiks terinfeksi sehingga terjadi
peradangan yang disebut apendisitis.
6.6.1 Menganalisa sifat- sifat cahaya
6.6.1 Menganalisis sifat-sifat cahaya
Sifat-sifat cahaya adalah :
1. Cahaya merambat lurus
2. Cahaya dapat dipantulkan (Pemantulan cahaya ada
dua jenis yaitu pemantulan baur (pemantulan difus) dan pemantulan teratur)
3. Cahaya dapat dibiaskan (Peristiwa pembelokan arah
rambatan cahaya setelah melewati medium rambatan yang berbeda disebut
pembiasan)
4. Cahaya dapat diuraikan (Pelangi terjadi karena
peristiwa penguraian cahaya (dispersi). Dispersi merupakan penguraian cahaya
putih menjadi berbagai cahaya berwarna.)
A. Sifat-Sifat Cahaya
Benda-benda yang ada di sekitar kita dapat kita
lihat apabila ada cahaya yang mengenai benda tersebut. Cahaya yang mengenai
benda akan dipantulkan oleh benda ke mata sehingga benda tersebut dapat
terlihat. Cahaya berasal dari sumber cahaya. Semua benda yang dapat memancarkan
cahaya disebut sumber cahaya. Contoh sumber cahaya adalah matahari, lampu,
senter, dan bintang. Cahaya memiliki sifat merambat lurus, menembus benda
bening, dan dapat dipantulkan.
1. Cahaya Merambat Lurus
Pernahkah kamu
melihat cahaya matahari yang masuk melalui celah-celah atau jendela yang ada di
rumahmu? Bagaimana arah rambatan cahaya tersebut? Cahaya yang masuk melalui
celah-celah jendela merambat lurus.
2. Cahaya
Menembus Benda Bening
Mengapa kaca
jendela rumahmu merupakan kaca yang bening? Bagaimana jika kaca tersebut ditutup
dengan triplek atau kertas karton? Apakah cahaya matahari dapat masuk? Cahaya
dapat masuk ke dalam rumahmu selain melalui celah-celah juga melalui kaca
jendela yang ada di rumahmu. Kaca yang bening dapat ditembus oleh cahaya
matahari. Apabila kamu menutup kaca jendela rumahmu dengan menggunakan karton
maka cahaya tidak dapat masuk ke dalam rumahmu. Hal ini menunjukkan bahwa
cahaya hanya dapat menembus benda yang bening.
3. Sifat-sifat Cahaya Apabila Mengenai Cermin
Datar dan Cermin Lengkung(Cekung dan Cembung)
Sifat-sifat
cahaya yang dihasilkan oleh cermin tentunya berbeda-beda sesuai dengan bentuk
permukaan cermin tersebut. Berdasarkan permukaannya, cermin dikelompokkan
menjadi tiga, yaitu cermin datar, cermin cekung, dan cermin cembung. Cermin
datar adalah cermin yang permukaan pantulnya datar. Contohnya cermin yang ada
di meja rias. Cermin cekung adalah cermin yang pemukaan pantulnya berupa
cekungan. Cekungan ini seperti bagian dalam dari bola. Contohnya bagian dalam
lampu senter dan lampu mobil. Cermin cembung adalah cermin yang permukaan
pantulnya berupa cembungan. Cembungan ini seperti bagian luar suatu bola.
Contohnya spion pada mobil dan motor.
a. Sifat-sifat cahaya yang mengenai cermin
datar
Hampir setiap
hari tentunya kamu berkaca di depan cermin yang ada di kamarmu. Untuk
mengetahui sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cemin datar,
Dari kegiatan
yang kamu lakukan tersebut, kita dapat mengetahui sifatsifa bayangan yang
dibentuk oleh cermin datar. Sifat-sifat tersebut adalah sebagai berikut.
1) Bayangan
benda tegak dan semu. Bayangan semu adalahbayangan yang dapat kita lihat dalam
cermin, tetapi di tempat bayangan tersebut tidak terdapat cahaya pantul.
2) Besar dan
tinggi bayangan sama dengan besar dan tinggi benda sebenarnya.
3) Jarak benda
dengan cermin sama dengan jarak bayangannya.
4) Bagian kiri
pada bayangan merupakan bagian kanan pada benda dan sebaliknya.
b. Sifat-sifat cahaya yang mengenai cermin
cekung
Pemantul cahaya
pada lampu mobil danlampu senter menggunakan cermin cekung.Bagaimanakan sifat
bayangan yangdibentuk oleh cermin cekung?
Image:center.jpg
c. Sifat-sifat cahaya yang mengenai cermin
cembung
Dalam kehidupan
sehari-hari kita jumpai benda yang menggunakan cermin cembung, yaitu cermin
pada kaca spion kendaraan bermotor baik mobil ataupun motor. Pada kendaraan
bermotor, kaca spionnya menggunakan cermin cembung dengan tujuan agar pengemudi
lebih mudah mengendarai kendaraannya, ketika melihat kendaraan dan benda lain
yang ada di belakangnya. Apabila kamu memperhatikan kendaraan yang ada di
belakang motor atau mobil yang sedang kamu naiki maka bayangan mobil di cermin
terlihat lebih kecil dari aslinya. Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin
cembung adalah semu, tegak dan diperkecil.
Apabila kamu
memperhatikan kendaraan yang ada di belakang motor atau mobil yang sedang kamu
naiki maka bayangan mobil di cermin terlihat lebih kecil dari aslinya. Sifat
bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung adalah semu, tegak dan diperkecil.
Dari hasil kegiatan yang dilkukan olehmu, pensil yang berada di gelas yang
beisi air terlihat bengkok. Selain itu, uang logam yang dimasukkan ke dalam
gelas yang berisi air terlihat lebih dangkal. Kedua peristiwa ini merupakan
contoh peristiwa pembiasan cahaya. Apabila cahaya merambat melalui dua medium
yang berbeda kerapatannya maka cahaya akan mengalami pembelokan atau pembiasan.
Image:gelas.jpg
Udara memiliki
kerapatan yang lebih kecil daripada air. Bila cahaya merambat dari zat yang
kurang rapat ke zat yang lebih rapat maka cahaya akan dibiaskan mendekati garis
normal. Akan tetapi apabila cahaya merambat dari zat yang lebih rapat ke zat
yang kurang rapat maka cahaya akan dibiaskan menjauhi garis normal. Garis
normal merupakan garis yang tegak lurus pada bidang batas kedua permukaan.
B. Cahaya Putih Terdiri Atas Berbagai Warna
Tahukah kamu
warna dari cahaya matahari yang setiap hari dipancarkan ke bumi? Apakah cahaya
matahari berwarna putih? Bagaimana dengan sumber cahaya lainnya? Cahaya
matahari yang kita lihat seperti warna putih sebenarnya terdiri dari berbagai
macam warna. Agar lebih jelas, pehatikan uraian berikut ini!
1. Peristiwa Penguraian Cahaya dalam Kehidupan
Sehari-hari
Kalian tentu penah melihat pelangi di langit.
Pelangi merupakan salah satu peristiwa dalam kehidupan sehari-hari yang
berhubungan dengan penguraian cahaya. Pelangi biasanya dapat kita lihat pada
saat hujan turun rintik-rintik. Warnapelangi sama halnya seperti warna spektrum
cahaya yang terbentuk pada kegiatan yang telah kamu lakukan sebelumnya. Warna
merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu pada pelangi berasal dari
pembiasan dan penguraian cahaya putih matahari oleh bintik-bintik air hujan.
Pelangi yang memilki warna dan bentuk yang indah dapat kita buat melalui
percobaan sederhana berikut ini.
Materi Soal UKG
dan Hasil Ujian
Aspek Kompetensi
yang diujikan
Kompetensi
Pedagogik
— Mengenal karakteristik dan potensi peserta
didik;
— Menguasasi teori belajar dan prinsip-prinsip
pembelajaran yang efektif;
— Merencanakan dan mengembangkan kurikulum;
— Melaksanakan pembelajaran yang efektif;
— Menilai dan mengevaluasi pembelajaran;
Kompetensi
Pedagogik
Mengenal
karakteristik dan potensi peserta didik;
Menguasasi teori
belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang efektif;
Merencanakan dan
mengembangkan kurikulum;
Melaksanakan
pembelajaran yang efektif;
Menilai dan
mengevaluasi pemb
PROSES KEPUTUSAN
INOVASI PENDIDIKAN
A. Pengertian
Proses Keputusan Inovasi
Proses keputusan
inovasi adalah proses yang dilalui (dialami) oleh individu (unit pengambil keputusan
yang lain) mulai dari pertama kali tahu adanya inovasi kemudian dilanjutkan
dengan keputusan sikap terhadap inovasi, penetapan menerima atau menolak
inovasi. Implementasi inovasi, dan konfirmasi terhadap keputusan iovasi yang
telah diambil. Proses keputusan inovasi bukan kegiatan yang dapat berlangsung
seketika, tetapi serangkaian kegiatan yang berlangsung dalam jangka waktu
tertentu, sehingga individu atau organisasai dapat menilai gagasan yang baru
itu. Ciri pokok keputusan inovasi perbedaanya dengan tipe keputusan yang laian
ialah dimulai dengan adanya ketidak tentuan (uncertainly)tentang suatu inovasi.
B. Model Proses
Keputusan Inovasi
1. Tahap
pengetahuan (knowladle), tahap ini berlangsung bia seseorang atau unit
pengambil keputusan yang lain membuka diri tehadap adanya suatu inovasi serta
ingain mengetahui bagaimana fungsi inovasi tersebut.
2. Tahap bujukan
(persuasion), tahap ini berlangsung ketika seseorang atau unit pengambil
keputusan yang lain mulai membentuk sikap menyenangi terhadap inovasi.
3. Tahap
keputusan (decision), tahap ini berlangsung ketika seseoarng atau unit
pengambilan keputusan yang lain melakukan aktivitas yang mengarah ke penetanpan
untuk menerima atau menolak inovasi.
4. Tahap
implemntasi (implemenntasion) , tahap ini berlangsung ketika seseorang atau
unit pengambilan keputusan yang lain, menerpakan atau menggunakan inovasi.
5. Tahap
konfirmasi (confirmation), tahap ini berlangsung ketika seseorang atau unit
pengambilan keputusan yanglain, mencari penguatan terhadap keputusan inovasi
yang telah dibuatnya. Pengambil keputusan dapat menarik kembali keputusannya
jika ternyata diperolah informasi tentang inovasi yang bertentangan dengan
informasi yang dierima terdahulu.
BAB I
KONSEP DASAR
INOVASI PENDIDIKAN
A. Pengertian
Diskoveri (Discoveria), Invensi (Invetion) Dan Inovasi (Innovation)
Kata’’
inovation’’(bahasa indonesia) sering diterjemahkan segala hal yang baru atau
pembaharuan ( s. wojowosito,1972) tetapi ada yang menjadikan kata inovation
menjadi kata indonesia. inovasi kadang-kadang juga di pakai untuk menyatakan
temuan karena hal hal baru penemuan.
‘’Discovery’’,’’Invention”
dan “Innovation ‘’dapat di artikan dalam bahasa indonesia penemuan , maksud
ketiga kata tersebut mengandung arti di temukan ya sesuatu yang baru baik
sebenarya barang itu sendiri sudah ada lama kemudian baru di ketahui atau
memang benar-benar baru dalam arti sebenarya tidak ada.
Discoveri
(discovery) adalah suatu penemuan sesuatu yang sebenarya benda atau hal yang
ditemukan itu sudah ada,tetapi belum di ketahui orang .misalya penemuan benua
amerika.sebenarya benua amerika sudah lama ada tetapi baru di temukan oleh
columbus pada tahun 1492, maka di katakan columbus menemukan benua amerika
artiya orang eropa yang pertama kali menjumpai benua amerika .(donald
p,ely,1982 seminar on education chage)
Invensi
(invention) adalah suatu penemuan suatu yang benar-benar berarti hasil kreasi
manusia .benda atau hal yang di temukan itu benar-benar sebelumya belum ada
kemudian di adakan hasil kreasi baru misalnya penemuan teori belajar , teori
pendidikan, teknik pembuatan barang dari plastik, mode pakaian dan sebagainya
Inovasi
(innovation) ialah suatu ide barang, kejadian, metode yang di rasakan atau di
amati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang
(masyarakat) industri yang sudah modern di antara tanda – tanda masyarakat baik
itu berupa hasil invensi maupun discoveri. Inovasi di adakan untuk mencapai
tujuan tertentu atau untuk memecahkan masalah tertentu.
Discovery adalah
penyingkapan tentang suatu sifat baru dari suatu material atau benda yang sudah
dikenal atau sebelumnya sudah ada secara alami.
Invensi
(Invention) adalah penemuan berupa ide yang dituangkan ke dalam suatu kegiatan
pemecahan masalah yang spesifik di bidang teknologi, yang dapat berupa proses
atau hasil produksi atau penyempurnaan dan pengembangan proses atau hasil
produksi. Invensi dapat dipatenkan, sedangkan discovery tidak. Inovasi :
“proses” dan/atau “hasil” pengembangan atau pemanfaatan/mobilisasi pengetahuan,
keterampilan dan pengalaman untuk menciptakan (memperbaiki) produk (barang
dan/atau jasa), proses, dan/atau sistem yang baru yang memberikan nilai
(terutama ekonomi dan sosial) yang berarti (signifikan).
B. Inovasi dan
Moderenisasi
Moderenisasi
adalah proses perubahan sosial dari masyarakat tradisional ke masyarakat yang
lebih maju di antara tanda-tanda masyarakat yang sudah maju (moderen) ialah di
bidang ekonomi telah makmur ,bidang politik sudah stabil,terpenuhiya pelayanan
kebutuhan pendidikan dan kesehatan. Inkelas mengemukakan secara detail tentang
cirri-ciri manusia moderen ,berdasarkan penelitian pada masyarakat industri
yang sudah maju ada 12 aspek yang menjadi tanda (krateristik) manusia moderen
,yaitu :
1. Bersifat
terbuka terhadap pengalaman baru artiya jika menghadapi tawaran atau ajakan
hal-hal yang baru yang lebih menguntungkan untuk kehidupan akan selalu mau
memikirkan dan kemudian mau menerimaya tidak menuntut diri terhadap perubahan
2. Selalu siap
menghadapi perubahan sosial, artiya siap untuk menerima perubahan-perubahan
yang terjadi dalam masyarakat
3. Berpandangan
yang luas artiya pendapat-pendapat tidak hanya berdasarkan apa yang ada pada
diriya tetapi mau menerima pendapat yang datang dari luar diriya serta serta
dapat memahami adaya perbedaan pandangan dengan orang lain
4. Mempuyai
dorongan ingin tau yang kuat artinya setiap ada sesuatu hal yang baru membuat
ingin mengetahui hal tersebut
5. Manusia yang
moderen lebih beorentasi pada masa sekarang dan masa yang akan datangdari pada
masa lampau
6. Manusia
moderen berorientasi dan juga percaya pada hasil penghitungan baik jangka
panjang maupun jangka pendek
7. Manusia
moderen lebih percaya pada hasil perhitungan manusia dan pemikiran manusia dari
pada takdir atau pembawaan.
8. Manusia
moderen menghargai keterampilan teknik dan juga menggunakan sebagai dasar
pemberian imbalan.
9. Wawasan
pendidikan dan pekerjaan artinya manusia modern cenderung memiliki tingkat
pendidikan yang cukup tinggi serta mempunyai pekerjaan yang jelas.
10. Manusia
moderen menyadari dan menghargai kemuliaan orang lain terutama orang yang
lemah.
11. Memahami
perluya produksi
Inovasi
menekankan pada ciri adaya sesuatu yang di amati sebagai sesuatu yang baru pada
individu atau masyarakat ,sedangkan moderelisasi menekankan pada adanya proses
perubahan dari tradisional ke moderen atau yang dari yang belum maju ke yang
sudah maju.
C. Krateristik
Inovasi
Roger
mengemukakan krateristik inovasi yang dapat mempengaruhi cepat lambatya
penerimaan inovasi ,sebagai berikut : (Everett M,Rogers,1983,hal.14-16)
1. Keuntungan
relatif yaitu sejauh mana inovasi di anggap menguntungkan bagi penerimanya
2. Kompatibel
(compability) ialah tingkat kesesuaian inovasi dengan nilai (value) pengalaman
lalu dan kebutuhan dari penerimanya
3. Kompleksitas
(complexity) ialah tingkat kesukaran untuk memahami dan mengunakan inovasi bagi
penerimaya
4. Trialabilitas
(trialability) ialah dapat di coba atau tidaknya inovasi oleh penerima
5. Dapat di
amati (observability) ialah mudah tidakya di amati suatu hasil inovasi
Zaltman ,ductan
dan holbek mengemukakan bahwa cepat lambat diterimanya inovasi di pengaruhi
atribut sendiri. Suatu inovasi dapat merupakan kombinasi dari berbagai macam
atribut, adapun atribut inovasi yang di kemukakan oleh zatman yaitu:
a. Pembiayaan
(cost)
Cepat lambatya
penerimaan inovasi akan di pengaruhi oleh pembiayaan pada awal (pengadaan)
maupun pembiayaan untuk pembinaan
b. Balik modal
(returns to investment)
Atribut ini haya
ada pada inovasi di bidang perusahaan atau industry
c. Efesiensi
Menggunakan
waktu yang relative singkat
d. Resiko dan
ketidak pastian
Artinya harus
siap menerima segala resiko baik diterima maupun ditolak
e. Mudah di
komunikasikan
Setiap inovasi
haruslah mudah dikomunikasikan sehingga mudah diterima dengan baik oleh
masyarakat luas.
f. Kompabilitas
Yaitu tingkat
kesesuaian inovasi dengan nilai (value) pengalaman lalu dan kebutuhan dari
penerimanya
g. Kompeksitas
Yaitu tingkat
kesukaran untuk memahami dan mengunakan inovasi bagi penerimanya.
h. Status ilmiah
Artinya telah
teruji secara ilmiah
i. Kadar
keaslian
Yaitu tingkat
keaslian suatu inovasi
j. Dapat di
lihat kemanpaatanya
Yaitu seberapa
besar manfaat keberadaan inovasi tersebut
k. Dapat dilihat
batas sebelumya
Yaitu dapat
diperbandingkan dengan bentuk perkembangan pengaruh inovasi, dari sebelum
inovasi itu ada dengan saat inovasi itu diberlakukan.
l. Keterlibatan
Yaitu tingkat
keterlibatan komponen – komponen yang berpengaruh terhadap proses penerimaan inovasi
tersebut.
m. Hubungan
interpersonal
Yaitu hubungan
antar sesama personal yang tergabung dalam proses inovasi tersebut
n. Kepentingan
umum
Yaitu seberapa
besar pengaruh inovasi tersebut bagi kepentingan umum
o. Peyuluh
inovasi
Yaitu tingkat
keahlian yang dimiliki penyuluh inovasi.
D. Pengertian
Inovasi Pendidikan
Inovasi
pendidikan ialah suatu ide, barang, metode yang di rasakan atau di amati
sebagai hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang ( masyarakat) baik
berupa hasil invensi atau discovery yang di gunakan untuk mencapai tujuan
pendidikan untuk memecahkan masalah pendidikan
Berikut ini
contoh inovasi pendidikan dalam setiap komponen pendidikan atau komponen sistem
sosial sesuai dengan pola yang di kemukakan oleh B.miles ,dengan perubahan isi
sesuai dengan perkembangan pendidikan dewasa ini:
1. Pembiayaan
personalia
Yaitu menambah
suntikan pembiayaan personalia sehingga lebih efektif
2. Banyaknya
personal dan wilayah kerja
Yaitu menambah
personal dan wilayah kerja dalam rangka mensukseskan diberlakukannya inovasi
tersebut
3. Fasilitas
fisik
Yaitu menambah
fasilitas fisik yang mendukung berlangsungnya inovasi
4. Penggunaan
waktu
Yaitu menambah
efisiensi waktu
5. Perumusan
tujuan
Yaitu mengubah
struktur tujuan untuk lebih terperinci dan lebih mendalam
6. Prosedur
Yaitu Membuat
proseduran yang lebih terperinci
7. Peran yang di
perlukan
Yaitu Menambah
beberapa peran yang diperlukan
8. Wawasan dan
perasaaan
Yaitu menambah
wawasan dengan tidak mengabaikan perasaan
9. Bentuk
hubungan antar (mekanisme kerja)
Yaitu membangun
hubungan yang lebih baik sehingga mekanisme kerja berjalan dengan lancer.
10. Hubungan
dengan sistem lainya
BAB I
KONSEP DASAR
INOVASI PENDIDIKAN
A. Pengertian
Diskoveri (Discoveria), Invensi (Invetion) Dan Inovasi (Innovation)
Kata’’
inovation’’(bahasa indonesia) sering diterjemahkan segala hal yang baru atau
pembaharuan ( s. wojowosito,1972) tetapi ada yang menjadikan kata inovation
menjadi kata indonesia. inovasi kadang-kadang juga di pakai untuk menyatakan
temuan karena hal hal baru penemuan.
‘’Discovery’’,’’Invention”
dan “Innovation ‘’dapat di artikan dalam bahasa indonesia penemuan , maksud
ketiga kata tersebut mengandung arti di temukan ya sesuatu yang baru baik
sebenarya barang itu sendiri sudah ada lama kemudian baru di ketahui atau
memang benar-benar baru dalam arti sebenarya tidak ada.
Discoveri
(discovery) adalah suatu penemuan sesuatu yang sebenarya benda atau hal yang
ditemukan itu sudah ada,tetapi belum di ketahui orang .misalya penemuan benua
amerika.sebenarya benua amerika sudah lama ada tetapi baru di temukan oleh
columbus pada tahun 1492, maka di katakan columbus menemukan benua amerika
artiya orang eropa yang pertama kali menjumpai benua amerika .(donald
p,ely,1982 seminar on education chage)
Invensi
(invention) adalah suatu penemuan suatu yang benar-benar berarti hasil kreasi
manusia .benda atau hal yang di temukan itu benar-benar sebelumya belum ada
kemudian di adakan hasil kreasi baru misalnya penemuan teori belajar , teori
pendidikan, teknik pembuatan barang dari plastik, mode pakaian dan sebagainya
Inovasi
(innovation) ialah suatu ide barang, kejadian, metode yang di rasakan atau di
amati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang
(masyarakat) industri yang sudah modern di antara tanda – tanda masyarakat baik
itu berupa hasil invensi maupun discoveri. Inovasi di adakan untuk mencapai
tujuan tertentu atau untuk memecahkan masalah tertentu.
Discovery adalah
penyingkapan tentang suatu sifat baru dari suatu material atau benda yang sudah
dikenal atau sebelumnya sudah ada secara alami.
Invensi
(Invention) adalah penemuan berupa ide yang dituangkan ke dalam suatu kegiatan
pemecahan masalah yang spesifik di bidang teknologi, yang dapat berupa proses
atau hasil produksi atau penyempurnaan dan pengembangan proses atau hasil
produksi. Invensi dapat dipatenkan, sedangkan discovery tidak. Inovasi :
“proses” dan/atau “hasil” pengembangan atau pemanfaatan/mobilisasi pengetahuan,
keterampilan dan pengalaman untuk menciptakan (memperbaiki) produk (barang
dan/atau jasa), proses, dan/atau sistem yang baru yang memberikan nilai
(terutama ekonomi dan sosial) yang berarti (signifikan).
B. Inovasi dan
Moderenisasi
Moderenisasi
adalah proses perubahan sosial dari masyarakat tradisional ke masyarakat yang
lebih maju di antara tanda-tanda masyarakat yang sudah maju (moderen) ialah di
bidang ekonomi telah makmur ,bidang politik sudah stabil,terpenuhiya pelayanan
kebutuhan pendidikan dan kesehatan. Inkelas mengemukakan secara detail tentang
cirri-ciri manusia moderen ,berdasarkan penelitian pada masyarakat industri
yang sudah maju ada 12 aspek yang menjadi tanda (krateristik) manusia moderen
,yaitu :
1. Bersifat
terbuka terhadap pengalaman baru artiya jika menghadapi tawaran atau ajakan
hal-hal yang baru yang lebih menguntungkan untuk kehidupan akan selalu mau
memikirkan dan kemudian mau menerimaya tidak menuntut diri terhadap perubahan
2. Selalu siap
menghadapi perubahan sosial, artiya siap untuk menerima perubahan-perubahan
yang terjadi dalam masyarakat
3. Berpandangan
yang luas artiya pendapat-pendapat tidak hanya berdasarkan apa yang ada pada
diriya tetapi mau menerima pendapat yang datang dari luar diriya serta serta
dapat memahami adaya perbedaan pandangan dengan orang lain
4. Mempuyai
dorongan ingin tau yang kuat artinya setiap ada sesuatu hal yang baru membuat
ingin mengetahui hal tersebut
5. Manusia yang
moderen lebih beorentasi pada masa sekarang dan masa yang akan datangdari pada
masa lampau
6. Manusia
moderen berorientasi dan juga percaya pada hasil penghitungan baik jangka
panjang maupun jangka pendek
7. Manusia
moderen lebih percaya pada hasil perhitungan manusia dan pemikiran manusia dari
pada takdir atau pembawaan.
8. Manusia
moderen menghargai keterampilan teknik dan juga menggunakan sebagai dasar
pemberian imbalan.
9. Wawasan
pendidikan dan pekerjaan artinya manusia modern cenderung memiliki tingkat
pendidikan yang cukup tinggi serta mempunyai pekerjaan yang jelas.
10. Manusia
moderen menyadari dan menghargai kemuliaan orang lain terutama orang yang
lemah.
11. Memahami
perluya produksi
Inovasi
menekankan pada ciri adaya sesuatu yang di amati sebagai sesuatu yang baru pada
individu atau masyarakat ,sedangkan moderelisasi menekankan pada adanya proses
perubahan dari tradisional ke moderen atau yang dari yang belum maju ke yang
sudah maju.
C. Krateristik
Inovasi
Roger
mengemukakan krateristik inovasi yang dapat mempengaruhi cepat lambatya
penerimaan inovasi ,sebagai berikut : (Everett M,Rogers,1983,hal.14-16)
1. Keuntungan
relatif yaitu sejauh mana inovasi di anggap menguntungkan bagi penerimanya
2. Kompatibel
(compability) ialah tingkat kesesuaian inovasi dengan nilai (value) pengalaman
lalu dan kebutuhan dari penerimanya
3. Kompleksitas
(complexity) ialah tingkat kesukaran untuk memahami dan mengunakan inovasi bagi
penerimaya
4. Trialabilitas
(trialability) ialah dapat di coba atau tidaknya inovasi oleh penerima
5. Dapat di
amati (observability) ialah mudah tidakya di amati suatu hasil inovasi
Zaltman ,ductan
dan holbek mengemukakan bahwa cepat lambat diterimanya inovasi di pengaruhi
atribut sendiri. Suatu inovasi dapat merupakan kombinasi dari berbagai macam
atribut, adapun atribut inovasi yang di kemukakan oleh zatman yaitu:
a. Pembiayaan (cost)
Cepat lambatya
penerimaan inovasi akan di pengaruhi oleh pembiayaan pada awal (pengadaan)
maupun pembiayaan untuk pembinaan
b. Balik modal
(returns to investment)
Atribut ini haya
ada pada inovasi di bidang perusahaan atau industry
c. Efesiensi
Menggunakan
waktu yang relative singkat
d. Resiko dan
ketidak pastian
Artinya harus
siap menerima segala resiko baik diterima maupun ditolak
e. Mudah di
komunikasikan
Setiap inovasi
haruslah mudah dikomunikasikan sehingga mudah diterima dengan baik oleh
masyarakat luas.
f. Kompabilitas
Yaitu tingkat
kesesuaian inovasi dengan nilai (value) pengalaman lalu dan kebutuhan dari
penerimanya
g. Kompeksitas
Yaitu tingkat
kesukaran untuk memahami dan mengunakan inovasi bagi penerimanya.
h. Status ilmiah
Artinya telah
teruji secara ilmiah
i. Kadar
keaslian
Yaitu tingkat
keaslian suatu inovasi
j. Dapat di
lihat kemanpaatanya
Yaitu seberapa
besar manfaat keberadaan inovasi tersebut
k. Dapat dilihat
batas sebelumya
Yaitu dapat
diperbandingkan dengan bentuk perkembangan pengaruh inovasi, dari sebelum
inovasi itu ada dengan saat inovasi itu diberlakukan.
l. Keterlibatan
Yaitu tingkat
keterlibatan komponen – komponen yang berpengaruh terhadap proses penerimaan
inovasi tersebut.
m. Hubungan
interpersonal
Yaitu hubungan
antar sesama personal yang tergabung dalam proses inovasi tersebut
n. Kepentingan
umum
Yaitu seberapa
besar pengaruh inovasi tersebut bagi kepentingan umum
o. Peyuluh
inovasi
Yaitu tingkat
keahlian yang dimiliki penyuluh inovasi.
D. Pengertian
Inovasi Pendidikan
Inovasi
pendidikan ialah suatu ide, barang, metode yang di rasakan atau di amati
sebagai hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang ( masyarakat) baik
berupa hasil invensi atau discovery yang di gunakan untuk mencapai tujuan
pendidikan untuk memecahkan masalah pendidikan
Berikut ini
contoh inovasi pendidikan dalam setiap komponen pendidikan atau komponen sistem
sosial sesuai dengan pola yang di kemukakan oleh B.miles ,dengan perubahan isi
sesuai dengan perkembangan pendidikan dewasa ini:
1. Pembiayaan
personalia
Yaitu menambah
suntikan pembiayaan personalia sehingga lebih efektif
2. Banyaknya
personal dan wilayah kerja
Yaitu menambah
personal dan wilayah kerja dalam rangka mensukseskan diberlakukannya inovasi tersebut
3. Fasilitas
fisik
Yaitu menambah
fasilitas fisik yang mendukung berlangsungnya inovasi
4. Penggunaan
waktu
Yaitu menambah
efisiensi waktu
5. Perumusan
tujuan
Yaitu mengubah
struktur tujuan untuk lebih terperinci dan lebih mendalam
6. Prosedur
Yaitu Membuat
proseduran yang lebih terperinci
7. Peran yang di
perlukan
Yaitu Menambah
beberapa peran yang diperlukan
8. Wawasan dan
perasaaan
Yaitu menambah
wawasan dengan tidak mengabaikan perasaan
9. Bentuk
hubungan antar (mekanisme kerja)
Yaitu membangun
hubungan yang lebih baik sehingga mekanisme kerja berjalan dengan lancer.
10. Hubungan
dengan sistem lainya
BAB II
DIFUSI INOVASI
PENDIDIKAN
A. Pengertian
Difusi Dan Diseminasi
Konsep dasar
difusi inovasi yaitu suatu proses dimana suatu inovasi dikomunikasikan melalui
saluran tertentu selama jangka waktu tertentu terhadap anggota suatu sistem
sosial. Dalam difusi suatu inovasi, mesti ada inovasinya itu sendiri apa,
melalui saluran komunikasi apa saja inovasi tersebut diperkenalkan, kepada
siapa, dalam jangka waktu tertentu..
Difusi adalah
proses komunikasi inovasi antara warga masyarakat (anggota system sosial),
dengan menggunakan saluran tertentu dan dalam waktu tertentu. Komunikasi dalam
definisi ini di tekankan dalam arti, terjadinya saling tukar informasi
(hubungan timbal balik), antar beberapa individu baik secara memusat (konvergen
) maupun memencar ( divergen), yang berlangsung secara spontan.
Jadi difusi
dapat juga merupakan salah satu tipe komunikasi, yakni komunikasi yang mempunyai
ciri pokok, pesan yang di komunikasikan adalah hal yang baru( inovasi)
Rogers
membedakan antara sistem difusi sentralisasi dan system difusi desentralisasi.
Dalam system difusi sentralisasi, peraturan tentang berbagai hal seperti: kapan
dimulainya difusi inovasi, dengan saluran apa, siapa yang akan menilai hasilnya
(dilakukan oleh sekelompak kecil orang tertentu atau pimpinan agen pembaharu.
Sedangkan dalam sistem difusi desentralisasi, penentuan itu dilakukan oleh
klien (warga masyarakat) bekerja sama dengan beberapa orang yang telah menerima
inovasi.
Diseminasi
adalah proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan dan dikelolah.
Jadi kalau difusi terjadi secara sepontan, maka diseminasi dengan perencanaan.
B. Elemen Difusi
Inovasi
Rogers
mengemukakan ada 4 elemen pokok difusi inovasi, yaitu:
1. Inovasi
Inovasi adalah
suatu ide, barang, kejadian, metode yang diamati sebagai suatu yang baru bagi
seseorang atau sekelompok orang. Baru disini diartikan sesuatu yang mengandung
ketidak tentuan, sesuatu yang masih mengandung berbagai alternatif. Dengan
adanya informasi yang diterima seseorang akan mengurangi ketidak tentuan
tersebut, artinya makin jelas apa dan bagaimana hal yang baru itu.
2. Komunikasi
dengan Saluran Tertentu
Komunikasi yaitu
komunikasi yang menggunakan hal yang baru sebagai bahan informasi. Saluran
komunikasi merupakan alat untuk menyampaikan informasi dari seseoarang ke orang
lain. Kondisi kedua pihak yang berkomunikasi akan mempengaruhi pemilihan atau
penggunaan saluran yang tepat untuk mengefektifkan proses komunikasi. Misalnya
saluran media masa seperti radio, televisi, surat kabar dan sebagainya tepat
digunakan untuk menyampaikan informasi dari seseorang atau sekelompok orang
kepada orang banyak (massa).
Biasanya media massa
digunakan untuk menyampaikan informasi kepada audien dengan maksud agar audien
(penerima informasi) mengetahui dan menyadari adanya inovasi. Proses komunikasi
akan lebih efektif jika memenuhi prinsip homophily (kesamaan), dan sebaliknya
akan kurang efektif jika heterophily. Kesukaran komunikasi yang disebabkan
adanya hererophily dapat dikurangi dengan emphatic (emphaty). Kegiatan
komunikasi dalam proses difusi mencakup hal- hal sebagai berikut : (1) suatu
inovasi (2) Individu atau kelompok yang telah mengetahui dan berpengalaman
dengan inovasi (3) individu atau kelompok yang lain yang belum mengenal
inovasi, (4) saluran komunikasi yang menggabungkan antar kedua pihak tersebut.
3. Waktu
Waktu adalah
elemen yang penting dalam proses difusi, karena waktu merupakan aspek utama
dalam proses komunikasi. Peranan dimensi waktu dalam proses difusi terdapat
pada tiga hal sebagai berikut:
a. Proses
kebutuhan inovasi
Yaitu seberapa
lama inovasi itu dibutuhkan
b. Kepekaan
seseorang terhadap inovasi.
Yaitu berapa
lama waktu yang dibutuhkan seseorang dalam menanggapi inovasi tersebut
c. Kepekaan
penerimaan inovasi.
Yaitu berapa
lama waktu yang dibutuhkan dalam penerimaan inovasi
4. Sistem Sosial
(warga masyarakat)
Sistem sosial
ialah hubungan (interaksi) antara individu atau unit dengan bekerja sama untuk
memecahkan masalah guna mencapai tujuan tertentu. Contoh sistem sosial: petani
di pedesaan, dosen dan pegawai di pergurua tinggi, kelompok dokter dirumah
sakit, dan sebagainya. Semuan anggota sistem sosial berkerja sama untuk
memecahkan masalah guna mencapai tujuan bersama.
Berikut ini akan
dibicarakan hal-hal yang berkaitan dengan sistem sosial dan pengaruhnya
terhadap proses difusi inovasi, dengan topik-topik: bagaimana bentuk sistem
sosial mempengaruhi difusi, pengaruh norma dalam difusi, pengaruh pimpinan
(pemuka) pendapat dan agen pembaharu, tipe keputusan inovasi, dan konsekuensi inovasi.
Semua hal-hal tersebut, berperan dalam hubungan antara kesepakatan untuk
bekerja sama mencapai suatu tujuan tertentu atau sistem sosial dengan proses
difusi inovasi yang terjadi didalam sistem sosial.
a. Stuktur
sosial dan difusi.
Struktur dalam
hal ini diartikan sebagai pedoman peraturan unit dalam suatu sistem. Struktur
sosial bukan hanya berlaku dalam organisasi formal tetapi juga dalam struktur
informal, yaitu hubungan antara sesame warga masyarakat atau antara anggota
sistem sosial secara informal, dengan ciri utama adanya kejelasan siapa
berhubungan dengan siapa dan dalam situasi yang bagaimana. Misalnya dalam suatu
sistem sosial timbul kelompok (beberapa orang) yang mengadakan ada beberapa
orang yang bersahabat karena bersama-sama berusaha memecahkan suatu masalah
yang dihadapi bersama (klique).
b. Norma sistem
sosial dan difusi.
Norma yang
berlaku pada suatu sistem social merupakan pedoman tinggkah laku anggota system
social yang ditaati. Norma yang berlaku pada suatu sistem sosial berpengaruh
terhadap kecepatan penerimaan inovasi.
c. Pemuka
pendapat dan agen pembaharu
Pemuka pendapat
ialah orang yang mampu mempengaruhi orang – orang lain agar mengubah sikap atau
tingkah lakunya secara informal, kearah sesuatu perubahan yang dikehendaki.
Agen pembeharu
adalah seorang professional yang bertugas untuk mempengaruhi klien (sasaran
inovasi), untuk mengambil keputusan mengikuti inovasi, sesuai dengan tujuan
yang akan di capai oleh lembaga atau organisasi tempat agen pembaharu itu
bekerja.
d. Tipe
keputusan inovasi.
1) Keputusan
inovasi opsional, yaitu pemilihan menerima atau menolak inovasi, berdasarkan
keputusan yang telah ditentukan oleh individu ( seseorang) secara mandiri tanpa
tergangtung atau terpengaruhi dorongan anggota system social yang lain.
2) Keputusan
inovasi kolektif, ialah pemilihan untuk menerima atau menolak inovasi,
berdasarkan keputusan yang di buat secara bersama sama berdasarkan kespakatan
antar anggota sistem sosial.
3) Keputusan
inovasi otoritas, ialah pemilihan untuk menerima atau menolak inovasi,
berdasrkan keputusan yang dibuat oleh seseorang atau kelompok orang yang
mempunyai kedudukan, status, wewenang atau kemampuan yang lebih tinggi daripada
anggota yang lain dalam suatu sistem sosial.
4) Keputusan
inovasi kontingen (contingen) yaitu pemilihan meneriama atau menolak sesuatu
inovasi, baru dapat dilakukan hanya setelah ada keputusan inovasi yang
mendahului.
e. Konsekuensi
inovasi.
Konsekuensi
inovasi ialah perubahan yang terjadi dalam sistem sosial sebagai hasil dari
penerimaan atau penolakan dari suatu inovasi. Konsekuensi inovasi dapat
diklarisifikasikan menjadi tiga macam yaitu :
1) Konsekuensi
yang bermanfaat dengan yang tidak bermanfaat, hal ini tergantung dari hasil
inovasi di dalam sistem sosial itu fungsioanal atau tidak funsional.
2) Konsekuensi
langsung dengan tidak langsung, tergantung dari perubahan yang terjadi pada
individu atau sistem sosial berupa respon yang segera atau pertama terjadi
terhadap iunovasi atau respon yang kedua,yang terjadi setelah adanya
konsekuensi langsung.
3) Konsekuensi
yang diharapkan dengan tidak diharapkan, tergantung dari bagaiman perubahan
itu, diketaui dan direncanakan oleh anggota sistem sosial atau tidak
Dasar Hukum
Dasar hukum yang
digunakan sebagai acuan pelaksanaan UKG adalah sebagai berikut.
Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Undang-Undang
Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Peraturan Pemerintah
Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru
Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Guru.
Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun
2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;
Peraturan
Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor
03/V/PB/2010, Nomor 14 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;
Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kredit.
Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 36 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Pendidikan Nasional.